"18"

5.3K 169 6
                                    

Alma pov

Ya allah bukan niat menolak rezeki dan anugrah yang telah kau berikan pada hamba tapi hamba mu ini belum siap untuk di titipkan lagi seorang buah hati, tapi insyaallah hamba menerimanya dengan senang hati akan menjaga dan merawat nya semoga dia tumbuh sehat dan tanpa kekurangan apa pun.

Doa ku meski ini sangat berat bagi ku tapi dengan hati yang tulus aku akan merawat nya dengan baik meski sendiri an tanpa ada dhuha di samping ku.

"Bee udah sampe, yuk turun."ajak nya aku hanya mengangguk kemudian mengikuti nya keluar dari mobil.
Berjalan keluar dari mobil aku di papah oleh dhuha.

"Apa sih ka orang ga kenapa kenapa juga aku bisa jalan sendiri!."ucapku ketus

"Masih marah huh?kamu mau nolak titipan dari allah?."ucapnya sambil kedua tangan nya ada di sisi kanan kiri wajah ku menatap lekat

"Hikss hiksss... Kenapa kaka jahat sihh sama aku ka.. Hiks hikssss...".

"Okehh kaka minta maaf kaka emang salah,tapi tolong jangan kaya gini kasian adek nya yang ada di dalam."dhuha mengusap perutku yang masih datar

"Iya ka alma akan menerimanya dan merawat nya dengan baik meski GA ada kaka."ucapku menangis di dalam pelukan nya

"Harus sehat terus jangan terlalu banyak di pikirin, yuk masuk ke dalem ga enak diem di luar banyak tetengga."

Aku dan dhuha berjalan menuju ke dalam rumah,di dalam rumah sudah ribut terdengan suara farzan yang sedang menangis kejer buru buru aku berlari menuju abi yang sedang menenangkan farzan.

"Astagfirullah bee kamu ga inget apa huh!!kamu lagi hamil jangan lari lari!."bentak nya.

Aku lupa bahwa aku sedang hamil tapi tak apa lahh aku panik melihat farzan yang sudah menangis kejer,kasian abi udah ke walahan. Aku tidak menanggapi omongan dhuha biarin aja lahh.

"Duhh sayang bunda minta maaf yah,bunda ke dokter dulu barusan cup... Cupp.... "  ku kecup kening nya

Farzan memendamkan wajah nya di dada ku, aku tau itu farzan minta asi nya ku buka tiga kancing atas lalu memberikan apa yang farzan ingin kan karna sedang di ruang keluar ga aku menutup bagian dada ku dengan kerudung malu kan kalau di liat orang untuk kerudung nya aga lumayan panjang. Farzan sudah tenang umi pun mulai bertanya.

"Gimana hasilnya sayang?."ucap umi mengelus tangan ku

"Positif umi."jawab alma sambil menunduk

"Alhamdulilah jaga baik baik ya, itu rezeki sayang gapapa meskipun farzan masih kecil semoga dia tar ngerti ya."

"Iya umi pasti alma jaga sebaik mungkin."

Semua keluarga menyambut dengan senang hati kabar gembira aku hamil lagi.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perjalanan menuju bandung lumayan lancar jadi tidak terlalu lama di jalan nya umi, abi dan nisya ikut ke bandung untuk bersilaturahmi. Kami berbeda mobil aku dan dhuha berdua di mobil kita sedangkan umi,abi dan nisya di mobil abi. Tak terasa sudah sampai di rumah mamah kangen rasanya kita di sambut oleh keluarga ku yang sudah berkumpul di rumah ku.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,aduhh udah pada nyampe hyuu istirahat dulu."hhee mamah datang datang langsung ngeroscos aja

masuk ke dalam rumah ternyata rame bnget sama sodara sodaraku,farzan di gendongan bergiliran dan kebanjiran uang di celana saku sama baju nya di selip selipin uang thr rezeki anak soleh yahh.udah lumayan aga sore semua sodara udah pada pulang ke rumah masing masing jadi suasana rumah aga lenggang, kaya abi lagi ngobrol sama bapak di luar rumah sambil ngopi ngopi,umi sama mamah lagi ngasuh farzan,nisya lagi asik sama dwi(adik alma) nonton drakor di kamar dwi.

Dipenghujung WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang