Pernyataan

802 55 7
                                    

"Hazel, gue minta maaf. Gue ga bermaksud nampar lo." kata Ka Jiran cemas.

Hazel masih diem.

Gue makin takut.

Murid lain pada nyimak. Si Bekyun ngevideo kita.

Ka Jiran megang pipi Hazel untuk liat wajah cowok itu lebih jelas.

"Lepasin tangan lo." ucap Hazel tegas.

"Maafin gue, Zel. Tadi gue ga bermaksud—"

"Lepasin tangan lo!" pekik Hazel menepis keras tangan Ka Jiran dari pipinya. "Lo kenapa kasar gini sih!? Seenaknya aja nampar orang lain, lo merasa kuat mentang-mentang lo eskul karate, hah!?"

"Itu pantas di terimanya. Dia pelakor hubungan kita!"

"Lo masih ga mau ngakui kesalahan lo? Ga usah bawa orang lain deh sebagai alasan lo ngebela diri. Gue bukan mantan lo! Apalagi pacar!"

"Ta-tapi, waktu itu lo nyatain perasaan ama gue."

"Dan gue nyesal udah nyatain itu. Gue nyesal pernah suka sama orang yang udah bohong sama gue. Lo tega jadiin gue simpanan."

"Zel, gue udah mutusin dia. Gue sayang lo."

"Pergi. Gue benci wanita murahan kayak lo."

"Tapi—"

"Gue bilang pergi!"

Dengan menahan tangis dan malu, ka Jiran langsung pergi ninggalin kita.

Ya gusti, gue dalam masalah.

Gue berniat mau pergi dari si Hazel juga, namun tangan Hazel nahan ransel gue yang berhasil buat gue ga jadi pergi.

"Ter, temenin gue."

🍫🍫🍫

A en je a ye.

Gue syok banget di ajak Hazel buat bolos sekolah. Woi gilaaa ini nilai rapor gue begimana :")

Eh, tapi emang niat awal gue ga mau sekolah :3

Gue di ajak Hazel buat duduk di pinggir pantai. Sumpah ya, di sini sepi banget tjuy.

Ya iyalah bukan hari weekend, makanya kami berdua ga tercyduk oleh satpol pp.

"Maaf buat lo di tampar tadi." lirih Hazel menatap lurus pada ombak.

"Itu bukan salah lo, kan bukan lo yang nampar."

"Tapi itu tetep salah gue. Dan maafin gue karna lo harus dengerin itu semua."

"Iya, udah ga usah dipikirin."

"Ter, lo pernah suka sama seseorang?"

Kan yang gue suka ada di depan mata ^^

"Gue pernah. Dan itu sama Jiran. Tapi gue udah di bohongi. Dia ternyata udah punya pacar, saat itu gue merasa hina banget. Gue jadi sasaran putusnya mereka." Lirih hazel. "Gue ga tega liat lo juga dijadiin sasaran begitu."

Deg.

"Di saat bisa mengungkapkan perasaan lo lebih baik di ungkapkan. Karena ga ada jaminan orang yang lo cintai bisa terus ada di samping lo." ucap gue mengelus pelan punggung Hazel.

Hal itu sebenarnya juga berlaku untuk gue.

Gue naif, karena gue perempuan, gue ga berani mengungkapkan perasaan gue sendiri.

Rasanya, hati gue perih banget pas ngucapin itu ke Hazel.

"Iya, lo benar. Ga ada gunanya lagi gue nyesal. Semuanya udah berlalu."

"Lo harus terus ceria, Zel."

Hazel berbalik melihat gue. Pandangannya meneduh saat tangannya mengelus pucuk kepala gue halus. "Makasih, Ter. Tapi kalo gini, gue makin merasa bersalah ama Mayu karna nikung lo dari dia."

"Ka mayu emang suka ama gue beneran, ya?"

"Iya, tapi itu cuma sampe kemaren. Dan kini dia lagi fokus ama temen cewek yang udah gue comblangi ama dia."

"Ha? Siapa?"

"Bela."

Anjer. Sejak kapan Bela jadi temennya si Hazel!?

Anak itu harus jelasin semuanya ke gue (¬_¬)

"Eh btw," lanjut Hazel. "Kok lo manggil si Mayu pake Kak? Sedangkan gue ga?"

"Eh itu, biar lebih akrab aja. Jadi gue manggil lo pake nama doang hehe."

"Kenapa ga pake sayang aja?"

"Ha? Maksudnya?"

"Gue mau lo jadi pacar gue, Ter. Yah, mungkin waktunya mendadak banget sih. Tapi setelah lo ngomong itu barusan, gue takut kalo ntar lo jauh dari gue."

Hmm :")

Terimakah?

"Sama. Gue juga takut lo jauh dari gue, Zel."

"Serius?"

"Iya."

"Jadi kita pacaran?"

"Iya."

"YESSS, AKHIRNYA GUE ADA PACAR JUGA!" teriak Hazel seolah memberi tahu seluruh ikan yang ada di lautan.

Dan gue ga yakin sama keputusan yang mendadak ini. Namun, gue pengen mencoba.

Ini sesuatu hal yang baru buat gue.

Dan pantai adalah saksi bisu dari di mulainya perjalanan cinta kita berdua.

End.

🍫🍫🍫

Anjer, endingnya gadanta banget :")
Tapi tenang, gue bakal up chapter bonus kok!

Yang pasti chapter bonus ini tentang susah senangnya mereka pas pacaran.

Dah. Sekian dulu ya, terima kasih bagi yang sudah membaca CH 💖

Caramel HazelnutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang