Chapter 30

176 31 12
                                    








Jinyoung benar-benar datang. Bukan hanya Moonbin yang merasa kalap, tetapi Sanha. Sepulang sekolah dia sudah disambut oleh kedatangan sang  ayah yang duduk di ruang keluarga dengan serius bersama kakek, nenek, beserta kakaknya. Dia dengar semuanya semalam, tentang sang kakak yang ditangkap polisi. Dan kini dengan senyuman mengembang Sanha berjalan, mendekat berniat untuk memeluk ayahnya yang datang.

Tidak semudah itu, awalnya Jinyoung memang tersenyum menyambut anak bungsunya itu. Tetapi saat sang anak hendak memeluk, pria itu malah dengan santai menepis, lalu menarik tangan anaknya agar segera duduk di sampingnya.

"Kau pikir Appa tidak tahu jika nilaimu turun akhir-akhir ini?" Sanha tentu saja diam. Dia membeku di tempat sambil melihat wajah ayahnya yang nampak tersenyum, namun senyuman itu berbeda, dia terlihat kecewa.

Sanha memegang lengan ayahnya. "Appa aku minta maaf," ucapnya menyesal.

Sementara Moonbin menghela napas panjang, dia sudah kena banyak omelan tadi. Sepertinya dia akan tinggal di rumah agar bisa memenuhi kebutuhannya. Jika semua sudah diambil dia tidak bisa menopang kebutuhan tanpa uang.

"Appa...," panggil Moonbin.

Jinyoung menoleh, wajahnya tenang. Sebenarnya dia tidak begitu marah, hanya saja mungkin dia harus tegas agar anaknya tidak ke luar batas. Jika ditanya kenapa Bomi tidak ikut, alasannya Jinyoung kebetulan sedang ada di Jepang kemarin dan mendengar masalah yang anaknya dapat dia memutuskan untuk langsung datang ke Korea setelah rapat dengan rekannya dia sana.

"Jangan terlalu marah pada kami, walaupun kami membuat banyak masalah," ujar Moonbin lagi.

Mendengar itu kakek dan nenek bangkit lalu pergi, membiarkan ayah dan anak itu memiliki ruang untuk diskusi.

"Bagaimanapun kami tetap manusia." Moonbin menunduk, dia tidak tahu lagi bagaimana respons sang ayah padanya.

Jinyoung menghela napas, lalu memperhatikan kedua anaknya secara bergantian. "Kenapa kau melakukannya?"

"Aku hanya ingin melindungi dan membantu temanku," jawab Moonbin apa adanya.

"Kau memang selalu baik kepada orang?" tanya Jinyoung lagi seperti tidak percaya jika anaknya melakukan hal itu.

"Mereka hanya teman-teman semasa SMA-ku, yang entah kenapa aku tertarik untuk berteman dengan mereka," jawab Moonbin sekali lagi.

Kening Jinyoung berkerut, dia ingin menanyakan lebih dalam. "Jadi inti permasalahannya?"

"Ada laki-laki membuat putung rokok sembarangan, lalu kena tangan Hanbin, dia marah dan memukul lelaki itu. Eunji membantu, karena dia perempuan jadi aku ikut melindunginya." Jinyoung mengangguk, merasa cukup. Lalu beralih pada Sanha di sampingnya.

"Lalu kau?"

"Itu ... hanya karena aku mulai menyukai seseorang."

"Dia menyukai Jennie, adik Taehyung, temanku," sahut Moonbin yang merasa jika adiknya membicarakan Jennie. Jinyoung tersenyum, lalu menatap nakal anak bungsunya.

"Cepat dapatkan dia, jangan sampai kalah," ujar Jinyoung malah menyemangati. Membuat keduanya jadi terkejut.

"Jadi Appa tidak marah pada kami?" tanya Moonbin.

Jinyoung menggeleng. "Bukan berarti kau bisa mendapatkan fasilitasmu lagi, Bin."

Di lain tempat, Eunwoo dan Hanbin sudah berdiri seakan menyambut kedatangan ayah mereka. Tetapi di luar dugaan, ayah mereka hanya melewati tanpa mempedulikan eksistensi keduanya.

Minhyuk langsung masuk ke dalam kamar, dia merasa lelah dan tidak mau peduli pada dua anaknya. Hal ini membuat Eunwoo dan Hanbih merasa tidak enak karena terabaikan.

Bahkan sang ayah tidak keluar dari kamar sampai menjelangmalaml. Jika seperti ini lebih baik mereka langsung dipukuli daripada didiamkan dengan situasi seperti ini. Dan karena itu akhirnya mereka berdua mengetuk kamar ayahnya, berniat untuk menemui pria itu terlebih dahulu.

Tetapi ketukan itu tidak ditanggapi sahutan apa pun, membuat keduanya langsung mendorong pintu untuk masuk.

Ternyata sang ayah sedang asik berkutat dengan beberapa kanvas kecil di lantai. Dia tampak serius menuangkan ide ke dalam kanvas itu. Tetapi karena mereka berdua sudah terlanjur masuk dan mau tak mau, mereka harus membuat sang ayah mengalihkan pandangan.

"Appa," panggil Eunwoo pertama, dia gugup setengah mati, bahkan meneguk ludahnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appa," panggil Eunwoo pertama, dia gugup setengah mati, bahkan meneguk ludahnya kasar. Terasa begitu lancang sekali memanggil ayahnya, padahal ini hanya ayahnya bukan presiden.

Minhyuk tidak merespons, membuat Eunwoo jadi menyerah dan hendak pergi. Tetapi tentu saja Hanbin yang ada di belakangnya menahan. Jika mereka berbalik dan menyerah akan menjadi sesuatu yang fatal, karena ayah mereka tidak suka dengan seorang pengecut.

"Appa, jangan diamkan kami seperti ini," kata Hanbin selanjutnya membuat tangan Minhyuk berhenti menggores cat pada kanvasnya. Pria itu terlihat menundukkan kepala sambil terkekeh kecil seperti ada hal yang lucu, kemudian meletakkan pisau palet lalu menoleh ke belakang, melihat ke arah dua anaknya berdiri.

Author jadi ngeri sendiri :"(

Hanbin dan Eunwoo tersentak. Lalu mengikuti pergerakan ayahnya yang kini berdiri tepat di depan mereka sambil memasukkan tangan pada saku celana pendeknya.

"Ada apa?" tanya Minhyuk tenang tetapi mukanya terlihat menantang.

"Jangan diamkan kami," ulang Hanbin.

"Lalu? Kalian ingin Appa bagaimana?" tanya Minhyuk lagi.

"Jangan diamkan kami." Kini Eunwoo yang mengulang.

"Baiklah jika itu yang kalian mau," ucap Minhyuk beranjak membereskan semua peralatannya. Lalu mengelap tangannya yang sedikit terkena cat dan mengambil ponsel di atas nakas.

"Jinyoung Hyung, aku dengar kau dan Jungkook datang, bisakah kalian menemuiku?" ujar Minhyuk setelah sambungan teleponnya tersambung.




Gaes, kalian salah paham😭
Itu bukan triple update hari ini.

Jadi kemarin kan aku double update, rencananya mau triple tapi karena gak jadi yaudah double update... Nah chapter sebelumnya itu seharusnya di update kemarin....

Author jadi update lagi sekaligus kasih klarifikasi 😭😭

Masalah kapan update lagi, author gak tahu... Tergantung antena sinyal author lagi mau menggarap cerita yang mana... Gak bisa maksa takut gak bagus😭😭

Btw terima kasih buat kalian yang menunggu ya 😆😆😆

Paling engga author bakal update rutin satu minggu sekali, bisa keluar jalur entah dua kali seminggu atau mungkin dua minggu sekali....

Karena tergantung 😁😁😁😁

Love In Youth Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang