14

7.2K 792 24
                                    

(Namakamu) berada dirumah sendirian, karena Ibu dan Devan pergi ke Bandung mengantar saudaranya.

"Miris banget si gue, punya pacara sibuk sama bandnya sama shootingnya ga ada apa pingin nemenin gue. Apa seenggaknya minta vc bentar. Ah bangke." dumel (namakamu) yang sedang menonton televisi.

(Namakamu) mewhatsAap Ais dan dean pun tak ada balasan, membuat moodnya hari ini hancur.

(Namakamu) melihat live dari instagram terdapat Iqbaal bernyanyi ia akhirnya menonton, dikala ia menghayati terdapat cewe yang ia tau.

Ia tau, cewe itu adalah mantan kekasih Iqbaal yang tak lain Zidny. Iqbaal juga berbicara bahwa Zidny mantan terindahnya.

Moodnya tambah drop, ia lantas mematikan iphonenya.

"Sabar (namakamu) sabar, cowo lo emang paling-paling sabar. Astagfirulloh. Bikin gedeg banget si lo Iqbaal." kesal (namakamu) memaki iphonenya yang terdapat wallpaper dirinya dan Iqbaal.

"Bunda (namakamu) pingin ceper-cepet ke Bandung."

Tring!!

Suara notip iphonenya berbunyi membuat (namakamu) mengecek dan zonk.

Ais dan Dean berada diacara Iqbaal dan berbahagia disana, tanpa tau perasaan (namakamu) yang tak karuan.

"Kangen Ibay." keluh (namakamu) berjalan menuju kamarnya untuk mengistirahatkan pikiranya dan tubuhnya yang terkuras hari ini.

Dari mendaftar online dan mencari informasi tentang ITB bahkan UI ia menjelajah dengan saudaranya.

(Namakamu) meletakan iphonenya diatas meja, ia menatap iphonenya. Apakah tak ada jawaban atau whatsAap dari Iqbaal.

Jam menunjukan pukul 22.40 wib. Tak ada tanda-tanda Iqbaal atau bahkan sahabatnya memberi kabar kepadanya.

"Pasrah gue, bodo amat. Ga bakal gue bales kalo kalian pada WA gue. Bodo amat dibilang pelit kuota apa dibilang cina." kesal (namakamu) memuncak.

Akhirnya (namakamu) merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya. Menetralisir perasaan cemburu dan kesalnya.

Mata (namakamu) terpejam dengan suara jarum jam yang menemaninya.

***

"Gua yakin cewe gua bakal ngamuk." kata cowo berambut cepak.

"Lu pikir lu doang, kita berdua juga bakal kena daprat ga balas WhatsAap dia ya."

"Lu si baal, make acara lama make bawa si mantan lu." ucap Dean

"Ya gua mana tau ada sesi tanya jawab." terang Iqbaal

"Ini mau lewat mana? Ya kali jendela." sambung Iqbaal

"Kamarnya Devan disebelah itu tu." tunjuk Dean.

"Kata devan jendelanya ga ada yang dikunci." tambah Aish

"Oke."

Mereka bertiga berjalan mengedap-ngendap layaknya maling.

"Eh Ibu." kata Aish pelan menyalami ibu ambar.

Sama halnya dengan Iqbaal dan Dean.

"Ibu, (namakamu) udah tidur?" tanya dean dengan volume suara yang sangat kecil.

"Udah tadi. Dia kalo tidur dimatiin lampunya." terang Ibu Ambar.

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang