1. Bidik

2.6K 253 60
                                    

Bidik

v, memandang dengan arah pandangan yang tetap.

◇◇◇

Hari ini adalah hari terakhir OSPEK yang dijalankan oleh mahasiswa baru Universitas Diponegoro. Nayra menjadi salah satu di antara sekian banyaknya mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan OSPEK tersebut.

"Nay nanti ajak foto bareng ya." Kata Indah yang sejak hari pertama OSPEK memang sudah dekat dengan Nayra karena Indah adalah teman satu kost Nayra.

"SIAP!!" jawab Nayra girang.

OSPEK hari terakhir, diisi dengan acara lomba-lomba yang mengasah kemampuan setiap mahasiswa baru. Seperti lomba debat, lomba olahraga, dan sebagainya. Nayra dan Indah memilih untuk mengikuti lomba debat saja. Karena Nayra tidak suka dengan hal-hal yang berbau dengan olahraga.

"Ikut lomba debat aja ya, Nay?" tanya Indah yang terlihat seperti memohon.

"Lah tadi aku juga mau ngajak kamu buat lomba debat, eh udah keduluan kamu deh. Hahaha." Jawab Nayra santai.

Setelah mereka mengisi daftar pemain yang mengikuti lomba, mereka mulai menuju ruang yang disediakan untuk lomba debat. Setelah peserta diperkenankan masuk ke ruangan lomba, Indah, Nayra, dan kedua teman lainnya mulai menempatkan diri pada tempat yang telah disediakan untuk mereka.

Indah beberapa kali terlihat gugup, "Nay, sumpah deh kenapa gue jadi deg-degan gini sih?" keluh Indah pada Nayra yang sepertinya masih tenang-tenang saja.

"Udah santai aja kali, lagian temanya gampang kok."

"Loh udah dikasih tau temanya?"

"Ndah, kamu kemana aja sih? Sebelum masuk tadi kan dikasih tau kalau temanya tuh 'pinjaman dana luar negeri yang mensyaratkan adanya partisipasi tenaga kerja asing dalam skema pinjaman'."

Setelah mendengar kata-kata Nayra, Indah mulai sedikit tenang. Tidak se-gugup di awal tadi. Ya, debat kali ini memang mengusung tema yang berhubungan dengan ekonomi, karena mereka adalah mahasiswa jurusan manajemen yang mata kuliahnya mesti ada hal-hal ekonomi seperti itu.

Debat pun dimulai. Waktu yang diberikan untuk berdebat adalah 15 menit. Setelah itu bergantian dengan partisipan yang lain. Tim yang diketuai Revi itu akhirnya bisa menyelesaikan debat dengan baik. Mereka pun dipersilahkan untuk keluar dari ruangan untuk menunggu hasil juara yang akan diumumkan nanti siang bersamaan dengan penutupan acara OSPEK.

Langkah Nayra seketika terhenti di ambang pintu, dia melihat sosok yang mirip seperti orang yang ada di masa lalunya. Itu Mas Fafa? Apa cuman mirip aja ya? Batin Nayra.

Indah yang mengetahui pergerakan Nayra terhenti, seketika menolehkan kepalanya untuk melihat apa penyebab Nayra berhenti di tengah jalan seperti ini.

"Ada apa Nay?" tanya Indah dengan sigap.

Nayra yang masih dalam lamunannya, tersentak setelah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Indah.

"Uhm, gak papa kok Ndah. Hehe, lupain aja."

"Lo liatin apa sih?"

"Enggak, gak penting juga sih Ndah."

"Gak! Lo harus cerita sama gue. Yuk cus ke kantin."

Dengan sikap Indah yang selalu ingin tahu itu, akhirnya Nayra hanya bisa mengikuti langkah kaki Indah ke kantin. Sebelumnya, Indah juga sudah berpamitan pada Revi dan Tika-tim debatnya-agar mereka tidak perlu repot-repot mencari.

Adhesi[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang