Reserve
n, cadangan
◇◇◇
Hari pertama setelah OSPEK berakhir, mulai dijalankan Nayra. Pagi ini Nayra dan Indah berangkat bersama lagi. Ya, mereka memang selalu berangkat bersama dengan motor yang berbeda.
Mereka hanya menempuh kurang lebih dua puluh menit untuk bisa sampai di Universitas Diponegoro. Sesampainya di sana, mereka memarkirkan sepeda motor bersebelahan. Terkadang berjauhan saat area parkir sudah mulai penuh.
Setelah memarkirkan motornya masing-masing, mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka. Di tengah-tengah perjalanan, Indah memulai pembicaraan.
"Nay, gue mau lanjutin wawancara kemarin nih."
"Hihhh, kamu apaan sih. Masih pagi loh ini Ndahhh." Kata Nayra geram.
"Oh oke, nanti kalau udah agak siangan ya berarti?" balas Indah yang terkesan menggoda Nayra.
Mendengar balasan Indah, Nayra hanya bisa memutar bola mata kesal dan membuang nafas kasar.
Sesampainya di kelas mereka, Indah langsung menuju ke tiga anak yang berada di bangku barisan tengah. Awalnya Nayra mengira itu adalah teman SMA Indah, ternyata tidak. Indah sama tidak kenalnya seperti Nayra, tapi apa salahnya untuk SKSD—Sok Kenal Sok Deket.
"Haiiii, gue sama Nayra boleh gabung disini kan?" tanya Indah pada tiga orang perempuan di hadapannya.
"Oh bolehlah, masa temen sendiri gak boleh gabung. Sini-sini." Jawab perempuan yang memakai pashmina berwarna merah itu.
"Kenalin, gue Indah. Indah Tri Rahayu. Umur 19. Dari Jakarta." Indah seperti memberi contoh untuk mereka agar dapat mengenalkan dirinya masing-masing.
Mata Indah teralih menuju Nayra yang mengisyaratkan agar Nayra mengenalkan dirinya. "Aku Nayra. Nayra Adininda, Adininda ya bukan Adinda. Umurnya sama kayak Indah, lebih muda tiga bulan dari Indah. Aku dari Jogja. Salam kenal yaaa." Tutup Nayra.
Kemudian perempuan yang berhidung mancung juga angkat bicara, "Aku Laras. Laras Tazkia Putri. Umurku 19, tapi gak tau tua siapa aku sama kalian. Aku dari kota apel, Malang."
"Emang kamu bulan apa?" tanya Nayra penasaran.
"Juli. Kalau kamu?" balas Laras dengan kembali bertanya pada Nayra.
"Ohh berarti masih tua si Indah. Dia Juni, aku September."
Setelah dibalas anggukan dari Laras, kali ini perempuan yang memakai pashmina tadi juga tak mau kalah untuk memperkenalkan dirinya. "Akuuuu, namaku Cantika Zamzama. Panggil aja Cantik, hahaha. Umurku 19 juga, dan kayaknya sih paling muda di sini, November soalnya."
"Wahhh iya kayaknya paling muda ya?" kata Indah memotong perkenalan Cantik.
"Eh manggil kamu Zama aja gak papa kan?" tanya Nayra polos.
"Hahaha, gak papa kok. Lagian dari kecil emang Zama sih panggilannya." Jawab Cantik yang berganti nama panggilan menjadi Zama.
"Eh iya, kamu darimana btw?" tanya Laras. "Aku dari Banjarmasin." Jawab Zama enteng.
"Gila gila gilaaa, selain paling muda ternyata paling jauh juga asalnya." Sahut perempuan yang belum memperkenalkan dirinya itu.
"Nah terakhir nihh, kenalin dirimu donggg." Titah Indah pada perempuan yang memakai cardigan hitam itu.
"Gue Mitha. Paramitha Shakila. Umur juga sama sih kayak kalian dan aku lahir di bulan yang sama kayak Nayra." "Wah iya? demi apa?" potong Nayra tak percaya. Mitha hanya membalas dengan anggukan kepala saja lalu melanjutkan perkenalannya. "Gue dari Bandung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhesi[✔]
Romance{ad·he·si /adhési/ n keadaan melekat pada benda lain} Pertemuan pertama Fafa dan Nana berawal dari masa kecil. Jarak umur dua tahun sebenarnya tidak menghalangi persahabatan yang telah mereka bangun. Namun, orang tua Nana berkata lain. Hingga suatu...