Leverage
(dalam ilmu manajemen)
kemampuan untuk memungkinkan membuat keuntungan yang besar atau menderita kerugian yang besar.
◇◇◇
Satu minggu setelah melakukan semesteran, nilai IPK—Indeks Prestasi Kumulatif—setiap mahasiswa telah keluar. Nayra yang masih berada di Jogja hanya bisa menunggu kabar dari teman-temannya mengenai nilai IPK miliknya. Hari ini Nayra juga masih berada dalam masa liburnya.
Nayra harap-harap cemas dengan IPK yang akan keluar di hari itu, pasalnya dia teringat saat mengerjakan soal dengan asal karena tidak belajar se-maksimal mungkin saat itu. Namun apalah daya, jika diibaratkan dengan peribahasa, kejadian itu seperti nasi yang telah menjadi bubur.
Tepat saat jam pengumuman nilai IPK keluar, Indah dengan cekatan memberi tahu nilai milik Nayra. Nayra pun tak menyangka kalau Indah akan secepat ini memberi tahunya.
Indah
Nayyyy.
Gue udah liat daftar nilainya.
Lo mau tau lewat foto atau gue ketik?
Belum sempat membalas pesan Indah, Nayra kembali berfikir. Ada apa dengan Indah, tidak biasanya dia seperti ini.
Emang kenapa ndah?
Lo ih, tinggal pilih foto/ketik aja susah😣
Nayra hanya bisa membuang nafas kasar setelah membaca balasan dari Indah. Dia masih belum paham apa yang terjadi pada Indah.
Yaudah, foto aja.
Indah sent a picture
TETEP SEMANGAT YA NAY!!!
Gue tau sebenernya lo bisa, cuman kemaren lagi ada masalah aja kan.
I KNOW U'RE A STRONG GIRL!
Eh jangan lupa oleh-oleh ya.
Sebelum Nayra mengunduh foto yang dikirimkan Indah, dia masih sempat untuk membalas terima kasih pada Indah dan menjahilinya tentang oleh-oleh. Namun, Nayra sangat terkejut setelah mengunduh foto yang dikirimkan Indah.
Ini bukanlah kejutan yang baik. Mungkin kata orang memang benar, jika hasil tidak akan mengkhianati usaha. IPK yang Nayra dapat saat ini hanyalah 2,3.
Ya hanya 2,3 dari 4,0. Menjadi peringkat terendah dalam kelasnya. Teman-teman Nayra yang lain bahkan ada yang nyaris sempurna. Dan Nayra hanyalah satu-satunya mahasiswa di kelas itu yang mendapat nilai 2.
Nayra bingung harus berkata apa pada orang tuanya. Dia juga menyesal karena telah memberi tahu ayah bundanya kalau hari ini adalah hari pengumuman nilai IPK. Nayra sungguh menyesal.
Nayra rasanya ingin menangis saat itu juga, tapi Nayra kembali sadar kalau tangisan tidak akan merubah IPK-nya sedikitpun. Nayra lebih kecewa lagi saat mengingat Nino yang berhasil meraih IPK selalu di atas 3,5 bahkan pernah satu kali mencapai angka 4,0.
Dan tibalah saat yang dihindari Nayra datang. Ninda tiba-tiba menghampiri Nayra yang sedang cemas dengan pikiran-pikiran yang menyerangnya. Apa yang akan dia katakan saat Ninda menanyakan...
"Gimana ndhuk hasilnya?" pasti pertanyaan itu yang pertama ditanyakan oleh setiap orang tua yang tahu kalau hari ini adalah hari pengumuman hasil IPK anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhesi[✔]
عاطفية{ad·he·si /adhési/ n keadaan melekat pada benda lain} Pertemuan pertama Fafa dan Nana berawal dari masa kecil. Jarak umur dua tahun sebenarnya tidak menghalangi persahabatan yang telah mereka bangun. Namun, orang tua Nana berkata lain. Hingga suatu...