Chapter 5: Part 5

62 2 0
                                    

Hanayo.

Dadaku sesak karena suatu alasan, dan aku tidak bisa berkata-kata

Hanayo ... Bagaimana bisa Hanayo ... ... bertindak seperti itu?

Itu sesuatu yang tidak pernah bisa aku lakukan.

Tapi Hanayo bisa.

Untuk berbagi kebaikannya dan memberi orang lain kepercayaan diri.

Aku terdiam sesaat. Dan kemudian, aku bertanya padanya, "Hanayo ... kapan kamu belajar mengendarai itu?"

Hanayo menggaruk kepalanya dan menjawab dengan senyum malu, "Eheheh, kamu tahu, aku belajar ini sangat terlambat! Tapi, tidak sepertimu, aku telah berlatih selama bertahun-tahun, tapi aku masih tidak bisa melakukannya, jadi aku harus menggunakan roda latihan, dan itu sampai kelas empat SD hingga pada akhirnya aku berhasil mempelajarinya... Eek, itu sangat memalukan ♡ "

Dia melepaskan tangannya dari setang sepedanya dan menempatkan itu di pipi merah mudanya.

Body sepedanya yang berwarna oranye cocok dengannya.

"Rin dan aku berjalan pulang bersama seperti kita sudah berteman sejak masih kanak-kanak, kan? Tapi Rin bisa mengendarai sepeda layaknya seorang ahli bahkan saat masih kecil, dan dia selalu datang, berkata,'Kejar aku!' dan mengejar Rin dengan roda latihanku itu sangat menyebalkan...

Kau tahu? Jika kamu berkayuh cepat-cepat dengan memakai roda pelatihan, roda plastik yang bergesekan ke tanah itu akan membuat suara berderak yang luar biasa sehingga kamu dapat mendengarnya sejauh bermil-mil. Ini seperti truk tua yang rusak. Akhirnya, orang akan menyadari, 'Oh, itu Hanayo' hanya dari suaranya saja, dan mereka akan menunjuk dan tertawa, serta memanggilku Hanayo 'Si Truk Berlari'. Dan bahkan lebih lagi dengan roda latihan itu, aku akan mengayuh begitu cepat untuk mengejar Rin sehingga aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Hehe. Itu konyol, kan? Bagaimana bisa kamu terjatuh padahal memakai roda latihan?"

Hehe, dia benar.

Aku mulai tertawa bersamanya.

Itu juga adalah sesuatu yang dia miliki yang tidak pernah bisa aku tiru.

Dia bahkan tertawa ketika berbicara tentang betapa luar biasa tidak atletisnya dia. Ketika aku mendengarkan dia, untuk beberapa alasan, aku mulai melihat sosok Hanayo yang selalu menyinari Rin dari belakang, dan hampir tidak pernah mengambil bagian di muka.

Tapi ketika kita bersama, hanya kita berdua, aku teringat.

Ketika aku masih bimbang antara jadi bergabung dengan μ's atau tidak, Hanayo lah orang yang mendorongku untuk maju.

Dan, meskipun dia selalu terlihat penakut, dan selalu bergumam bahwa tidak ada yang istimewa tentang dirinya, Dia melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Dia berpikir bahwa seseorang yang kikuk seperti dirinya tidak pernah bisa bermimpi menjadi idola sekolah, tetapi itu adalah sesuatu yang ingin dia lakukan, jadi dia melakukan yang terbaik untuk itu, tidak peduli betapa memalukannya itu untuknya.

Itu yang dia nyatakan. Meskipun dia tidak mengatakannya dengan kata-kata, matanya mewakilinya untuk bicara.

Begitulah sosok Hanayo pada hari itu ...

Ketika aku sedang berjuang dan terlalu takut terlihat payah untuk memberitahu semua orang bahwa aku tidak bisa mengendarai sepeda, Hanayo mengajariku.

Bahkan jika ada sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan, adalah jauh lebih keren untuk mengaku kepada dirimu sendiri bahwa kamu tidak bisa melakukannya.

Setelah itu,

Hanayo memperhatikanku berlatih bersepeda sepanjang waktu.

Dia mengajariku teknik rahasia yang diambil dari praktiknya selama bertahun-tahun untuk memungkinkan siapa pun, tidak peduli siapa orang itu, untuk mengetahui bagaimana cara naik sepeda.

Singkatnya ... Ini akan jadi mudah sekali bila kamu sudah berhasil mendapatkan keseimbanganmu.

Tetapi meskipun mengetahui itu,

Umm, caranya mendapatkan keseimbangan itu sendiri adalah masalah utamanya, aku kira. Tapi, sembari mengatakan itu, aku jadi paham setelah mendapatkan dukungan, Hanayo berlari di samping sepedaku dan mendorongku dari belakang.

"Bagus, wow! Kau melakukannya dengan baik, Maki! Kamu sudah bisa! Hebat! Terus! Tetap seperti itu, kamu pasti bisa melakukannya ♡

Sedikit lagi... Wow, kamu yang terbaik, Maki! Itu luar biasa! "

Itu sedikit memalukan bagiku.

Tapi, itu membuatku senang.

Lagi pula, tidak ada yang memperhatikanku berlatih bersepeda sebelumnya seumur hidupku.

Saat itu, aku tidak punya pilihan selain berlatih sendiri, secara rahasia, di halaman belakangku.

Jika aku tidak sendirian, maka mungkin tidak akan terlalu memalukan untuk berlatih taman?

Untuk memiliki seseorang di punggungku, berlari denganku seperti ini,

Untuk memberitahuku agar tetap melakukannya,

Mungkinkah aku akan belajar naik lebih awal?

Aku tidak pernah tahu bahwa memiliki seseorang denganku, mendorongku dari belakang, dapat sangat menghibur.

aku berpikir untuk diriku sendiri, saat melihat keringat bersinar di dahi Hanayo.

Dan, untuk berbuat baik pada emosi-emosi dalam diriku ini,

Pada hari akhir musim panas itu, bayangan hitam dari sepedaku berangsur berhenti bergoyang.

Aku masih goyah, tapi aku berhasil sampai ke titik di mana aku bisa naik lurus di pekarangan taman yang pudar.

♡♡♡♡♡♡

Love Live! School idol diary: Maki Nishikino [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang