19

6.7K 876 139
                                    

Tring!!

Iphone (namakamu) berbunyi menandakan satu notif.

Ia pun membukanya dan!

Damn!

Lelaki yang berstatus kekasihnya berciuman.!!

Bukan dikening atau pipi.

Tapi di bibir guys!!!

(namakamu) menggenggam erat iphonenya yang terdapat foto kekasihnya.

Prang!

Jatuhlah iphonenya kelantai.

Karel yang melihat pun kaget. Dan menatap (namakamu) yang menangis sesegukan. Sebenarnya ada apa ini?

Karel memungut iphone (namakamu) namun nihil iphone (namakamu) mati akibat jatuh.

Karel melihat (namakamu) yang menggerang dalam tangisnya. Dengan sigap ia memeluk saudara perempuanya.

"gua udah pernah bilang, gua ada dideket lu terus." kata Karel.

"Rel Iqbaal Rel."

"Iqbaal kenapa?"

"Iqbaal-"

"kak cowo lo cipokan sama bule amerika? Cowo lo menikmati banget anjir." Devan muncul dari balik pintu kamar.

Karel melirik Devan.

"lo gatau ya?" kata Devan.

"ciuman hal wajar elah lu bocah" kata karel

"nih liat wajar nih." devan menyerahkan iphonenya kepada karel.

Yang terdapat foto itu sudah tersebar diakun media gosip manapun.

"ga nyangka gue." kata devan sambil pergi.

"gue kasih tau kalo anak indo ga mau nurut bisa dibully abis. Mungkin Iqbaal ga mau ada masalah disana." susun Karel.

"perbedaan sifat sama perilaku sini sama sana beda (nam)" terang Karel

"jangan mentang-mentang lo temen Iqbaal lo ngebela dia terus menerus. Gue udah muak sama alasan lo yang menurut gue ga masuk akal." kata (namakamu)

"ya kan gu-"

"lo ga akan tau, karena bukan akun gosip yang nyebar! Tapi Iqbaal sendiri yang ngepost foto itu, gue tau perbedaan sana sama sini. Seenggaknya ga usah bikin skandal kaya gini. Jijik gue." sambungnya.

"kalian boleh keluar dari kamar gue." usir (namakamu)

Karel yang tau sifat (namakamu) akhirnya meninggalkan (namakamu). Tapi tidak dengan Devan.

"lo ga usah cengeng. Iqbaal bukan patokan buat idup lo, ada Iqbaal atau engga itu ga berpengaruh besar sama kehidupan lo. Gue sebagai adik, gue ngerasa Iqbaal butuh kenalan baik sama gue." ucap devan mengelus punggung kakaknya

(namakamu) mengerang menangis sejadinya.

Ternyata apa yang terlihat dan apa yang terdengar, kadang kala tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Devan dengan sigap memeluk kakanya. Rahanya mengeras.

'sakit dibalas dengan tawa bahagia liat aja baal. Lo udah main dikawasan zona nyaman gua' batin Devan.

***

Siang ini Karel dan Devan berncana pergi berdua namun (namakamu) keukeh ingin ikut.

Akhirnya mereka bertiga menaiki mobil dengan karel yang mengemudikan mobil dan devan duduk disamping Karel, sedang (namakamu) berad dibelakang.

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang