Problem?
Sebuah mobil putih dengan lampu sirine berwarna merah, putih, dan biru yang menjadi ciri khas mobil kepemilikan polisi itu sekarang memarkirkan diri di halaman universitas RealBig. Dengan dua orang polisi standby di depan mobil sembari mencari incaran mereka, tentunya hal ini menjadi pusat perhatian para mahasiswa namun apa hal itu penting di banding dengan tugas dua polisi itu? Tentunya hal tersebut terabaikan, lalu lensa mereka membesar kala orang yang ditunggu akhirnya keluar dari gedung, dengan segara mereka berlari menghampiri orang itu dan mencekalnya.Keterkejutan terjadi, bukan hanya oleh orang yang ditangkap dua polisi itu, namun untuk semua mahasiswa yang melihatnya. Bagaimana tidak seseorang yang sedang berada di dalam cekalan polisi itu adalah lelaki tampan yang dipuja oleh para yeoja, teriakan demi teriakan terdengar bisikan juga tak kalah menggunjing, namun yang menjadi peran utama bingung kenapa dirinya ditangkap oleh dua polisi, "Ada apa ini? Apa salahku?"
"Kami hanya menjalankan perintah, ikut kami!"
"Ya!! Lepaskan! Kalian tidak berhak memperlakukan hal ini padaku!"
Dua polisi itu tak lagi menggubris perkataan namja itu dan langsung memasukkannya ke dalam mobil, tidak lupa dengan tangan yang sudah terborgol.
Cukup lama berada di dalam mobil akhirnya mobil itupun berhenti di depan rumah mewah dengan taman depan yang berisi penuh bunga. Mereka berdua turun dan mengeluarkan namja itu, lalu membawanya masuk.
Sesampai di dalam rumah terlihat seorang pria berpawakan gagah yang sudah tak muda lagi, dia tersenyum.
"Jadi apa maksud Kakek?" tanya namja itu sembari menunjukan kedua tangannya yang terborgol. Lalu kedua polisi itu melepasnya dan menundukkan kepalanya sebentar, "Tugas kami terselesaikan, kami akan segera kembali ke pos kami," ucap salah satu polisi itu, "Ne ne, terima kasih atas perkerjaan kalian dan sampaikan kepada Tn. Kim aku sangat berterima kasih banyak."
"Akan kami sampaikan, permisi," ucapnya lagi dan mereka pun pergi dari tempat itu. "Jadi jelaskan," pria itu merotasikan tubuh, lalu mulai berjalan dan diikuti dari belakang olehnya–namja itu.
"Vernon-ah! Keponakan kesayanganmu sudah datang!"
Mendengar hal itu tiba – tiba seseorang meloncat dari tangga dan membuat kedua orang yang berada di lantai bawah sedikit terkejut. Puk!
"Appa! Ini kepala anakmu yang kau pukul!"
"Siapa suruh melakukan hal itu?! Kau itu sudah memiliki anak satu tapi tetap saja kelakukan masih seperti anak kecil dan itu urus anak keduamu." Walaupun orang yang meloncat itu mendapat masalah namun setelah mendengar kata anak kedua dia langsung berpaling dan menghampiri orang yang di tunggunya. Dengan senyuman khas dan maskulin yang masih dimiliki oleh pria berumur 38 itu ia berjalan menuju sang keponakan, dan.. Puk! Orang itu memukul kepala keponakannya, "Seperti ini kau menyambut Appamu!" namja yang dipukul itu mengusap kepalanya dengan sedikit ringisan, "Kau bukan Appaku," lalu orang itu merangkul pundak keponakannya, "Sudahlah, aku merindukaamu Eunwoo-ya."
Love In Youth
Taehyung menghela napasnya kala melihat gambar yang berisi deretan nama – nama yang sudah diatur menurut kelompok, dia berharap kelompoknya tahun ini bersama laki – laki lugu seperti tahun lalu, tidak merepotkan dan penurut. Dia terus memperhatikan sampai dia menemukan namanya, matanya terhenti saat melihat namanya berada di dalam kelompok 11, lalu dia mulai membaca nama – nama yang ada di kelompok 11.
F
akultas Seni - Jurusan Musik
Kelompok 11
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Youth Season 2
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Seberapa susah saat mencari teman yang benar-benar teman? Mungkin dulu punya, seorang teman yang mengerti apa adanya. Namun seiring berjalannya waktu dan kembali dipertemukan dengan teman di masa lalu, apakah akan berakhir sama...