[H]

6.4K 564 21
                                    

Gue bangun dengan rasa pegal dibadan gue, entah kenapa jadi berat gini.

Ternyata gue tidur sama bos.

EH?! APA?! TIDUR SAMA BOS?!

GAWAT!!!

GUE MESTI NGECEK BADAN DULU!

ALHAMDULILLAH masih lengkap pakaian gue:')

Bedanya tuh posisi gue tiduran disamping bos, kalau tadi malam 'kan gue nyender dikepala ranjang.

"Kamu sudah bangun?" Bos bicara ke gue sambil lihat mata gue.

Gue segera duduk dan menetralkan suhu badan gue beserta jantung gue. Hufh 😥 rasanya begitu mencengkam.

"Maaf bos, saya harus menyiapkan sarapan." Pamit gue lalu gue turun dari ranjang dan berjalan keluar.

"Stop!" Interupsi bos membuat gue terperanjat dan berhenti melangkah.

Gue nengok kebelakang, dimana bos gue tengah duduk diranjangnya dengan rambut khas orang bangun tidur, semakin menambah nilai ke hot-an nya.

Sadar Tha sadar!!!

Lu itu cuma asisten, garis bawahi.

Asisten!!!

"Baru jam 4, kesini! Saya mau bicara dengan kamu!"

Gue mendekat kearah bos dengan wajah gue yang menunduk dan tangan gue yang gue satuin didepan.

"Kamu tenang aja, siapa pun ayah dari bayi kamu itu, akan saya cari dan dia harus bertanggung jawab akan perbuatannya!" Ucap bos gue yang bikin gue melotot tak percaya.

Ayah? Bayi? Siapa yang hamil?'-'

Gue masih diem.

"Jadi, dimana tempat tinggal ayah dari bayi kamu?" Tanya bos lagi, setelah beberapa detik gue diem.

Akhirnya dengan helaan nafas berat gue berani menatap bos dan mulai berbicara. "Bos, saya enggak hamil, dan saya sama sekali tidak berhubungan dengan laki-laki. Saya muntah-muntah semalam, memang benar. Tapi itu karena bau alkohol dari bos,  yang membuat saya pusing dan mual." Jelas gue dengan penuh keyakinan.

Bos gue mengangkat alis sebelahnya heran. "Jadi? Kamu? Enggakㅡ"

Gue geleng cepat. "Enggak, bos." Sahut gue.

"Ya sudah, siapkan air hangat untuk saya mandi!" Perintah bos.

"Mmm... bos. Bagaimana soal ibu anda yang mauㅡ"

"Nanti saya jelaskan ke dia, yang penting kamu siapkan saya air hangat dan setelah itu baju kantor saya." Perintah bos dan gue angguki lalu segera gue laksanakan.




☕☕☕☕☕










"Jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya nyonya besar a.k.a ibunya bos.

"Menikah???" Bos/gue.

"Kok kalian kaget? Emang kalian gak kasihan sama cucu mamih, gak punya orang tua lengkap." Nyonya besar bersuara seperti mendayu-dayu.

Duh, kan gue gak ada apa-apa sama bos.

Kita lagi ada dimeja makan, gue sama bos diintrogasi sama nyonya besar. Bahkan bos cuma diem aja dan lempeng-lempeng aja mukanya.

Padahal gue berharap bos yang ngejelasin semuanya dan gue terbebas dari masalah ini:")

"Morning mamih..." Sapa Sheila yang baru datang dari arah kamarnya dan langsung mengambil duduk didekat nyonya besar.

PERSONAL ASSISTANT 💢 ZYX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang