olak
n kembali
◇◇◇
Hari ini adalah hari dimana Nayra dan Fathan memutuskan untuk kembali ke Jogja. Tujuan Fathan kembali ke Jogja adalah untuk menjemput bapak ibunya ke Semarang karena sebentar lagi dia akan lulus kuliah. Sementara maksud Fathan mengajak Nayra adalah untuk teman ngobrol di pesawat nanti.
Fathan dan Nayra berangkat ke Jogja menggunakan pesawat dengan warna biru putih sebagai khasnya. Pukul 08.00 tadi, mereka berdua menaiki taksi online dari kost Nayra menuju ke bandara Ahmad Yani, Semarang.
Dalam liburan semester kali ini, baik Nayra maupun Indah sama-sama berlibur ke kota kelahiran masing-masing. Tidak ada yang tinggal di kost dan menunggu datangnya oleh-oleh. Bahkan, mereka berdua sepakat untuk barter oleh-oleh saat mereka kembali ke Semarang esok.
Setelah memakan waktu perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya taksi online yang ditumpangi Nayra dan Fathan telah sampai di drop zone bandara Ahmad Yani.
"Jam berapa mas take off nya?"
Fathan yang tadinya menggeret koper milik dirinya pribadi dan milik Nayra seketika menghentikan langkahnya dan mengecek kembali tiket yang sudah ada di genggamannya saat ini.
"Jam setengah sepuluh. Masih ada satu jam lagi. Mau beli cemilan dulu?"
Nayra menggelengkan kepalanya, "Gak laper kok. Nanti aja di pesawat."
Fathan hanya mengangguk dan kembali menarik dua koper yang ditarik oleh kedua tangannya itu. Awalnya Nayra merasa tidak enak dengan Fathan yang tiba-tiba menggeret kopernya, namun Fathan tetaplah Fathan yang keras kepala.
Nayra juga semakin tidak enak dengan Fathan setelah mengetahui bahwa mereka kembali ke Jogja menggunakan pesawat dengan kelas bisnis. Padahal saat Nayra mengatakan syarat agar Fathan membayarinya, di pikiran Nayra mereka akan menggunakan bus, sama seperti Nayra saat itu.
Raut wajah Fathan sejak berangkat dari kost Nayra sudah terlihat bahagia, bahkan dari tadi Fathan dengan lancarnya senyum-senyum sendiri tanpa mengajak Nayra.
Nayra tak paham dengan apa yang ada di otak Fathan saat ini, bahkan Nayra sempat berpikir apa semua mahasiswa jika akan di wisuda, kadar bahagianya melejit drastis seperti itukah?
"Mas Fafa kok kayaknya seneng banget dari tadi?" tanya Nayra polos sembari memandang wajah Fathan yang masih senyum-senyum sendiri.
"Hahaha iya gak sabar besok." Hanya itu kalimat yang dikeluarkan oleh Fathan. Setelahnya Nayra diam dan tidak menanggapi apa yang dikatakan Fathan.
Tak berselang lama, Nayra pun tertidur pulas. Di samping Fathan. Hingga lama kelamaan kepala Nayra turun dan bersandar di pundak Fathan dengan mudahnya.
Dan tanpa Nayra tahu, ada senyuman dan hati yang bahagia saat mendapatkan 'kelapa jatuh' itu. Andai Nayra tahu, dia pasti akan malu setengah mati mengetahuinya.
15 menit kemudian, Nayra telah terbangun dari tidurnya. Dan entah apes atau untung, Nayra menyadari kalau dirinya tidur dalam pundak Fathan.
"Uhm maaf mas, berat ya? Hehehe." Ucap Nayra canggung.
"Enggak, santai aja kali. Kok udah bangun?"
"Karena udah gak tidur. Hahaha. Lah Mas Fafa gak tidur tadi?"
"Gak ngantuk." Jawab Fathan singkat. "Eh iya, kamu udah laper belum? Mas mau pesen makanan, barangkali kamu juga mau." Tawar Fathan pada Nayra.
"Boleh, aku pesen cream soup aja." Kata Nayra yang dibalas anggukan oleh Fathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhesi[✔]
Romance{ad·he·si /adhési/ n keadaan melekat pada benda lain} Pertemuan pertama Fafa dan Nana berawal dari masa kecil. Jarak umur dua tahun sebenarnya tidak menghalangi persahabatan yang telah mereka bangun. Namun, orang tua Nana berkata lain. Hingga suatu...