dinamis
a penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya
◇◇◇
Hari demi hari telah berlalu. Berganti menjadi bilangan bulan. Bimbingan untuk semester pendek Nayra tetap berlangsung. Dari bimbingan itu, Nayra mau tidak mau harus mengatur ulang jadwal hariannya. Khususnya jadwal kerja menjadi kasir di mini market harus diganti menjadi pagi karena ada bimbingan semester pendek di sore hari.
Mau tak mau pula, Nayra tidak bisa pulang ke Jogja dalam libur panjangnya kali ini. Libur panjang ini, Nayra habiskan dengan mengikuti jadwal semester pendek dengan Fathan.
Awal mengikuti semester pendek, Nayra sempat merasa minder karena dijadikan satu dengan teman lainnya yang sedang mempercepat waktu kuliahnya di semester pendek ini. Namun, lambat laun Nayra mulai terbiasa dan mulai berbaur dengan teman barunya.
Ninda sempat tak terima dengan jadwal libur Nayra yang tertunda. Namun, setelah mendengar jika semester pendek yang Nayra lakukan untuk memperbaiki nilainya, Ninda pun akhirnya berusaha ikhlas.
"Kamu pulang tanggal berapa, ndhuk?" tanya Ninda di sebrang sana melalui sambungan telfonnya.
Nayra yang mendengar pertanyaan itu lantas memaksakan untuk tersenyum. "Liburan ini Nayra gak pulang bun, kan Nayra harus semester pendek." Jawab Nayra berusaha tenang.
"Walah berarti ora ana mlaku-mlaku bareng? Ora apik nek ora ana kowe, ndhuk.[1]" Keluh Ninda pada Nayra.
"Uhm, maafin Nayra ya bun. Kalau IPK-nya Nayra gak jelek, pasti bakal liburan di Jogja."
"Alah ora papa ndhuk.[2] Bunda juga salah."
"Ya udah bun, Nayra mau siap-siap dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Begitulah percakapan rutin Nayra dengan Ninda setiap pagi sebelum Nayra berangkat kuliah. Kali ini Nayra berangkat kuliah sendiri. Indah tentunya tidak mengikuti semester pendek dan saat ini Indah sedang pulang ke Jakarta untuk menemui keluarganya.
Andai saja nilai IPK Nayra tidak sebegitu buruk. Pasti saat ini Nayra sudah berada di rumah orang tuanya dan berlibur bersama keluarganya. Pastinya saat ini, Nino dan Naufal juga sedang libur panjang. Harusnya keluarga mereka lengkap saat ini. Harusnya.
Sudahlah pengandaian itu tidak akan bisa merubah nasib dan ketentuan yang telah terjadi. Tinggal laksanakan dan selesaikan apa yang ada di depan mata untuk saat ini.
Sesampainya Nayra di kampus, Nayra segera memasuki kelas yang dipakai untuk semester pendek. Untungnya Nayra bukan satu-satunya mahasiswa yang mengikuti semester pendek karena perbaikan nilai. Kalau sampai hal itu terjadi, mungkin Nayra makin stress saat ini.
Hari ini kegiatan di kelas Nayra berjalan seperti biasanya. Fathan mengajar adik tingkatnya dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar profesional. Untung saja Nayra masih bisa tetap fokus memperhatikan mata kuliah yang diajarkan oleh Fathan, walaupun sesekali dirinya salah fokus dengan memperhatikan Fathan.
Tak terasa, satu jam telah berlalu. Kelas semester pendek hari ini telah berakhir. Biasanya, Nayra telah melihat Nikita berada di depan kelasnya untuk menanti Fathan keluar. Tapi hari ini Nayra tak melihatnya.
"Nana." Satu panggilan yang sukses membuat Nayra menghentikan langkahnya setelah keluar kelas. Tanpa perlu menoleh, Nayra sudah pasti tahu siapa pemilik suara itu.
"Iya mas? Ada apa?" tanya Nayra sopan.
"Sudah keburu pulang?" Fathan membalas dengan pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhesi[✔]
Romantizm{ad·he·si /adhési/ n keadaan melekat pada benda lain} Pertemuan pertama Fafa dan Nana berawal dari masa kecil. Jarak umur dua tahun sebenarnya tidak menghalangi persahabatan yang telah mereka bangun. Namun, orang tua Nana berkata lain. Hingga suatu...