"13"

6.7K 194 3
                                    


Jam 2 pagi alma sudah bangun menyiapkan makan untuk sahur,sebenarnya alma ragu ragu untuk puasa takut ga buat soalnya farzan nyusu nya makin sering dan lama tapi alma ingin mencoba dulu aja semoga kuat kalau ga kuat ya ga akan di paksain bisa bisa kena marah dhuha soalnya semalem dhuha sudah berceramah panjang lebar sehabis pulang terawih,Menyiapkan segala persiapan untuk sahur sudah selesai buru buru alma membangun kan dhuha.

Alma duduk di sisi ranjang kemudian mengelus lembut kepala dhuha dan berbisik halus tetap di telinga dhuha. "ka bangun sahurr."

"Humnggg."guman dhuha dan beralih tidur di pangkuan alma

Tangan alma masih mengusap usap kepala dhuha dengan lembut. "Yuk sahur, kasin nanti teman kaka nunggu lama."

"Cium dulu."dhuha memonyongkan bibirnya

Plakk

Alma memukul pelan bibir dhuha."ga ada cium cium cepet gih kasian nanti temen kaka nunggu."

Dhuha mengusap usap bibir nya."ck, ga romantis banget, iya iya mau ke air dulu."

Dhuha pergi menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri nya,alma menyodorkan handuk untuk mengelap wajah dhuha yang basah dhuha pun menerimanya dengan senang hati kemudian mengganti pakain nya dengan yang sedang dikit rapih.

"Aku samperin mereka dulu ya."alma hanya mengangguk.

Tak selang beberapa lama terdengar obrolan di luar rumah alma berpikir teman letting nya dhuha sudah datang,ternyata emang benar mereka udah sampe,Dhuha serta teman letting nya yaitu Yoga,Bagas dan Rizal.
Langsung menuju meja makan.

"Pagi dek,,, maaf ya kita numpang saur disini."ucap yoga mewakili semuanya

"Eh,,, iya mas gapapa kok.silahkan dinikmatin sahur nya maaf ya seadanya aja."ucap alma sedikit aga canggung, soalnya dari tadi dhuha sudah menatap nya dengan tajam bisa bisa istrinya di sebut adek sama temen letting nya minta di tembak kali ya.

"Gapapa ini udah cukup mbak, sukur sukur masih ada yang mau nampung ngajak sahur  bareng, kita mah apa ath mbak masih pada bujangan belum punya istri yang masakin buat sahur sama buka terus tidur juga ga ada yang gelonin hahahaaaa."canda rizal yang membuat memuanya tertawa tapi alma malah tersipu malu

"Udah lah cepet makan!"nada ucapan dhuha yang dingin dan juga datar

"Santai bro buru buru amat."sahut ilham

"Alah banyak ngomong cepet makan!apa mau gua usir lo lo pada huh?!."hadeuhh almat ngambek ini mah dumel alma dalam hati

Alma tersenyum."ayo cepet makan tar keburu insyak kalau butuh apa apa tinggal kedapur aja ambil sendiri gapapa kan."

"Gapapa mbak sans aja sama kita mah tau tau beres."

"Tau tau beres berarti kalian semua habis makan di sini beres beres cuci piring ya."ucapan alma di iringi dengan kekehan

"Hhee mbak bisa aja."

"Bener tuh kata bini gua, ga ada yang gratis jaman sekarang abis makan cuci piring oke."sambung dhuha menatap istri nya meski tau alma hanya bercanda tapi gapapa lah jadiin mereka babu dulu di rumah

"Di tinggal dulu ya,oh ya ka kalau mau kurma ada di kulkas tinggal ambil aja."

"siap mbak."jawab mereka berbarengan

"Iyahh bee, udah sahur tapi kan kamu bee?."

Alma hanya mengangguk terus pergi ke kamar untuk melihat farzan takut bangun soal farzan kalau denger suara pas lagi tidur suka langsung bangun mau itu suara kecil farzan suka bangun jadi alma buru buru mengecek farzan, ternyata dugaan nya benar farzan terbangun ia sedang mengemut jempol nya.mengajak farzan bercengrama sebentar kemudian tak lama farzan meninta jatah asi nya saat sedang menyusui farzan masih terdengar di telingan alma bahwa suasana di ruang makan masih ramai dengan obrolan dan candaan mereka. Tak terasa sedang menyusui farzan alma merasakan kantuk iya pun tidur sambil bersandar di kepala ranjang dan farzan berada dalam gendongan nya.

Dipenghujung WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang