Eunwoo bersendekap tangan, menaikkan salah satu kakinya terlihat berkuasa. Kali ini Moonbin tengah menyidang lelaki itu tentu saja Sanha pun juga kena. Namun karena tidak ingin berpanjang-panjang Moonbin langsung bertanya kenapa keduanya bisa ada di club.
Eunwoo tentu tidak akan membiarkan privasinya terbongkar, ia menyuruh Moonbin untuk tutup mulut. Sedangkan Sanha memajukan bibirnya lalu berkata jika dia ke sana karena diajak oleh temannya.
Moonbin tidak habis pikir, melihat Sanha yang semakin tumbuh membuatnya sedikit kesal. Dia suka Sanha yang menggemaskan seperti dulu, bukan yang seperti ini.
"Hem.. Aku lupa mengatakan, kita akan latihan hari ini," Kata Eunwoo kemudian membuat Moonbin beralih menatapnya lalu mengangguk. Beberapa waktu berikutnya matanya jadi melebar, dia mengingat sesuatu.
"Ini adik yang aku bicarakan waktu itu," Katanya memperkenalkan Sanha.
Sanha tidak bingung, karena sebelumnya Moonbin sudah memberitahukan hal ini kepadanya.
"Bisa kah kau yang menghubungi yang lainnya?" Pinta Eunwoo pada Moonbin yang segera diangguki lalu membuka ponselnya. Ternyata Moonbin cukup penurut atau memang dia suka disuruh-suruh?
Saat ini semuanya sudah berkumpul di sebuah sanggar, kecuali Taehyung yang masih belum sampai. Padahal Eunwoo sudah berkata jika tak perlu memaksakan diri. Namun bagi Taehyung jika dia sudah mengatakan sanggup maka dia akan menuntaskan hal itu.
Eunji menjaga jarak dengan Eunwoo, dia menempel-nempel pada Chunji hingga membuat lelaki itu sedikit risih bahkan tak jarang Chunji mendorong Eunji agar menjauh.
Sementara Sanha melihat mereka dalam diam, dia seakan pernah melihat mereka semua. Mengetahui kebingungan Sanha buru-buru Moobin berkata jika mereka adalah alumni EHS dari situ Sanha jadi paham dan perlahan mengingat semuanya.
"Jadi kapan mulainya?" Tanya Hanbin tidak sabaran, kemudian dia berdiri lalu ke tengah. Berniat menghampiri Eunwoo yang sedang bermain ponsel.
"Tidak bisa kah kau duduk saja, kita akan diskusi setelah Taehyung datang," Jelas Chunji yang berhasil membuat Hanbin langsung duduk bersila di tengah.
"Dia lama se—"
"Permisi," Sebuah suara tiba-tiba membuat semuanya memperhatikan pintu, terlihat seorang perempuan dengan pipi chubby melonggokkan kepala lalu tersenyum. Kemudian dia membawa seseorang yang sedari tadi dia pegang tangannya.
"Akhirnya datang juga," Kata Moonbin melihat keberadaan Taehyung yang muncul di samping perempuan itu.
"Ahjumma," Teriak Jennie yang melihat keberadaan Eunji. Sedangkan Eunji hanya mengeratkan giginya agar tidak terlalu terbawa emosi.
Moonbin yang merasa mendapatkan jackpot langsung menghampiri Jennie, dia mendekat lalu tersenyum dan hal itu membuat Jennie jadi mengerutkan dahinya bingung.
"Moonbin, siapa namamu cantik?" Dengan sangat jelas Moonbin sedang merayu Jennie tetapi tidak berlangsung lama ketika Taehyung langsung mendorong pelan Moonbin agar memberikan dia jalan, "Tidak usah dekat-dekat dengan adikku."
Moonbin mencebikkan bibirnya merasa kecewa, kemudian tertarik ke belakang oleh Sanha.
"Kau?" ujar Jennie saat mendapati Sanha. Lelaki itu hanya mengangguk lalu tersenyum. Membuat Taehyung yang melihatnya jadi diam, itu lelaki yang waktu itu mengikuti Jennie masuk ke ruangannya.
"Jennie kau bisa melepaskan peganganmu ini." Taehyung menggoyangkan tangannya berusaha melonggarkan pegangan Jennie.
"Ck! Diam," ceteluk Jennie menyikut pinggang Taehyung. Dia jadi pasrah mengikuti Jennie yang perlahan mendekat ke arah Eunji. Setelah duduk dia langsung menyenggol Eunji yang sedari tadi sudah menahan emosi untuk tidak mengamuk saat itu juga.
Sedangkan di sebrang Moonbin berbisik kepada adiknya. "Kau mengenalnya?" Sanha yang ditanyai hanya mengangguk, kemudian menghadap ke arah kakaknya dengan mengeratkan pegangannya pada lengan Moonbin. Merasa aneh Moonbin jadi mengernyut.
"Jangan dekati dia, dia punyaku," kata Sanha tepat di depan telinga Moonbin memeringati. Moonbin jadi menyengir, menggoda adiknya habis-habisan.
"Kalau dia tertarik padaku, jangan marah," godanya lagi kemudian memekik karena kaki panjang Sanha sudah menendang kaki Moonbin.
Melihat kelakuan itu Chunji jadi berdecak, kemudian dia jadi menatap Eunwoo yang masih diam dengan pandangan kosong. Sementara Hanbin hanya diam saja, dia tidak suka dengan keberadaan Jennie di sana. Jennie pun yang mendapati Hanbin di tempat itu juga pura-pura tidak melihat.
"Jadi kapan kita mulai?" tanya Chunji memecahkan perhatian.
Eunwoo berdehem lalu menunduk sebentar setelahnya dia mengangkat pandangannya melihati orang-orang yang sudah berkumpul.
"Aku hanya diberi tugas untuk menampilkan sesuatu. Awalnya aku akan membayar orang untuk melakukan ini, tetapi itu akan lebih sulit karena aku tidak mengenal mereka. Setidaknya sekarang aku kenal kalian, jadi mungkin ada yang bisa memberikan ide?" tanya Eunwoo di akhir katanya.
"Ya Ahjumma, sebenarnya ini sedang membahas apa?" bisik Jennie berhasil membuat Eunji kembali menggeram lalu memandangnya sinis.
Eunji menepuk paha Jennie sambil tersenyum. "Kau panggil aku Ahjumma sekali lagi akan mendapatkan pukulan emas dariku," katanya sedikit mengancam sambil tersenyum.
Jennie bukannya mengangguk dan menurut dia malah ikut tersenyum memperlihatkan deratan gigi putihnya. Meringis seperti mementalkan perkataan Eunji.
"Hey! Para perempuan di pojok! Bisakah kalian serius?" kata Hanbin menyentak membuat Eunji dan Jennie langsung terkejut.
"Hey! Hidung besar, lebih baik tutup mulutmu!" Balas Jennie segera.
Kini keduanya saling melempar tatapan sinis. Membuat suasana tiba-tiba menegang bagi keduanya.
"Cepat selesaikan ini!" pekik Chunji kemudian membuat semuanya jadi mengangguk dan kemudian mengabaikan Jennie dan Hanbin yang masih saling mengejek tanpa suara.
Mau diabaikan pun itu tetap menggangu, pasalnya Hanbin tepat berada di tengah-tengah mereka yang mau tak mau di lihat oleh semuanya.
Eunwoo jadi mengangkat diri kemudian menarik tudung hoodie yang di pakai Hanbin hingga membuat Hanbin tertarik ke samping Eunwoo.
"Maaf menggangu, aku punya usulan," cicit Jennie setelah tahu apa yang mereka bahas.
Semuanya mendengarkan kecuali Hanbin yang mencibir lalu menirukan suara Jennie dengan mengejek.
"Mungkin kalian bisa melakukan dance saja, kalau kalian menyanyi mungkin beberapa dari kalian tidak suka menyanyi atau tidak percaya diri. Tapi jika kalian menari itu dilakukan bersama-sama, So no one will feel insecure," jelas Jennie yang menjelaskan opininya.
"Bagaimana jika kau bergabung saja? Sebagai seseorang yang mempunyai ide harus terjun juga bukan?" tanya Moonbin sambil tersenyum. Sanha langsung menyikut pinggang Moonbin berharap lelaki itu diam saja.
"Aku tidak setuju, gadis tengil ini pasti akan Mengacaukan segalanya," tandas Hanbin menuding Jennie yang awalnya tersenyum langsung berekspresi datar.
Jennie berdiri berjalan mendekat ke arah Hanbin, lalu menarik kasar hoodie Hanbin yang sedang duduk.
"Kalau aku gadis tengil maka kau apa? Lelaki bodoh?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Youth Season 2
Fanfic[FOLLOW SEBELUM BACA] Seberapa susah saat mencari teman yang benar-benar teman? Mungkin dulu punya, seorang teman yang mengerti apa adanya. Namun seiring berjalannya waktu dan kembali dipertemukan dengan teman di masa lalu, apakah akan berakhir sama...