Chapter 3: Bagian 2

115 8 0
                                    

"Aw, itu membosankan! Daripada itu, ketika kamu memikirkan tentang festival sekolah, bukannya kamu memikirkan tentang takoyaki, aku benar kan? Aku ingin mencoba melakukan gerakan itu di mana kamu membaliknya berputar dan berputar! Mari meminjam sebuah kelas dan menjual beberapa takoyaki!" usul Rin ikutan nimbrung.

Dan tepat ketika semua orang tersenyum, menyetujui saran Kotori. Aku berpikir bahwa setelah Eli mengangguk dalam-dalam dan menuliskan "Acara konser di panggung auditorium", itu akan menjadi pilihan yang pasti. Apakah dia akan melakukan usul tersebut?


Tapi, yang terjadi kemudian, Nico berdiri tegak.

"Gue mau buat crepes, soalnya♡ kalau loe bikin crepes loe sendiri, ntar loe bisa bikin semua yang mau loe makan♪ Pisang, coklat, puding, mangga, cukup tempelin topping yang loe mau disitu ♪ Trus, ayo kita coba untuk menyebarkan crepes Nico-nii yang cantik inii sampai ke daerah Harajuku! Kasih satu suara buat stan crepes, oke?"

Ketika Nico menutup penjelasannya dengan pose Nico-nii-nya, Nozomi turut memberi usulan, "Aku kira sebuah stan peramal nasib kelihatannya akan bagus. Para gadis itu suka kepo mengenai peruntungannya, jadi itu pasti bisa sukses lebih daripada yang kamu perkirakan♪"

Selanjutnya, Honoka, dengan matanya lebar-lebar, mengangkat tangannya. "Ooh, kalau begitu aku mau buat oden! Itu yang terkenal di Akihabara, dan aku bahkan tidak pernah bosan dengan kelembutannya, sensasi rasa dingin pada saat musim panas!"

"Um, aku pikir membuat nasi kepal akan menjadi ide yang bagus. Lagipula, Ini adalah makanan standar untuk kegiatan semacam, dan pada kegiatan olahraga, nasi kepal yang segar adalah makanan yang paling dicari oleh orang-orang. Mereka benar-benar populer... dan aku sendiri sangat mencintai mereka." kata Hanayo,

Dengan sedikit ragu, dan pada akhirnya, Kotori bahkan berkata, "U-um, kalau begitu, aku sudah menyarankan konser, tapi aku juga mau meminta sebuah kafe pelayan (butler cafe). Dan secara khusus, aku akan mau minta supaya Umi kita yang keren ini sebagai kepala pelayannya ♡"

Dengan pipinya memerah, Kotori dengan malu-malu mengarahkan tatapannya kepada... Umi, yang diam-diam berdiri di dinding yang selama ini mendengarkan percakapan kami dengan ekspresi wajah cemberut. "Sebuah kafe pelayan, dengan aku sebagai kepala pelayannya? Tapi aku tidak suka tudung kepalanya," dia bergumam dengan ekspresi bingung. Ternyata dia tidak tahu apa kafe pelayan itu.


Pada akhirnya, Eli mulai tertawa. "Jadi, singkatnya, kalian semua ingin mengadakan stan makanan kalian sendiri, benar begitu?

Segera, semua orang langung bersorak, "Ya, kita mau!" dan, terlihat sedikit terkejut, Eli tersenyum.

"Yah, untuk hal yang lebih baik atau lebih buruk, Sekolah Otonokizaka saat ini menderita kekurangan jumlah siswa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara tempatnya akan dipersiapkan, OSIS sendiri sudah cukup kesulitan untuk mendapatkan cukup kelompok yang mau berpartisipasi. Aku yakin jika kalian ingin memulai stand makanan, kalian pasti akan mendapatkan persetujuan dengan cepat.

Oh, tapi tentu saja, kegiatan utama kita adalah adalah karya idola kita. Aku akan mengajukan proposal untuk mengadakan konser di panggung utama auditorium, jadi siapkan diri kalian! Apakah kalian setuju dengan ini?"

Setelah itu dia melihat kepada kita semua,

"Kamu juga, Maki. Apakah kamu setuju dengan ini semua?" dia menatap lurus ke arahku.

"A-aku setuju-setuju saja selama kita mempunyai acara panggung utamanya."

Aku tidak punya rencana untuk mengadakan stan sendiri, aku mencoba untuk mengatakan hal biasa yang selalu aku lakukan, tetapi aku terhanyut oleh sorak-sorai semua orang.

Yah, tidak ada yang bisa aku lakukan mengenai itu.

Hanya buang-buang waktu dan energi untuk mencoba dan melawan momentum di sini. Jadi, untuk sekarang, aku memutuskan untuk mundur ke samping dan diam-diam mempersiapkan kartu vocab kilat milikku.


♡♡♡♡♡♡

Love Live! School idol diary: Maki Nishikino [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang