9. Jodoh Davikah

43 8 2
                                    

Note: ada beberapa kata kasar.

-----

Sebuah persaudaraan akan hancur apabila mereka tak belajar untuk saling memaafkan

💡💡💡💡💡💡

Deni masih setia menunggu Ara sejak Yudhis pamit ada urusan mendadak, dan Renata yang ingin mengambil pakaian di apartemen.

"maaf, saya hanya mengungkapkan apa yang ingin saya ungkapkan" kata Deni jujur.

"gapapa mas, saya tau kok mas sedang terpukul kehilangan orang yang mas cintai, tapi saya belum bisa sayang sama mas, kita berbeda 5 tahun mas" jelas Ara.

"apa umur itu penghalang bagi kamu, Ra? Sejauh ini saya liat banyak pasangan yang berbeda 10 tahun, kita hanya 5 tahun, Ra"

"saya bukan berarti tidak bisa menyayangi mas Deni, tapi saya memang belum bisa sayang mas Deni"

"kenapa gak kita jalanin dulu Ra?"

"apa mas pikir semudah itu jatuh cinta pada mas yang sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri?" ucap Ara tak memikirkan situasi, bisa saja Deni marah ketika ia hanya dianggap kakakkan?.

"bahkan kamu hanya menganggap saya kakak, Ara saya mencintai kamu apa kamu tidak bisa terima itu?"

"STOP!, JANGAN BAHAS INI LAGI" bentak Ara, selanjutnya rasa canggung menyelimuti keduanya.

"oke, maaf" ucap Deni.

Handphone Ara berdering menampilkan nama 'Genta Avano' disana.

"Ra, gue kesana ya?, udah jalan nih"

"ya udah, ta."

"gue udah mau nyampe" Genta memutuskan sambungan telepon.

Ara menggigit bibir bawahnya, bagaimana jika Genta dan Deni akan adu jontos disini?, ia tidak bisa melerai. Renata juga pasti tidak bisa, apa ia harus merepotkan Yudhis lagi?.
Tak ada jalan lain.

Ara Gresya Amanda:
Kak Yudhis dmn?

Sepersekian detik, Yudhis langsung membacanya.

Yudhistira Surya:
Di rumah
Knp?

Ara Gresya Amanda:
Urusan kk udh selesai?

Yudhistira Surya:
Lo ngode biar gw ke rmh sakit?
Ya deh yg udh kgn
Gw otw yaaa❤❤❤

Ara Gresya Amanda:
Iyain deh
Hati hati yaaa kak

(Read)

Ara langsung menaruh handphonenya lagi di meja, dipandangnya wajah Deni yang setampan Kang Daniel, memang tampan.

"mas" panggil Ara.

"iyaa, Ra?"

"kak Yudhis sebentar lagi kesini, jangan terlalu deket dengan saya, atau mas Deni mau kepalanya hilang?" ucapnya. Bukan merasa risih atau apapun, ia hanya tak mau Deni jadi sasaran Yudhis.

YUDHISTIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang