[V]

5.6K 671 44
                                    

Entah kemana sekarang ia melangkah. Tak tahu dimana tempat ia berpijak. Semua tampak asing, kakinya telah terlampau jauh melangkah.
Hanya isakan tertahan yang kini ia rasakan.

"Maaf..." Lirih perempuan kacau tersebut.

Ia masih mengenakan pakaian rumah sakit ditutupi dengan mantel tebal selutut agar tersamarkan dan tak ketahuan oleh petugas di rumah sakit.

"Aku harus kemana sekarang?! Aku malu dengan semua keadaan yang seperti ini!" Geramnya.

"Kenapa harus aku? Tuhan! Apakah seperti ini caramu menghukum hambaMu yang penuh dosa?!" Tambahnya dengan frustasi.

Sekarang ia berada dijalan yang sepi, berjalan semakin jauh dan sangat jauh dari jangkauan hingga mereka tidak bisa menemukannya.

"Mungkin ini yang terbaik." Gumamnya sambil duduk dihalte, menunggu bus datang. Untung di mantelnya ada 2 lembar uang 50-ribuan.

☕☕☕☕☕



















Atha mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali dan melihat sekeliling.

13.34

Apakah aku tidur selama itu? - Pikirnya.

Ya, Atha kabur dari Rumah Sakit sekitar pukul 08.00 dan pergi sejauh mungkin dari jangkauan.

"Tapi ini dimana? Kenapa..." Dia bangkit dari tidurnya dan masih terus menjelajah sekeliling kamar mewah itu.

"Selamat siang nona, anda sudah siuman?" Sapa seorang laki-laki bersetelan rapi dengan umur yang mungkin sekitar 40-tahunan.

Atha terperanjat ketika sedang seriusnya melihat-lihat datanglah seseorang. "A-anda siapa?" Tanyanya sambil meremas selimut yang menutupi badannya.

"Saya sekertaris pribadi tuan Kim." Ucapnya dengan raut datar.

Atha berfikir sejenak tentang 'Kim' yang dimaksud oleh pria paruh baya didepannya ini.

Apa mas Kai?

"Tuan Kim siapa yang anda maksut?" Tanya Atha pada akhirnya, karena rasa penasarannya sudah memuncak.

"Anda harus makan dan minum obat dahulu, nona. Setengah jam lagi tuan Kim akan datang." Sahut pria itu.

"T-tapiㅡ"

"Maaf nona, sebaiknya anda menurut. Jika tidak saya akan kehilangan perkerjaan saya." Lirih pria itu dikalimat terakhirnya.

"Maksut tuan?" Atha bingung.

"Saya akan dipecat jika nasi dan obat anda tak tersentuh." Jawab pria itu kemudian membungkukkan sedikit badannya dan berlalu meninggalkan Atha dengan segala rasa bingungnya.

"Kenapa kejam banget si tuan 'Kim' itu?" Gumam Atha lalu mengambil segelas susu, meneguknya sedikit dan langsung saja ia memakan makanan yang sudah tersedia untuknya.

Kasihan jika melihat tuan tadi kehilangan pekerjaannya, batin Atha.


Setelah selesai dengan makanan dan obatnya, Atha segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Sebelumnya, ia membuka lemari yang sudah ada baju seukurannya. Mungkin sudah dipersiapkan untuknya, batin Atha.

"Kenapa semuanya lengkap? Underwear pun juga pas dibadan." Gumam Atha bersemu merah.

Atha mengecek ponselnya dimeja sambil mengusap-usap rambutnya yang dengan handuk. Ia mengurungkan niatnya untuk membuka data seluler miliknya.

PERSONAL ASSISTANT 💢 ZYX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang