Mayu baru saja tiba di depan rumah Hazel, ia kemudian mengetuk pintu rumah tersebut.
Tak lama seseorang membukakan pintu itu, "Astaga, bang Mayu ngapain kesini malem-malem?" teriak Jian saat melihat Mayu.
Mayu malah diam, menatap dingin. "Ada Hazel?"
"Ada di kamarnya. Mau gue panggilin bang?"
"Ga perlu, gue ke kamarnya, ya."
"Oh iya, silahkan bang."
Mayu masuk kedalam rumah, ia perlahan mulai menaiki setiap anak tangga menuju kamar Hazel. Kesabarannya abis.
Tok! Tok!
Pintu terbuka.
"Wei, liat sapa yang dateng ke kamar gue." sapa Hazel menyambut hangat kehadiran Mayu.
Namun, sifat Mayu kali ini berbeda. Ia bersifat dingin, rahangnya mengeras. "Lo tau maksud gue datang kesini, kan?"
Hazel diam. "Silahkan masuk, gue ga mau Jian tau kita lagi ribut."
Mayu akhirnya masuk. Dia dipersilahkan duduk di balkon, Hazel mengambil gitar dan memainkan sebuah lagu.
"Lo ada maksud apa deketin Tera?" tanya Mayu tanpa basa-basi.
Lantunan gitar Hazel terhenti, keduanya sama-sama merasa canggung. "Gue tertarik ama dia. Maaf, Yu, gue ga bermaksud nikung lo."
Mayu mengurut keningnya pelan. "Perjuangin dia, gue juga udah tau kalo dia sebenarnya lebih milih lo dari gue."
"Tapi, lo gapapa?"
"Gue gapapa, lo tenang aja." lirih Mayu.
Seakan bersalah, Hazel memegang pundak sahabatnya itu. "Lo mau gue comblangin ama Jian?"
"Ogah, adek lo kayak toak begitu mau dijadiin pacar gue."
"Hehehe."
"Tapi gue serius. Gue ngerelain Tera untuk lo cuma karena gue ga mau persahabatan kita ancur."
"Iya gue tau, gue bener-bener egois. Mana mungkin gue bisa suka ama dia."
"Sebenernya yang egois itu gue. Gue saat itu harusnya peka dengan tatapan lo pas liat gue bawa Tera pergi dari kantin." dengus Mayu.
"Udahlah, ntar gue jadian ama Tera, lo gue traktir deh."
"Anjer lo nyakitin gue."
🍫🍫🍫
Tera sejak tadi terus memperhatikan dua cowok yang sedang mengobrol serius di seberang rumahnya itu. Dirinya menebak-nebak arah percakapan mereka.
"Ga, ga mungkin mereka itu ngerebutin gue."
"Astaga, gue kesambet apa sih bisa di sukai dua cogan!?"
"Yaolohhh, pengen pingsan kepelukan sehun dah."
Tera terus menerka-nerka hingga tiba-tiba layar ponselnya menyala dan menampakkan pesan singkat dari uknown.
Uknown: besok lo bakal mati di tangan gue. Tunggu aja jalang.
'Anjer, jangan-jangan ini ka Jiran?'
🍫🍫🍫
"Bang, gue pergi ke rumah bang Dean dulu ya." pamit Jian masuk ke dalam kamar Hazel.
Mayu dan Hazel menoleh serempak.
Lah, gue lupa ada dua abang.
"Gue mau main ps, jam 9 balik dah." jelas Jian.
"Mama ama papa balik jam 9 lewat lima belas menit."
"Gue balik jam 9 tepat."
Dianggap mendapatkan persetujuan, Jian lantas kembali menutup pintu kamar tersebut dan segera pergi ke rumah bang Dean.
"Samlikum! Bang Dean!"
Pintu rumah terbuka. "Kumsalam, nyari siapa ya neng?" tanya Bunda yang menatap heran Jian.
"Nyari Bang Dean, bun."
"Oh, Dean. Bentar....Dean, ada temanmu yang nyari nih!"
Tapi ga ada jawaban.
"Ya ampun, anak itu benar-benar. Yaudah neng, masuk aja. Dean ada di kamarnya." ucap Bunda mempersilahkan Jian masuk.
Tanpa memberitahu dimana kamar Dean, sang bunda langsung saja kembali ke kamarnya menemani ayah di sana.
Jian bingung, tapi kakinya membawa dirinya berjalan menuju kamar atas. Jian mengetuk pintu itu, namun rupanya tak dikunci.
Jian masuk kedalam kamar dan betapa kagetnya saat dia ngeliat seorang cewek menangis tersedu-sedu di atas balkon.
Jian mendekat. "Lo gapapa?"
Cewek itu mengangkat dagu untuk melihat wajah Jian. "Lo bukannya adek Hazel?"
"Lah, lo rupanya adek bang Dean? Anjer, kok gue baru tau?"
Bukannya menjawab, Tera malah makin menangis.
"Woi, lu kenapa?" tanya Jian.
Tera menunjukkan pesan singkat di ponselnya. "Ka Jiran, gue besok bakal di bantai abis sama dia."
Jian terbelalak kaget. "Jalang itu masih aja mau deketin abang gue, tenang aja gue pasti bantuin lo."
Tera mengerutkan alisnya saat mendengar kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Jian. "Kok lo tiba-tiba baik begini?"
"Yah, itu semua karena lo adeknya bang Dean. Dan lo harus tau kalo gue udah lama ngincar abang lo."
Kok lo ga tau sama adeknya dean sat:") -Tera
🍫🍫🍫
Tbc.
Gue makin malas up karena ga ada yang nungguin :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel Hazelnut
Fanfiction[#3] "Nyari ujung isolatip aja susah, apalagi nyari pacar." Castnya para member exo (。・ω・。)©feb; 2018, story by Dewinazhh.