LET'S HAVE FUN

133 1 0
                                    

 Zayn membawaku ke restaurant besar, beruangan VIP agar hanya kami yg berada didalam tempat itu. Jadi aku bisa leluasa menyuapinya makanan dari tanganku sendiri.

"Kupikir kau tidak suka seafood." Ujarku pelan.

"Who said that?" Ia menjawab sembari mengunyah udang yang kusuap.

"Nah, kemarin pas kau suruh aku beli makanan diluar, aku beli seafood, namun kau malah bilang pada Gigi bahwa itu untuk dia." Jelasku.

"Pfft tahu apa kau nona, sekeluarnya engkau dari sana, aku langsung melahap makanan itu karena Gigi tidak suka." Ujar Zayn.

"Ohh haahha.."

"Yeah," Zayn mengangkat kedua alis tebalnya.

Setelah makan, kami pun akhirnya pergi, aku memegang lengannya saat berjalan ke mobil seakan kami adalah pasangan suami istri yg baru menikah. Pffft, dia saja tidak menolak itu.

Maafkan aku Gigi, tapi suamimu sangat tampan. Dan dia juga menginginkanku.

Sesampainya di kantor, aku cepat-cepat keluar duluan dari mobil dan masuk kekantor, menghampiri Rose dan Wendy yg sudah ada di meja mereka, bekerja. Ternyata ini sudah lewat dari jam makan siang.

"Oh disana kau rupanya," Rose menyapaku dengan sedikit kecemasan.

"Yeah hai, sorry lama." Aku memegang perutku, pura-pura sakit perut.

"Hey Angie, aku harus meminta tanda tangan boss Zayn untuk persetujuan ini, apa kau melihatnya? Dia tidak ada diruangannya,"

Aku terkekeh, "Kau tahu kan aku dari toilet? Masa iya aku bertemu dengannya di toilet perempuan."

"Ya siapa tahu kau bertemu dijalan." Rose mengidikkan bahu.

Aku hanya menggeleng, dan merapikan rambut di depan kaca.

"Hey itu dia si boss," Wendy tiba-tiba menunjuk pada seseorang yg sedang passing through, dengan rahang tajamnya itu.

Rose bergegas menghampiri Boss Zayn, aku meliriknya sejenak, ingin tahu bagaimana ia sebenarnya memperlakukan sahabatku. And I hope he sees me, watching him over.

"Boss ada berkas yg harus di tanda tangan." Ujar Rose sedikit cemas, aku bahkan bisa mendengarnya berbicara.

"Oke, di ruangan saya." Zayn dengan santainya menyuruh Rose masuk kedalam ruangannya.

Wendy pura-pura teriak didepan Rose yg sekarang juga sedang shock melihat kami, ia tak percaya akan masuk ruangan boss Zayn yg jarang sekai diijinkan masuk oleh banyak orang.

Aku jadi sedikit cemburu melihat pemandangan itu.

"Wah tumben sekali sih boss Zayn itu mengijinkan masuk karyawan, biasanya hanya James."

"Oiya, Wen, mana si James?" Aku langsung mengalihkan topic,

"Dia ada dibawah Ngie, Kau ingat? Hehehe sebentar lagi pasti akan ke atas kok." Jawab Wendy sembari tersenyum.

"Ohh baguslah." Ak u hanya menghela napas.

-

Sudah seminggu ketika aku menjadi 'simpanan' sang Boss, aku selalu mencuri waktu untuk bertemu dengannya saat pulang kerja, saat semua orang sudah pulang dan aku sendiri yg lembur. Zayn pasti akan selalu menemaniku diruangannya, ralat, aku yg menemaninya haha.

"Zayn, kenapa Gigi tidak pernah kesini lagi?" Tanyaku ketika kami sedang cuddling di sofa ruangannya sambil nonton Netflix, tentu saja saat semua orang sudah pulang.

Mistress // z.m [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang