Percuma PDKT, kalau besoknya dia di ambil orang:)
💡💡💡💡💡💡
"gue Yudhis"
Ara membalas jabatan tangan kakak yang ternyata namanya Yudhis itu, ah dia pikir gantengnya akan melebihi lee min ho, atau shawn mendes, atau ji chang wook. Ternyata tidak, tapi ganteng juga sih.
"sweter nya bagus kalau lo yang pake" Yudhis tersenyum tampan ketika tau sweter pemberiannya dipakai oleh orang yang ia sukai.
Iya, selama ini Yudhis menyimpan rasa pada Ara sejak tau Ara adalah adik kelasnya pada masa Mos. Yudhis adalah kakak yang aktif di osis, futsal, Basket dan PMR, ya seperti yang kalian tau, Yudhis itu aneh.
"ah, iya makasih kak" Ara menunduk malu.
"makasih juga lo udah ladenin gue panjang - panjang pas gue chat lo" Yudhis memberi kode untuk Naufal pergi dari tempatnya.
Sheidi yang sadar, merasa matanya panas dan akhirnya ikut pergi juga.
Yudhis duduk dimana tempat Sheidi duduk tadi.
"sendal jepitnya udah lo pake?"
"udah kak"
"kuotanya? "
"udah juga"
"kenapa jadi diem? "
"takut diculik kak" jawab Ara ngaco, sebenarnya Ara hanya tak mau memandang Yudhis yang dari tadi menatapnya dengan tatapan hangat.
Yudhis terkekeh geli "gak salah gue milih doi" ucapnya pada Ara.
"kak, tatapannya bisa biasa aja gak?, saya takut di culik beneran kak" Ara kini memandang Yudhis yang sedang memperbaiki Rambut berwarna hitam kecoklatan.
'astagfirullah, zina mata' batin Ara.
Yudhis tertawa pelan "gue culik, gue jadiin pacar, terus gue nikahin. Mau gak? " Ara langsung menggeleng dan mengerucutkan bibirnya.
"gak mau kak, makasih, saya gak mau nikah muda, masih mau kuliah" Yudhis dibuat tertawa oleh kehadiran Ara di depannya. Entahlah Ara itu lucu, lucu dalam artian imut dan polos, aslinya sih nggak lah isi galerinya aja ABS para Artis:).
Setelah lama mereka membahas hal yang kadang tak penting, bel berbunyi, otomatis keduanya harus masuk kelas masing - masing.
"gue keatas ya, jangan tidur di kelas" Yudhis mengusap puncak kepala Ara, Ara hanya tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari Yudhis.
💡💡💡
16.02 WIB
Ara berusaha menelpon Ren, kata Ren ia akan pulang bersama Ara hari ini, karena Daffa ada keperluan mendadak. Namun hingga saat ini Ren belum juga menjawab telponnya.
Yudhistira Surya is calling you
Ah, kini nama kak Yudhis bukan lagi 'YSP', kak Yudhis sudah memakai nama aslinya.
"hallo?"
"lo dimana, Ren bilang lo suruh balik sama gue, karena Ren mau kerja kelompok"
"di gerbang depan kak"
"yaudah lo disitu aja, jangan kemana-mana" Yudhis mengakhiri Telepon secara sepihak.
Ara menghembuskan napas pelan, rasanya ia ingin melempar tubuhnya ke kasur yang paling empuk. Ia lelah, setelah belajar fisika, dan membuat otaknya bebal.
"pulang sama abang yuk neng" Yudhis turun dari motornya memakaikan helm yang sengaja ia bawa untuk Ara.
Ara naik ke motor Yudhis, sekarang banyak pasang mata yang melihat mereka dan ada juga sih yang rumpi."Yudhis gebet cewe baru? " ucap satu siswa pada teman di sebelahnya.
"itu cewe Yudhis? Gila manis juga"
"anjir, Yudhis gebet adek kelas"
Ara, memeluk pinggang Yudhis kuat. Yudhis ini ngajak balapan kali ya?, apa jangan - jangan dia modus biar di peluk?.
"kak, jangan ngebut nanti saya jatuh" Ara sedikit berteriak, karena suara motor lebih kencang dari suaranya.
"jangan takut, gue gak bakal celakain cewe yang gue suka. Pegangan, Ra" Yudhis menyatukan tangan Ara lagi di pinggangnya hingga sepertinya pipi Ara memanas.
16.36 WIB
"lo mau eskrim?" Yudhis memberhentikan motornya tepat di depan kedai eskrim yang dekat dengan apartemen Ara.
Ara hanya mengangguk antusias. Yudhis masuk ke kedai eskrim, 5 menit kemudian ia datang dengan 2 eskrim ditangannya.
"ini makan" Yudhis menyodorkan eskrim vanilla oreo pada Ara.
"makasih" Ara mengambil eskrim di tangan kakak kelasnya.
Ada hiasan coklat berbentuk bunga diatasnya, Ara langsung membuangnya ke tanah. Yudhis penasaran karena biasanya perempuan sangat suka coklat "kenapa coklat nya dibuang?" Yudhis menaikan 1 alisnya.
"kalau makan coklat, kepalanya pusing" Ara menjutkan acara makan eskrimnya. Sedangkan Yudhis hanya ber-oh ria.
"lo suka bunga?" tanya Yudhis lagi.
Ara hanya menggeleng, "lo suka film romantis? "
"nggak terlalu, saya lebih suka horor" Yudhis ber-oh ria lagi.
Ara memang berbeda dari siswi lain, ia tak suka bunga, coklat, ataupun film romantis, tapi dia masih suka cowok kok.
"kalau udah selesai, naik motor lagi ya." Yudhis mengeluarkan eyes smilenya yang terkesan imut.
Ara naik lagi ke motor Yudhis, Yudhis melajukan motornya kencang, lagi.
Yudhis melepaskan helm yang Ara pakai, Ara tersenyum senang "makasih kak, udah mau repot nganter saya"
"santai, jangan saya-kakak, kesannya gue tua banget"
"terus apa?"
"aku - kamu, biar kayak orang pacaran" Yudhis tertawa di akhir kalimatnya.
"nanti, ada saatnya aku - kamuan" Ara menepuk bahu Yudhis "yaudah kakak pulang, nanti kesorean"
"okay, makasih juga udah luangin waktu lo buat makan eskrim sama gue"
Ara mengangguk "hati - hati kak, awas banyak begal" Yudhis menghidupkan motornya. Namun sebelum ia pergi satu kalimat yang sempat membuat pipi Ara memanas
"gue makin sayang sama lo, Ra"
Dan akhirnya, motor Yudhis tak terlihat lagi di mata Ara.
💡💡💡💡💡💡
Alhamdulillah selesai, baper sendiri saya:), author sedang memperbaiki penulisan nih, jadi mungkin agak sedikit berubah2
Jangan lupa votement nya lah ❤❤❤
- author
KAMU SEDANG MEMBACA
YUDHISTIRA
Teen FictionIni bukan cerita seorang perempuan perfect yang di paksa menjadi pacar seorang most wanted. Bukan juga cerita bad girl yang bertemu anak rajin yang bakal merubah sikap si bad girl itu. Bukan juga kisah cinta yang rumit milik bad boy sekolah. Ini h...