40

6.5K 836 179
                                    

Iqbaal berada disalah gang lumayan sempit dengan jaket tebalnya. Tak lupa kacamata yang bertengger dipangkal hidungnya.

Matanya menyipit melihat gadis yang masih ia sayangi sampai saat ini berjalan mendekatinya digang sempit ini.

Iqbaal tersenyum miring melihat gadis itu tak menyadari kehadiranya.

Ketika gadis itu berjalan didekatnya Iqbaal dengan cepat menarik lengan sang gadis menyentak tubuh mungil gadis itu ketembok.

"i-Iqbaal"

"yap aku disini" senyum itu membuat gadis dihadapanya merasa takut.

Dengan kedua tangan Iqbaal mengurung gadis itu.

"long time no see." bisik Iqbaal. ditelinga kanan gadis itu.

"l-o mau aaapa?" tanya gugup gadis itu.

"aku mau kamu (namakamu) havea" kata Iqbaal dengan menempelkan kening mereka.

(namakamu) memejamkan matanya enggan melihat lelaki dihadapanya.

"buka mata kamu" tegas Iqbaal membuat (namakamu) menggelengkan kepalanya masih dengan memejamkan matanya.

"buka (namakamu) havea!" sentak Iqbaal.

"lo maaa-u aaaapa.." suara (namakamu) bergetar kedua tanyanya reflek mati rasa dan dingin.

"buka mata kamu" Iqbaal menangkup kedua pipi (namakamu) yang terasa dingin.

(namakamu) membuka matanya perlahan dan menatap tajam Iqbaal yang wajahnya sangat dekat dengannya.

Hembusan nafas Iqbaal juga terasa dikulit wajah (namakamu).

Iqbaal medekatkan wajahnya secara perlahan, memiringkan wajahnya tepat sasaran.

Bibir Iqbaal mencium bibir (namakamu) sedikit menuntut untuk dibalas dengan menggigit bibir bagian bawah (namakamu).

Iqbaal mencecep dan melumat habis-habisan bibir (namakamu), dengan tangan kanan menekan tengkuk (namakamu) untuk memperdalam ciuman itu.

Sedangkan (namakamu) hanya bisa meneteskan air matanya tanpa bisa menghindari Iqbaal. Ia pasrah sangat pasrah dengan apa yang Iqbaal lakukan atas dirinya.

Karena kekuatan (namakamu) dan Iqbaal berbeda menjadikan (namakamu) hanya diam.

Iqbaal menyudahi ciuman itu, ia membuka matanya melihat gadis dihadapanya terpejam dengan air mata menetes dipipinya.

Bibir (namakamu) sedikit bengkak akibat ciuman Iqbaal. Iqbaal mengecup ringan bibir manis (namakamu).

"aku hapus jejak lekaki itu" kata Iqbaal menarik (namakamu) kedalam dekapanya. Sedangankan (namakamu) tak membalas pelukan itu.

Ia merasa sakit hati, ia seperti menghianati Hanif meski ini bukan kesalahanya.

Iqbaal memeluk erat (namakamu) yang terisak karena dirinya.

Iqbaal lantas mengecup pelipis (namakamu). Dan mengelus punggung mungil gadis ini.

"kita pulang ya" ucap Iqbaal mendapat anggukan dari (namakamu).

Iqbaal merangkul (namakamu) untuk berjalan berdampingan, ia juga sesekali mencium pelipis.

"aku nganter sampe sini, diapartemen kamu ada Hanif sama temen kamu. Good night" Iqbaal mencium kening (namakamu) kemudian kedua pipi lalu turun melumat sebentar bibir (namakamu) yang masih sedikit bengkak.

(namakamu) tak membalas perkataan iqbaal satu pun, ia sesekali masih meneteskan air matanya.

Iqbaal menarik (namakamu) kedalam dekapanya, ia berbisik tepat ditelinga kiri (namakamu).

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang