Last chapter
Keep Votes and comments
Spam-mu semangatku😆☕☕☕☕☕
Atha terduduk lemas di sofa, ditemani mamanya dan Yixing. Mami sedang membuat jahe hangat untuknya didapur."Muka kamu pucet banget sih, kedokter ya." Panik Yixing.
Atha menggeleng lemah disana, ia bersender dikepala sofa.
"Zo... jangan keras kepala, kamu juga udah bikin mama khawatir, sayang. Bahkan mami kamu hampir gak mau makan." Ucap mama sambil mengelus-elus perut Atha. "Tuh mami kamu kurusan 'kan?!" Tambahnya sambil menunjuk mami dengan dagunya yang menuju ke arah dapur.
"Ini sayang jahenya mami campur sama madu sedikit, ayo diminum mumpung masih anget." Ucap mami sambil menyuapkan sesendok demi sesendok jahe hangat ke Atha.
Atha hanya menurut dan meminumnya.
Lalu mamanya mengambil gelasnya saat ia sudah habiskan seperempatnya dan menaruhnya dimeja.
"Kamu masih lemes?" Tanya Yixing, Atha hanya mengangguk lemah dengan meringis, menahan eneg diperutnya.
"Atha? Kamu kemana aja sayang? Kamu kenapa kabur-kaburan segala sih? Mami khawatir sama kamu, mama kamu juga sampai nggak doyan makan." Ucap mami sambil mendesak Yixing agar pindah dari samping Atha, dan mami duduk disamping Atha lalu mengelus-elus kepalanya.
"Jeng Zhang 'kan juga, nggak doyan makan. Sampai Sheila dan Guanlin harus sama-sama masak." Elak mama.
Atha bangkit dari senderannya, "Maafin Atha mih, mah. Atha salah, maafin Atha." Ucap Atha dengan mata berkaca-kaca dan pandangannya kebawah.
"Kamu nggak boleh kayak ini lagi, ya. Kalau kayak gini lagi, mami bakalan seret kamu dan ngurung kamu di kamar sama Yixing selamanya." Ancam mami membuat Yixing dan Atha membulatkan matanya tak percaya.
Mama dan mami hanya terkekeh melihat respon mereka.
"Am... ekhem... Se-sebagai gantinya, Atha masakin mami sama mamaㅡ"
"Enggak! Istirahat!" Sahut Yixing ketus.
"Ta-tapi 'kan masㅡ"
"Mas nggak mau kamu kecapekan, ayo istirahat. Biar Bi Anna aja yang masak." Ucap Yixing membuat Atha memerah dikata pertamanya.
Mas? MasyaAllah 😍
"Iya Zo, kamu istirahat dulu. Mama sama mami udah sarapan kok tadi sama Sheila." Timpal mama lembut.
"Yaudah kalau gitu, aku sama Atha ke kamar dulu mih, mah. Permisi." Yixing memapah Atha karena tubuhnya yang masih gemetar dan tenaganya yang masih tidak seimbang.
10.45
Sudah hampir setengah hari Atha dan Yixing berdiam diri di kamar, Yixing memeluk erat tubuh Atha dengan kepalanya yang berada didadanya.
Atha mendongak, mendekat ke wajh Yixing, "Bos sayaㅡ"
Cup!
"Jangan panggil bos." Ketus Yixing setelah mengecup bibir Atha singkat membuat sang empu memerah.