Acara makrab yang ditunggu-tunggu pun akhirnya dimulai. Dan lumayan banyak anak yang segugus dengan Tera datang kemari.
Ga ada dresscode atau ketentuan khusus untuk ikut ini, semuanya diberi kebebasan untuk kenyamanan masing-masing.
Jika anak laki-laki berusaha menyalakan api unggun, berbeda dengan anak perempuan yang kini sibuk memanggang daging ataupun menyiapkan minuman.
Siapapun bisa pulang sekarang, atau tetap tinggal hingga tepat pada pukul duabelas malam. Tapi melihat acara yang seru, kemungkinan semuanya akan tetap memilih tinggal disini.
"Kalian masih belom selesai?" tanya Mayu menghampiri Tera dan kawan-kawan."Kalo udah selesai, nanti langsung panggil kita ya!"
Mayu lalu bergegas lagi menghampiri anak-anak yang sedang berusaha menyalakan api unggun. Apinya nanti tidak terlalu besar, cukuplah untuk menghangatkan mereka. Mungkin juga untuk keperluan snapgram atau lainnya.
Waktu Tera sedang memanggang, tiba-tiba saja dirinya teringat tentang kejadian sore tadi. Melihat bagaimana doi-nya digandeng mesra oleh mantan.
Tera memegang spatula erat, membolak-balikkan setiap daging dengan kasar. Dahinya mengerut serta rahang yang tampak mengeras. Seolah dirinya merasa terbuang.
Menyadari sesuatu yang ga beres, akhirnya Bela pum mengajak Tera untuk duduk sebentar.
"Ter, sini gue mau nanya." Ucap Bela menarik lengan Tera pelan.
Tera menoleh lemah, raut wajahnya ga bersemangat. Layu.
"Nanya apaan? Kenapa ga disini aja?"
"Gue nanyanya privasi nih, buruan ah."
Tera kemudian mengikuti Bela dengan malas. Sungguh, dia bener-bener ga bersemangat seperti biasanya. Tumben sekali ga berteriak seperti anak ayam.
"Nanya apaan sih?" tanya Tera ga sabar pas Bela mengajak dirinya duduk dipojok halaman. Posisi yang pas untuk melihat seluruh kegiatan anak-anak.
"Lo kenapa? Doi lagi?"
Tera mengangguk lemah. Memang betul itu kenyataannya.
"Kan, gue udah peringatin dari awal kalo Hazel itu belum tentu sama dengan ekspetasi, Lo." decak Bela memandang Tera miris.
"Ya, gue tau..."
Tera kemudian menunduk,berusaha agar kali ini ga nangis. Ia menarik napas panjang dan menghembusnya kasar.
"...., Gue tau kalo gue cuma adek kelasnya doang, adeknya bang Dean, followers-nya, bisa jadi dia ga nganggep gue ada.." lirihnya.
Bela mengusap perlahan punggung Tera aga temannya itu ga nangis disini. Bisa barabe kalo orang-orang tau kan ya.
"..., gue belom kenal dia lama, gue ga tau dia itu badboy ato begimana. Tapi lo bisa liat kan? Mana ada gitu sisi badboy dari dia, jelas sekali kalo dia anak baik-baik. Gue liat dia digandeng ama mantannya dan..."
"Dia bajingan." potong Bela yang sudah tersulut emosi. Rahangnya ikut mengeras setelah mendengar cerita barusan.
"Lupain dia. Gue tau kalo lo demen banget, tapi lebih baik menjauh daripada nanti lo sakit hati." ucap Bela menasehati Tera yang makin sedih saat mendengarnya.
•••
Dilain tempat, Hazel sedang berada dirumah Tera untuk menemani Bang Dean bermain play station.
"Ngapain sih ngajak gue kesini bang!" decak Hazel setelah dia kalah telak dari bang Dean yang kesekian kalinya.
Bang Dean natep bingung kearah Hazel. Apa-apaan bocah ini, batinnya.
"Lo mau cerita?" tanya bang Dean yang peka dengan situasi Hazel saat ini. Yang sedang butuh teman cerita.
Hazel menghela napas berat. Tubuhnya kemudian bersandar pada sofa seraya memijat perlahan pelipisnya.
"Gue benci didatengin si Jiran mulu, bang." ujar Hazel memulai ceritanya.
Bang Dean tersenyum kecut. Bibirnya seakan ingin memaki seseorang yang ada di hadapannya sekarang.
'Dasar goblok.'
"Baru kali ini gue ditempelin jalang ga tau diri.."
Brugh!
Bang Dean meninju keras rahang Hazel hingga ia tersungkur ke lantai.
Terkejut dengan yang barusan, Hazel kemudian bangkit dan memegang rahangnya pelan.
"Bang, lu kenapa?"
Bang Dean mengacak rambutnya kasar, ia meringis. Apa salah gue? Gumam Hazel ketika melihat tingkah bang Dean seperti sekarang.
Namun, ga lama akhirnya Bang Dean menyatakan sesuatu yang bikin Hazel mengernyit bingung.
"Jiran itu Tunangan gue, bego."
What the hell ^-^
•••
Tbc.
Jangan lupa votement ya! :>
Mampir kuy ke work gue yang lain sapa tau betah ciaa^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel Hazelnut
Fanfiction[#3] "Nyari ujung isolatip aja susah, apalagi nyari pacar." Castnya para member exo (。・ω・。)©feb; 2018, story by Dewinazhh.