Chapter 4: Part 4

71 3 0
                                    

"Sebentar! Kenapa kita harus pergi ke ruang musik untuk melihat hantu yang sepertinya bakalan muncul di sana, sih!?" Aku berbisik kepada Nico saat berjingkat-jingkat melintasi aula.

"Oh, ayolah! Emangnya kamu gak pengen ketemu sama hantu !? Lagian, misal si hantu ini beneran muncul dan memainkan beberapa lagu yang mengagumkan, aku kan gak tahu gimana caranya mencatat situasi itu ♡ Cuma loe satu-satunya orang yang bisa, Maki," balas Nico dengan antusias dengan volume bicara yang biasanya.

Entah bagaimana, aku mulai merasa kehabisan tenaga.

Jadi itu sebabnya dia memilihku dan bukan Rin, Hanayo, atau Nozomi ...

"Pelankan suaramu! Para penjaga itu akan menangkap kita! Dan juga, lupakan tentang hal-hal transkrip itu. Hantu di ruang musik hanya bentuk pemikiran yang klise saja.

Dalam Tujuh Keajaiban Otonoki yang diutarakan oleh Nozomi, di satu sisi, dia terdengar serius ketika membicarakan tentang Dewa atau burung gagak di kebun, tapi kemudian ada cerita-cerita lain seperti hantu di ruang IPA yang jelas merupakan suatu kisah yang dia salin dari tempat lain.

Aku yakin dia hanya menyisipkan itu sebagai tambahan sehingga dia bisa mendapatkan tujuh keajaiban ini. Hantu di ruang musik itu juga salah satu kisah yang dia karang juga- "kataku sebelum aku menyadari betapa bodohnya aku karena berusaha mencoba berdebat tentang hal ini, dan aku berusaha menenangkan diri.

"Ah, tapi apa yang akan kamu lakukan jika ternyata itu benar? Aku bakalan melakukan apa saja untuk mendapatkan lagu itu! Ini akan membuat μ's menjadi besar jika kita bisa memasukkannya di internet!

Semua orang suka cerita yang menakutkan, jadi aku tahu lagu itu akan banyak sekali diputar. Dan jika lagu itu benar-benar jadi hits, yang harus kamu lakukan adalah mengaransemen itu dan membuatnya menjadi lagu baru untuk μ's ♡ Oh, itu pasti bakalan menjadi hits!

Dan kemudian jika lagu itu menyebar ke seluruh dunia, hantu kita mungkin akan sangat bahagia sampai akhirnya dia bisa jadi tenang dan naik untuk menyongsong kehidupan selanjutnya, bukan? Lagu baru dari μ's, sangat bagus bahkan hantu menyukainya! Aku yakin kita bakalan menjadi sangat populer! "

... Aku bahkan tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.

Menghela nafas. Aku melihat ke sekeliling kita dan...

Di balik bahu Nico, aku melihat interior sekolah yang gelap, tertutup dalam keheningan sekali lagi.

Sebelum aku menyadarinya, kami berhasil mencapai ujung lantai 2. Tujuan kami, ruang musik, hanya beberapa langkah lagi.

Lampu darurat berwarna putih kebiruan, berkedip di sana-sini layaknya kunang-kunang, dan gantungan kunci LED kecil di tangan Nico itu adalah satu-satunya sumber penerangan kami.

"Maki, kamu pernah mikir gak kalo gedung sekolah bakalan jadi sedikit lebih dingin di malam hari, tapi kenyataannya saat ini cukup hangat, yah nggak?" kata Nico setelah memperhatikan keringat di punggungnya.


Yah, saat ini adalah bulan Agustus. Saat-saatnya bakalan terasa panas.

I-itu jelas bukan karena aku menempel di punggung Nico, yah.

Paling tidak, aku tidak berpikir begitu.

Tapi sebuah pertanyaan mulai muncul di benakku. Apa yang akan dikatakan Nico jika aku terus begini dan dia tahu betapa takutnya aku? Aku menaruh beberapa jarak antara kami dan... Deg!. Hatiku melompat ke tenggorokanku

Aaah, ini terlalu menakutkan!

Setengah langkah kemudian,

Aku menekan punggung Nico lagi.

"Di sini terlalu panas, Maki."

"Ya, aku-aku tahu, tapi..." kataku terputus.

"Baiklah, kurasa aku akan sedikit mendinginkanmu ♪" kata Nico.

Tiba-tiba, dia berbalik dan mengarahkan lampu LED-nya dari bawah dagunya

Tiba-tiba, dia berbalik dan mengarahkan lampu LED-nya dari bawah dagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ooooooh, aaaaaaku adaaalaaaahh Hanntuuuuuuuu!"

"AAAAAAAAAAAAAH!"

Untuk sesaat, aku tidak menyadari suara siapa itu.

Kemudian, setelah itu, ada momen hening.

Terlihat sangat terkejut, Nico pelan-pelan berkata, "Maki... aku minta maaf.

A-apa kamu baik-baik saja? "

Tunggu, itu a-aku !?

"Uhhh, maafkan aku, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit terkejut ..."

Dalam kegelapan, aku bisa merasakan betapa panasnya wajahku.

Aku berteriak... sangat keras.

"Nico... aku punya keperluan yang-" Aku mulai berkata, tapi Nico memotongku

"Oh, kamu juga !? Sempurna! Aku juga udah nahan-nahan itu dari tadi! Yuk, kita pergi bareng ♪ Selama kita berduaan, gak perlu takut ama Hanako, deh!"

Aaah, apa yang harus aku lakukan? Tubuhku mulai bergetar.

♡♡♡♡♡♡

Love Live! School idol diary: Maki Nishikino [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang