42

5.4K 732 119
                                    

Iqbaal berjalan menuju keapartemen (namakamu), dengan membawa roti.

Ketika sudah sampai diapatemen (namakamu), ia kaget ketika melihat gadis itu sedang muntah dikamar mandi.

Dengan sigap ia masuk kedalam kamar mandi gadis itu, ia memijit tengkuk (namakamu) pelan.

"udah?" tanya Iqbaal kepada (namakamu).

(namakamu) muntah kembali, meski yang keluar hanya air. Iqbaal membalikan tubuh (namakamu) menghadapnya.

"lemes?" tanya Iqbaal menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik (namakamu) kebelakang telinga gadis ini.

Iqbaal menggendong (namakamu) agar duduk dipinggiran westafel.

Iqbaal memeluk pinggang (namakamu), sedangkan (namakamu) kepalanya ia lusupkan wajahnya diceruk leher Iqbaal.

Tangan (namakamu) ia letakan dileher Iqbaal.

Kira-kira begini posisinya angep aja ga lagi megang hp.

Ketika tangan (namakamu) merosot, Iqbaal mengalungkan kedua tangan (namakamu) dilehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika tangan (namakamu) merosot, Iqbaal mengalungkan kedua tangan (namakamu) dilehernya. Ia lantas mengusap punggung (namakamu).

"kita kedokter ya" lirih Iqbaal.

Namun (namakamu) menggelengkan kepalanya, ia tak mau ke dokter apalagi bau obat ia malas dengan itu.

"ke dokter atau aku kasih tau Hanif kalo kamu sama aku pernah ciuman?" Iqbaal memberi ancaman yang membuat (namakamu) pening.

"gimana? Mau kedokter?" tanya Iqbaal lagi

(namakamu) menganggukan kepalanya, meski dengan terpaksa.

"kamu bisa jalan?" tanya Iqbaal.

(namakamu) hanya menganggukan kepalanya, ia benar-benar pening, mual dan sakit perut. Ketika berdiri tubuh (namakamu) sempoyongan membuat (namakamu) harus digendong oleh Iqbaal.

***

"aku temenin di apartemen" kata Iqbaal sepulang dari dokter.

Ternyata gadis ini mengalami maag, ditambah banyak pikiran.

Iqbaal melirik jam diponselnya, jam menunjukan pukul 23.50. Namun (namakamu) tak kunjung memejamkan matanya, ia masih menggengam ponselnya.

Ia tahu alasan (namakamu) tak mau terlelap, karena ia akan mengucapkan kata-kata dihari spesial kekasihnya.

"aku tau kamu mau ngucapin paling pertama diulang tahun Hanif, tapi ga gini. Kamu lagi sakit, aku mohon jaga kesehatan kamu. Hanif pun kalo tau kamu bakal kena marah dia, biar aku aja yang ngewa dia ya." pinta Iqbaal agar (namakamu) istirahat.

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang