Chapter 7: Part 4

69 3 0
                                    

Sekarang setelah aku memikirkan ini, Omine itu mirip dengan Honoka, dengan rambut miliknya yang setengah panjang dan terang dan selalu memantul-mantul dengan penuh energi, kelembutannya, dan matanya yang menutup apabila dia sedang tersenyum, kegirangannya, cara berbicaranya yang santai, dan cadangan energinya yang tanpa dasar, dan bagaimana senyumannya membuat kamu ingin tersenyum juga setiap kali melihat itu.

Dan, cara dia mencintai Otonoki.

Omine begitu polos, begitu riang, sehingga sepertinya dia hampir tidak pernah berpikir. Sepertinya nilainya tidak terlalu tinggi, dan dia tidak pernah benar-benar menonjol di kelas kita yang lain. Dia hanya selalu tersenyum, agak canggung, dan tidak peduli pada kekuatan atau kesalahan orang lain. Ya, dia pasti dipandang aneh secara sosial karena mendekatiku sementara orang lain "dengan hormat menjaga jarak mereka".

Sebenarnya aku pernah berkata kepadanya, "Jika kamu dekat-dekat denganku, nanti orang-orang akan mulai memandangmu aneh, ngerti?"

Saat itu, aku harus mengeluarkan segala hal yang aku punya untuk mengatakan itu. Benar, itu adalah bentuk keramahan terbesar yang bisa aku kumpulkan.

Tentu saja, aku tidak ingin mengatakan itu. Tapi, aku tidak ingin semua orang menghindarinya karena aku.

Itulah sebabnya... Tapi, sepertinya aku tidak perlu khawatir tentang itu. Dia adalah tipe gadis yang bisa disukai oleh siapa pun, dan bahkan saat dia menghabiskan lebih banyak waktu denganku, sikap kelas terhadapnya tidak pernah berubah. Sebenarnya, lebih ke akulah orang yang mulai mencocokan diri dengan seisi kelas yang lain, semuanya karena dia bersamaku.

Aku masih memiliki foto kami saat festival budaya musim gugur.

Kelas kami menjalankan acara kuis. Aku tersenyum dengan sedikit kegembiraan, dan di sebelah saya adalah Omine, yang diam-diam tertawa seperti biasanya. Dia tidak terlihat seperti ada di sana, dan siapa pun bisa tahu apa yang sedang dia pedulikan, bahkan jikalau dia tidak memberi tahu siapa pun.

Ibarat makhluk lentur yang liar, cantik dan sendirian di padang rumput.

Seperti seseorang yang sendirian memegang apa yang penting baginya.

Sekarang bila aku memikirkan tentang itu, dia mungkin adalah sahabat sejati pertamaku.

Sosok teman yang aku sendiri sudah menyerah untuk mencarinya, seseorang di mana aku bisa terbuka. Aku telah mengagumi kekuatan dan keceriaannya, tanpa menyadarinya.

Love Live! School idol diary: Maki Nishikino [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang