Chapter 3: Bagian 4

107 7 0
                                    

"Kamu menyapa para pelanggan dengan, "selamat datang kembali, tuan.' Ayo, cobalah itu. "

"se-se-se-selamat datang kembali... T... T... Tuwakanda...?"

"Bukan, bukan seperti itu. Begini yah 'Tuan' ♡, Yuk!"

"T... Tu-Tu-Tu... Tuan... ugh"

"Kamu tidak perlu sampai menangis, tapi yang tadi itu udah bagus ♡ Kamu melakukannya dengan baik, Maki. Orang yang secerdas dan terampil sepertimu seharusnya bisa menyelesaikan itu semuanya dalam waktu singkat. Si 'Tuan' yang baik ini mungkin bakalan jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama ♪ "

Kotori menghiburku karena semua rasa malu ini membuatku hampir menangis.

Ini tidak mungkin benar. Aku tidak bisa bekerja di kafe idola, aku bahkan tidak bisa mengucapkan sebuah kata sapaan dengan baik, pikirku. Tapi, aku mulai merasa sedikit lebih baik, berkat sihir aneh Kotori.

"Hei, Hanayo, bukankah Maki itu sangat imut? Bukankah dia itu maid idol terbaik yang pernah ada?"

Meskipun aku tidak yakin sejak kapan Kotori selesai mengganti pakaianku dengan pakaian maid yang tadi dia bawa, aku melihat itu dan bertanya-tanya, benarkah?

"Yap! Kamu terlihat sangat imut, Maki! Dan kamu juga terlihat sangat bisa diandalkan! Kamu tipe maid yang aku harap bisa aku miliki ♡ Jika aku adalah pelanggan, aku ingin supaya kamu melayaniku, jadi aku mungkin hanya terus menunggu sampai kamu sendiri yang datang melayaniku sebelum mulai memesan menunya. ♪"

Apa!? Pujian ini sudah cukup untuk membunuhku!

Meskipun begitu, aku jadi merasa bersemangat.

"Jika kamu merasa begitu gugup tentang idol cafe, maka kita hanya perlu melakukan gladi resik sebelumnya" kata Kotori, sebelum membawaku ke rumahnya. Ruang tamu apartemen mewah di lantai atas, tempat di mana dia membawaku itu dihias dengan bantal yang tak terhitung jumlahnya, selimut, dan boneka binatang, yang tampaknya dibuat sendiri oleh tangan Kotori.

"Jadi ini tempat tinggal kepala sekolah, yah?" kata Rin mengatakan sambil melongok ke sekelilingnya.

"Tidak sopan melihat-lihat rumah orang lain-" Kotori memberiku tatapan tajam saat aku berbicara. "... tuan ♡"

Dan aku memaksakan diri untuk mengimbuhkan kata terebut pada bagian akhir.

"Kerja yang bagus sekali ♡" Kotori menggosok kepalaku dan- Hei, itu geli ♪

"Wow, Maki benar-benar orang yang cepat belajar! Daya ingat pikirannya ada jauh di atas kita semua!"

Kali ini, Hanayo. Bahkan matanya berkilauan cukup terang untuk memancarkan sinar cahaya ... dan aku mulai terbiasa dengan ini, sedikit aja sih.

"Apakah anda ingin tambah, Tuan?" Tiga suara merespon dengan segera.

Curr Curr Curr.

Teh susu hangat yang aku seduh pada hari musim panas ini memiliki sedikit rasa pahit di dalamnya, seperti teh chai.

High tea sore hari dadakan. Sebelum aku menyadarinya, aku terbawa suasana oleh karena ketiga orang ini, dan benar-benar menghayati peranku.

("...High tea sebenarnya mengacu pada kebiasaan minum teh para kelas pekerja di Inggris pada masa itu dan biasanya diadakan lebih malam sekitar pukul lima sore sampai tujuh malam. Setelah lelah bekerja keras sepanjang hari, para pekerja ini menjadi sangat lapar saat pulang ke rumah. Karena itu, sajian high tea pun lebih mengenyangkan dibandingkan afternoon tea. Hidangannya sering berupa roti, keju, dan salad yang disajikan di meja makan yang ukurannya tinggi (high). Inilah asal muasal istilah high tea. High tea juga kerap disebut meat tea karena daging sering menjadi pilihan menunya. Berbeda dengan afternoon tea, setelah acara high tea tidak ada lagi acara makan malam...." dikutip dari klikhotel/blog)

"Teruslah begini dan kamu tidak akan memiliki masalah dengan idol cafe!"

"Aku pikir kamu akan sangat populer ♡"

"Aku akan datang untuk menjadi pelangganmu juga ☆"

"Oh, kamu tidak bisa melakukan itu, Rin! Aku bakal memintamu untuk memakai seragam maid tipe celana pendek yang keren ini! Oh, ya, bolehkah aku mengambil ukuran tubuhmu ketika kita selesai?"

"Boo! Aku ingin disuguhi teh!"

Percakapan yang lambat ini membuatku menjadi santai juga.

Itu benar. Aku hanya khawatir tentang kemungkinan betapa memalukannya idol cafe nantinya, tetapi dengan kemampuanku ini, aku dapat membayangkan layanan pelanggan ternyata seperti itu yah. Apa yang akan kita lakukan? Aku yakin aku akan menjadi satu-satunya orang dengan banyak para pelanggan yang mengantri untuk pelayananku besok, aku terkikih.

"Oke, Maki! Sekarang gosok bahuku ♪ Aku sudah merasa sakit sejak kemarin!" kata Rin.

"Oh, kalau begitu, kalau kamu sudah selesai, bawakan aku sebuah scone, tolong ♡ dan jangan lupa krimnya!" kata Kotori

"Ooh, aku juga ingin mencoba ... oh, aku ingin kamu mengerjakan PR-ku denganku ♪ Jika kamu membantuku, aku pasti akan mendapatkan nilai sempurna!" kata Hanayo.

Ap ... apaaaa? Apakah pelayan idola bakal sampai sejauh itu?

Melihat tatapan mencurigakanku, Kotori tersenyum balik, "Senyum, senyum. Kamu akan menjadi seorang maid idol terbaik di dunia, ingat? Ini juga, adalah bagian dari latihanmu ♡"

"Huh, uh, oke ..."

Sebelum aku menyadari, aku benar-benar menghayati itu. Maka, pada sore musim panas itu, aku menjadi sangat terampil dalam menyeduh teh.

Jadi, Jangan lewatkan kegiatan μ's untuk festival sekolah ini, yah!

Love Live! School idol diary: Maki Nishikino [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang