13. Gentara

45 7 0
                                    

Menjaga persahabatan, lebih sulit dibandingkan membangun sebuah hubungan

💡💡💡

Ara meletakkan sebuah gelas berisikan teh hangat untuk Genta. Sejak lima belas menit yang lalu, Genta datang dengan membawa nastar kesukaan Ara buatan ibunya. Ara memang sangat menyukai nastar buatan ibu - ibu. Nastar mamanya Yudhis, Nastar mamanya sendiri, dan sekarang Nastar mamanya Genta. Ara yang cantik dengan balutan kaftan berwarna baby pink pasti membuat orang terpukau, termasuk Genta. Genta tidak pernah mengenal Ara sebagai, Ara si model yang sampai negeri Thailand. Tapi Genta hanya mengenal Ara si cewek biasa saja. Persahabatan sejak SMA membuat mereka sendiri tak bisa jauh - jauhan. Ada kalanya Ara yang setiap malam mengawasi Genta di line square dengan menyamar jadi Upin saudaranya ipin harus mulai di sibukkan dengan membalas pesan dari Yudhis juga. Kadang Genta juga merasakan rasa kesepian, yang seharusnya setiap sabtu mereka jalan - jalan, kini tergantikan dengan Ara yang sibuk dengan jadwal modelnya, ataupun pergi bersama Yudhis. Bukan berarti Genta tidak menyukai Yudhis, ia bahkan ingin berterima kasih karena sudah kembali membuat Ara melupakan penyakitnya sejenak. Tapi nyatanya ia merasakan hubungan dirinya dan Ara semakin jauh, melebihi LDR beda negara.

Genta tersenyum, mengambil kue berbentuk bulan sabit berlapis susu bubuk rasa vanilla, alias si putri salju.
Dilihatnya sahabat yang sedang sibuk memakan nastar dengan lahapnya. Ara bahkan cantik ketika makan nastar.

"jangan ngeliat gitu, Ta. Gue tau gue cantik melebihi jodohnya mario maurrer"

Genta berdecih "geer lo cabe"

Ara membelalakan matanya "cabe? Lo pikir gue kak Reisya dan temen - temennya?" ia memukul lengan Genta.

Seketika Tawa Genta meledak "ya lo kan satu gengnya, nyabe di lapangan, pake - pake kipas pink, lipstick pake tebel - tebel"

Ara menatapnya tajam "mau mati kapan lo?"

"iya bentar lagi"

Ara memasang wajah sok sedihnya "yah sedih dong kalo Genta mati"

"Gak pa-pa, kan chicken dinner"

Ara kembali menyerang Genta "lo pikir maen pubg hah?" Ara memukuli Genta.

Genta hanya mengaduh kesakitan "udah, Ra. Sakit

"udah iya maap"

"mau chicken dinner kan lo? Mau mati cepet kan? Sini lo gue bunuh, biar cepet masuk nerakanya"

Genta berlari ke arah dapur, pukulan Ara lebih sakit dibandingkan ditolak mentah - mentah saat nembak cewek di line square.

"TANTE SHANI, ARA NYA MUKUL MUKUL."

"Gentong jangan ngadu"

~~~

Yudhis menghela napasnya berat. Kamar yang dulu sering ia tempati kini mulai penuh dengan sarang laba - laba. Dengan cara apapun, Yudhis juga masih belum bisa melupakan kamar ini, kamar dimana ia sering menangis setiap malam, sebelum ia dibawa ayahnya kembali ke rumah di Bandung. Ayahnya dan Ara adalah Alasan Yudhis keluar dari kesedihannya. Ara semakin membuatnya yakin bahwa ia bukan orang yang satu - satunya ditinggal oleh ibunya di dunia ini. Ara juga bilang Yudhis adalah penyemangat Ara di sekolah. Semenjak itu Yudhis semakin nyaman dengan Ara, Ara si model, yang tidak suka coklat, bunga, dan film romantis.

Yudhis sudah kelas 12, waktunya ia merencanakan universitas yang akan ia tuju. Waktunya juga ia akan menjalani hubungan LDR dengan Ara walaupun jadian aja belum. Tapi kadang, hubungan tanpa status justru lebih menyenangkan daripada pacaran.

Yudhis meletakkan handphone di meja belajar yang sudah berdebu itu.

Ia menghembuskan napas pelan "kangen juga sama Ara" gumamnya.

"telepon ah"

Calling Ara cantik my lup

"hallo beb"

"apa kak?"

"sibuk gak?"

"enggak kok"

"Genta udah dateng? Itu suara Genta kan?"

"iyalah, Biasa Genta ngabisin putri saljunya mama"

Yudhis mengehela napasnya berat "Ara, gue kangen."

Yudhis mendengar Ara terkekeh

"saya juga kangen sama kak Yudhis. Besok kan kak Yudhis ke sini, jangan sedih lah"

"enggak sedih kok, tenang aja."

"semoga tahun ini saya ngerasain ulang tahun sama kak Yudhis."

"semoga gue juga ngerasain ulang tahun sama lo. Gue inget tanggal lahir lo, 1 november 2002"

"saya juga inget ulang tahun kak Yudhis, 27 september 2001, kakak udah tua ternyata ya" Ara terkekeh di akhir kalimatnya.

Tanpa sadar hampir 3 jam mereka bertelponan, mulai membahas yang sangat serius sampai membahas kenapa tayo harus menjadi bus. Silahkan bilang mereka pasangan bodoh, karena nyatanya mereka memang bodoh. (authornya jahat). Yudhis mengganti nama kontak Ara yng tadinya 'doiquh' menjadi 'Ara cantik my lup' karena ia baru menyadari bahwa Ara cantik melebihi Davikah, jodoh Yudhis yang sebenarnya.

Yudhis memutuskan sambungan telepon. Berbunga - bunga hatinya ketika di detik - detik terakhir tadi Ara mengatakan "Ara sayang kak Yudhis" detik itu juga Yudhis seperti ingin mati dan chicken dinner. Tapi sayang, kehidupan Yudhis tidak sama Di PUBG. Ya kalau di PUBG Yudhis harus perang, demi dapet baju.

Yudhis memejamkan matanya. Berusaha tidur walaupun tidak bisa, karena ucapan Ara masih setia bertengger di kepalanya. Seperti ftv di televisi, ucapan Ara terus berulang - ulang.

Ara auto lelah. Ngomong mulu, genter kali bibirnya. Batin Yudhis ngasal.

💡💡💡

A.N:

Tadinya mau pake tanggal lahir rpnya, cuman nanti gak ada momen ngerayaim ultah bareng:(

Hayo, Yudhistira bakal ada rp nya. Ada yang nebak gak dari awal? Soalnya aku udah spoiler, kayak si Ara model thailand, dsb.

Jangan lupa vote comment ❤❤❤

YUDHISTIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang