Mereka telah sampai di depan gedung yang menjulang tinggi, segera Guanlin melangkahkan kakinya penuh amarah.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang penjaga keamanan dengan sopan kepada Guanlin.
"Bos lo ada didalem 'kan?!" Guanlin menekankan suaranya.
"Maaf, tuan. Anda harus bersikap sopan disini karena tidak sembarang orang dapat memasuki perusahaan ini." Jelas penjaga keamanan tersebut dengan ekspresi yang jengkel.
"Gue tanya bos lu ada nggak?!" Sentak Guanlin meninggikan suaranya.
Penjaga keamanan tersebut mengkode dua teman disebelahnya dan langsung memgangi kedua tangan Guanlin.
"Apa-apaan nih!!! Lepasin gue! Kalo lo gentle jangan maen kroyokan dong!" Guanlin meronta disana, berusaha untuk melepaskan diri dari para penjaga keamanan disana.
"Bawa keruang keamanan!" Perintah penjaga keamanan, mungkin ia pimpinan keamanan.
Kedua penjaga keamanan tersebut mengangguk dan berusaha menarik Guanlin ketempat perintah, tetapi baru saja selangkah....
"Pak Mugi! Lepasin, dia teman saya." Teriak Sheila dari kejauhan dan berlari mendekat ke mereka.
Kepala penjaga keamanan tersebut memberi kode untuk melepaskan Guanlin, lalu ia melepaskannya dan segera pergi, setelah membungkuk ke Sheila.
"Lo ga apa-apa?" Tanya Sheila sambil menggoyangkan bahu Guanlin.
"Gue kehabisan nafas." Celetuk Guanlin, menatap Sheila berbinar.
Plak!
Satu jitakan mendarat dikepala Guanlin yang membuatnya sedikit meringis.
"Gue beneran kehabisan nafas. Karena ditolongin sama nona Sheila yang manis." Goda Guanlin sambil menyolek dagu Sheila dan membuat sang empu menggeleng jengah.
"Ih... calon kok gitu sih!" Rengek Guanlin sambil memajukan bibirnya.
"Calon???" Sahut Sheila mengalihkan pandangannya kearah Guanlin agak berjinjit, karena dia hanya sebatas dada Guanlin.
"Iya... calon istri 'kan?" Celetuk Guanlin merangkul pinggang Sheila dan merapatkan jarak mereka.
"Makan tuh calon!" Sewot Sheila berjalan lebih dulu, disusul Guanlin dibelakangnya.
"Calon! Tungguin calon juga dong!" Serunya.
Atha melihat Guanlin dan Sheila berjalan beriringan memasuki kantor Yixing. Sebenarnya Atha yang menghubungi Sheila untuk datang dan menarik Guanlin dari sana, ia tak mau ikut masuk karena tidak ingin berhadapan dengan bosnya, Yixing.
"Apa gue harus..." Lirihnya sambil meremas bajunya kemudian ia meninggalkan gedung tinggi tersebut.
19.45
Atha telah selesai menyiapkan makan malam untuk Yixing dan Sheila, kemudian ia kembali kekamarnya. Seperempat jam lagi bosnya akan pulang.
Entah kemana Sheila dan Guanlin pergi, tetapi mereka belum kunjung pulang sejak kejadian tadi.
Atha membaringkan tubuhnya lemas. Entah apa yang akan dia lakukan untuk sekarang. Ia masih ingin memutuskan kontrak dengan Yixing, tetapi ia terlalu takut untuk mengambil resiko yang akan diterimanya.
Keluarganya, keluarga Yixing, bahkan semua orang akan mengetahuinya. Siapa yang tak kenal keluarga Zhang?!
Ia berbaring gelisah disana, mencoba memejamkan matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/136777385-288-k282271.jpg)