41

6.6K 825 168
                                    

(namakamu) sedang bermain diberada dicaffe bersama Rendy. Ternyata Rendy pergi ke jakarta beberapa hari yang lalu.

"iya gue bawa oleh-oleh, nanti gue kirim ke apartemen lo. Pacar lo mana katanya mau dikenalin ke gue?" Rendy menyesap coffe late.

"dia udah balik, soalnya dia udah mulai kuliah." (namakamu) menopang dagunya dengan telapak tanganya.

"muka lo kenapa? Ada berapa masalah yang numpuk dipikiran lo?" tanya Rendy menatap (namakamu).

"gue mau tanya boleh?"

"tanya aja gratis mana ada pemungutan biaya?" lawak Rendy.

"kalo cewe udah punya pacar terus dia ciuman sama mantanya tanpa sepengetahuan pacarnya itu menurut lo gimana?" pertanyaan (namakamu) memang apa yang sedang terjadi.

"kalo misal Key kaya gitu ya kalo dia jujur kenapa dia ciuman, terus kalo dia udah ga suka sama gue ya kita selesai. Dari pada saling nyakitin kan?" itulah tanggap Rendy.

Apakah ia rela melepas Hanif? Jawabanya jelas Tidak! Karena Hanif menemaninya tanpa komentar. Ia yang mengerti akan kemaunya bahkan mengerti segalanya.

"tapi si cewe dipaksa sama mantanya dan dia ga bales ciumanya gimana?"

"ya kalo key kaya gitu si gue tanyain, doi ada perasaan lagi apa engga sama key terus key ada perasaan apa engga sama mantanya. Kalo ga ada ya gue masih mau lah pacaran sama Key." kata Rendy.

"kenapa si? Mantan lo cium lo emang?" tambah Rendy dengan pertanyaan itu.

"engga, gue nonton difilm aja." alibi (namakamu).

"gue kira lo, kalo iya cepet-cepet bilang sama cowo lo si Hanif itu biar ga salah faham." kata Rendy.

'gue harus cepet ngabari Hanif' batin (namakamu).

"eh udah sore aja, mau gue anter pulang apa kaga?" tanya Rendy.

"sendiri aja, katanya lo ada jadwal sama Key."

"lo naik apa?"

"mau jalan-jalan dulu" cengir (namakamu).

"yaudah gue duluan ya." Rendy berlalu dari hadapanya.

(namakamu) mulai menghubungi hanif, namun Hanif tak menjawab panggilanya.

Membuatnya menghembuskan nafas beratnya. Kejadian itu masih terekam jelas dimemorinya.

Ia keluar dari caffe hendak pergi keapartmenenya, ia lelah memikirkan semua ini bahkan ia menangis tengah malam mengingat kejadian itu.

Sesampainya di apartemen ia lantas duduk dikursi tempat ia menghabiskan waktu kala bosan.

Tiba-tiba (namakamu) didekap oleh seseorang dengan suara yang ia tahu.

"aku kangen" Iqbaal memeluk (namakamu) dan menenggelamkan wajah (namakamu) kedalam dada bidanganya sedangkan dia mencium rambut (namakamu).

(namakamu) bersikeras melepas pelukan itu, justru Iqbaal mengeratkan pelukanya.

Kira-kira adeganya seperti digambar ini, diangan-angan sendiri saja.

Kira-kira adeganya seperti digambar ini, diangan-angan sendiri saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang