🎶Begitulah - mytha lestari
Maaf, tak salah kan bila aku mengkhawatirkan orang yang ku sayang?
💡💡💡💡💡💡
Yudhis baru membaca pesan dari Ara, dimana Ara sebenarnya?, ada apa dengannya?. Ia merasa bersalah sekarang, apa sebegitu bencinya ia dengan nama kakeknya sehingga ia membenci setiap orang yang memanggil nama 'pradiffa'.
Kini Ara terbaring lemah di kasur rumah sakit, Ren sudah datang dan Genta sudah pulang. Kebetulan hari ini hari sabtu, jadi Ren akan menginap di rumah sakit dan membatalkan semua rencannya dengan Daffa.
Yudhis berusaha menelpon Ara namun tak diangkat. Jalan satu - satunya menelpon Renata dan mengajaknya ketemuan di cafe. Ren mengiyakan ajakan Yudhis, Rencananya Ren akan menceritakan semua.
💡💡💡
12.26 WIB
"kenapa lo ngajak gue kesini?" tanya Ren. Ren dan Yudhis memang sudah akrab. Yudhis dapat id line Ara dari Ren, jadi bisa dibilang Ren adalah mak comblang antara keduanya.
"Ara kenapa?" tanyanya dingin.
Ren menghembuskan napas kasar "peduli apa lo?" Ren tersenyum miring, dan menyeruput mocca latte yang tadi ia pesan.
"gue cowoknya"
Ren tertawa masam "cowok apaan yang tega gak mau maafin ceweknya, cowok apaan yang tega buat ceweknya hampir mati di apartemen sendirian?"
"maksud lo? Ara sakit?"
"sakit?, iya sakit, sakit banget." Ren menceritakan semuanya dari awal, dari kejadian 5 tahun lalu, dimana Ara hampir mau bunuh diri karena penyakitnya, namun Ren menahannya.
Sekarang hati Yudhis berkecamuk, apa yang ia lakukan salah, memang salah, ia salah paham. Ia terlalu posesif, padahal ia belum siapa - siapanya Ara.
Ren menceritakan siapa Genta sebenarnya, Yudhis merasa bersalah, tak ada jalan lain selain minta maaf pada perempuan yang sangat ia sayangi sekarang, Ara.
"nih, lantai dan nomor kamar Ara. Tolong jangan buat dia banyak pikiran, satu kali lo nyakitin dia, kepala lo ilang besoknya."Renata bangkit dari tempat duduknya, tak peduli siapa yang akan membayar minumannya.
Renata bagaikan ibunya Ara, Ara bagikan Anaknya Renata. Sekali saja ada orang yang menyakiti perasaan Ara, ia tak segan menyakiti balik orang itu, mau siapapun dia, apapun pangkatnya, apapun jabatannya.
Ren kembali ke rumah sakit, Ara masih tidur, sejak jam 12 malam Ara memutuskan untuk istirahat, Ren hanya melihat ketulusan di mata Genta, mata Genta yang sayu mungkin karena ngantuk, namun semalam ia melihat tangan Genta masih kuat menggenggam tangan Ara.
"Ra mau makan gak?" Ren membelai lembut rambut adiknya yang kini hanya menutup matanya. Ini semua salahnya, ia pulang lebih malam tanpa mementingkan obat Ara, ia tak menjawab telepon saat Ara sedang kesakitan.
Ara hanya menggeleng, ia masih ingin tidur. Jangan ada yang mengganggu, tolong.
Yudhis mencari dimana kamar yang Ren tunjukkan, ia tak bawa bunga tak bawa coklat, ia hanya bawa sekotak roti dan selembar surat.
![](https://img.wattpad.com/cover/146835389-288-k556536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YUDHISTIRA
Fiksi RemajaIni bukan cerita seorang perempuan perfect yang di paksa menjadi pacar seorang most wanted. Bukan juga cerita bad girl yang bertemu anak rajin yang bakal merubah sikap si bad girl itu. Bukan juga kisah cinta yang rumit milik bad boy sekolah. Ini h...