Rose's POV
Ketika aku hendak masuk ke kantor, tak sengaja kutengok Angelina sedang duduk di taman kantor, sendirian. Menelpon seseorang. Aku pun berniat menghampirinya. Kemudian aku berdiri didepannya agar tidak terlalu mengejutkan.
Ia melihatku namun segera mematikan telfonnya walaupun masih tampak normal,
"Hai." Aku menyapanya.
"Hey," Ia tersenyum kecil, lalu berdiri dihadapanku.
"Sepertinya kantor akan sepi, summer sudah didepan mata." Ujarnya singkat, entah kenapa dia bicarakan itu.
"Yeah, siapa itu tadi?" Bukan bermaksud ingin ikut campur, namun aku memang penasaran. Aku ingin tahu apa yang membuat sahabatku ini selalu menyendiri.
"It's my old friend." Ia mengidikkan bahu, "Ayo kerja bae, boss Zayn hari ini pulang, bukan? Nanti kita di pHK." Ia pun berlalu begitu saja ke kantor.
Aku tertegun, ia tahu sekali kapan boss kami itu pulang? Pfft, kenapa aku sampai lupa, dialah yg selalu mengatur jadwal kerja Boss.
Namun, Ia memang sangat tidak bersemangat hari ini, walaupun seperti hari sebelumnya. Sungguh, aku harus menghibur sahabatku itu supaya tidak terus menerus stress, apakah aku harus mencarikannya pujaan hati agar ia tidak bersedih? Hmm.
Kemudian aku menyusulnya kedalam, bertemu Wendy yg besok akan tunangan. Ahh, dia pasti bahagia sekali.
"Hai Wen," sapaku pada wanita itu. Ia sedang bermesraan dengan James.
"Hey! Lama sekali kau!" Ia menggerutu.
"Iya, habis beli sarapan." Ujarku, mengangkat bungkus makanan didepannya.
Kulihat Angie yg semakin terlihat tidak mood ketika sampai dilantai 2, ada apa sih dengannya? Kenapa dia selalu PMS? Padahal sebulan sekali saja, namun ia seperti sekali seminggu.
"Cie, yg besok mau tunangan!" Aku menggoda mereka berdua,
"Hahaha.." James dan Wendy hanya tertawa kecil. Mereka sungguh pasangan yg bahagia.
"Oya, apa kabar si Kenny?" Wendy bertanya tentang cowok ingusan itu.
"Yeah, he's fine. Kami hanya bersahabat sekarang. Aku baru menyadari bahwa ia hanyalah anak kecil yg tidak berpikir dewasa. Kau tahu, ia minta one night stand padaku setelah kencan, brengsek bukan?" bisikku pada Wendy.
"Oh my god, itu tidak mungkin!" Wendy menutup mulutnya tidak percaya.
"Yeah.."
"Oiya, guys, maafkan aku tapi aku segera pergi. Jemput si boss. Kalau aku terlambat bisa dibunuhnya aku hari ini. Tidak jadi tunangan deh besok." James pun akhirnya berbicara dan berdiri.
"Ah iya, boss Zayn akan pulang hari ini. Apa kabar dengannya ya? Wah, jangan-jangan dia semakin tampan."
"Hey I'm right here." James mengerutkan dahinya pada Wendy.
"Hahah maaf, sayang, tapi boss itu memang tampan. Tapi tentu saja kau lebih tampan." Wendy tersenyum lebar padanya.
"Ah baiklah, apakah ada dari kalian yg ingin ikut aku menjemput boss?" Tanya pria itu, matanya kini tak lagi pada Wendy melainkan Angie yg sedaritadi tidak ikut bergabung walau jarak kami dekat. Entah apa maksudnya.
"Ah tidak, kami disini saja. Menunggu oleh-oleh darinya, siapa tahu ia punya miniature London Eye untukku." Ujar Wendy.
"Hahah aku juga mau kalau begitu, tapi kalau bisa menara big ben saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistress // z.m [COMPLETED]
FanfictionTidak semua selingkuh itu berdampak buruk dalam rumah tangga. Itulah yang Zayn rasakan dalam hidupnya saat ia bertemu Angelina, sang orang ketiga dalam rumah tangganya. [18+] #4 in Mistress Copyright © 2018 by Bunga Lahutung