8. Daniel dan Genta

45 6 0
                                    

Kamu tau apa yang lebih sakit dari pada kehilangan? Yaitu terlupakan

💡💡💡

Yudhis ketiduran saat tangannya masih menggenggam tangan Ara. Ara juga masih belum mau melepaskan tangannya. Ren masih setia diluar menunggu Yudhis pulang.

Ara mengacak rambut Yudhis, wajah yang tampan ketika tidur, rambut hitam kecoklatan yang sangat halus,dan genggaman tangan ini, membuat Ara sulit melupakan apa yang sedang terjadi. Kini ia takut jatuh cinta pada Yudhis. Ia takut, Ara takut ketika ia sudah menjalin hubungan dengan Yudhis, maka rasa yang Yudhis miliki malah berkurang, banyak orang mengatakan fase perasaan pada saat PDKT dan pacaran selalu begitu.

Ara hanya takut itu semua terjadi padanya dan Yudhis. Ia takut fase itu akan terjadi padanya, ia takut Yudhis hanya mempermainkannya.

Momma is calling you

"hallo ma? "

"Ara, kata Renata kamu sakit. Kamu kumat lagi?, ya allah, Ra. Mama bilang kan minum obatnya, papa sampe mau batalin semuanya buat ke bandung lho, kamu itu kalau obatnya habis beli sendiri, adek kamu nangis - nangis takut kamu kenapa - kenapa"

"Ara capek aja ma, udah mama sama papa jangan balik. Ara cuma 2 atau 3 hari lah disini, senin Ara pulang, terus selasa masuk sekolah kok"

"mama gak mau tau ya, Ra. Kamu itu harus jaga diri kamu dong, pisahin jadwal antara photoshoot sama sekolah, jangan kecapean, itu lah akibatnya kamu jomblo terus"

"ma, nanti Ara punya pacar kok, jangan kaget ya"

"eleh, Ra, kayak ada yang mau aja sama kamu."

2 jam telponan dengan mama, membahas hal yang tidak penting, tentang Ara yang akan mendapatkan pacar, tentang papa Ara yang terkurung 2 hari di rumah karena memecahkan Tuperware, dan adik Ara yang nangis karena takut Ara sekarat atau tentang mama Ara yang sedang mencoba resep kue baru namun selalu gagal.

Sampai Yudhis bangun, karena ocehan mama Ara yang terlalu keras, kata Yudhis kupingnya sampai berdengung sangat lama ketika mama Ara mengoceh. Ara tak bisa luput dari senyuman Yudhis. Ara juga baru melihat ketika fotonya di jadikan wallpaper handphone Yudhis. Kata Yudhis kalau ada foto berdua ia akan memasang foto mereka berdua, nah masalahnya ia belum foto berdua dengan Yudhis.

"lo belum mau makan juga?" Yudhis memandangi semangkok bubur yang masih belum di sentuh Ara.

Ara berdecak "belum laper, kak Yudhis" Yudhis ikut berdecak "harus laper dong Ara" katanya dengan nada imut.

"assalamualaikum" salam seorang lelaki yang kini memegang sebuah kotak kue di tangannya.

Dia mas Deni!

"eh mas Deni, masuk aja mas" Ara langsung melepas genggaman Yudhis.

Deni tersenyum meletakkan kotak itu di meja samping Ara dan berdiri di samping kasur Ara "gimana keadaan kamu?"

"baikan kok mas, oh iya kenalin ini kak Yudhis" Yudhis menjabat tangan Deni.

"Yudhis"

"Deni" mereka bertatapan lama, lalu melepas jabatan tangan. Yudhis menatap Deni penuh selidik. "saya Deni, managernya Ara. Jangan takut saya bukan pacarnya"

"Ra, gue nunggu di luar aja ya, mau cari makan dulu" kata Yudhis di susul anggukan dari Ara.

Sekarang tinggal Ara dan Deni, Deni itu tampan mirip Kang Daniel wanna one kalau kata Sheidi padahal Ara pikir Deni sangat berbeda dari kang atau aa'  atau mamas Daniel itu.

"tadi siapa kamu, Ra?" tanya Deni sambil mengambil kursi.

Ara jadi bingung sendiri kalau dijawab teman berarti friendzone, kalau di jawab pacar, Yudhis nembak aja belum "temen deket, Mas" jawab Ara seadanya.

"kamu masih temenan kan sama adik saya?"

"oh Genta?, masih lah mas. Tapi mas ada yang pengen saya omongin" Ara mengubah posisinya menjadi duduk.

Deni mentautkan alisnya "iya kenapa dengan Genta?" Genta adalah adik kandungnya mas Deni, nama mas Deni yang sebenarnya adalah Daniel Avano Davinzi, tapi dia bilang dia lebih suka di panggil Deni dari pada Daniel.

"Genta mau saya berhenti modelling mas"

"oh iya?" Deni sedikit tidak percaya, ia memang punya masalah dengan Genta, masalah 2 tahun lalu yang belum selesai hingga sekarang.

"apa mas Deni belum juga selesain masalah mas dan Genta?"

"saya belum siap, Ra"

"mau sampai kapan mas?, mungkin saya bukan siapa - siapanya mas Deni, tapi saya sahabat nya Genta, saya pikir Genta juga tertekan atas masalah ini" Deni memijat pelipisnya.
"kamu gak ngerti masalahnya, Ra"

"mas, masalah mas dan Genta cuma salah paham, Mas pikir yang bikin Pacar mas kecelakaan itu Genta, padahal Genta gak tau apa - apa, harusnya mas bisa dengar penjelasan dia dulu mas, Genta sering cerita, dia ingin mas yang dulu"

Deni mengehembuskan napas kasar "Ra coba kamu kehilangan orang yang kamu cintai, dan ternyata motor penabrak adalah motor adik kamu sendiri, Ra tolong kamu jangan berhenti modelling, jangan tinggalin saya"

Ara sedikit tertunduk "ma-maksud mas jangan tinggalin mas?"

"saya sayang sama kamu, Ra"

💡💡💡💡💡💡

Jangan lupa votementnya guys:)

YUDHISTIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang