Sampai akhirnya ada sesuatu yang membuat Mrs. Lehi berhenti di tempat.
"Sedang apa kau?"
Ternyata Eunwoo sedang jongkok membelakangi Mrs. Lehi, dengan cepat Eunwoo memasukkan bawang bombay itu ke dalam saku jaketnya, lalu dia berdiri menghadap ke arah Mrs. Lehi, "Membenarkan tali sepatuku Mrs."
Mrs. Lehi memperhatikan Enwoo mulai dai ujung sepatunya sampai ke atas, lalu merasa sudah puas Mrs.Lehi melenggang pergi melewati Eunwoo untuk mengawasi para mahasiswanya yang lain.
Chunji, Mark, Eunji, dan Moonbin menghela napas mereka lega. "Wah.. Dia memang berbakat akting," puji Mark saat melihat Mrs.Lehi hanya melewati Eunwoo.
"Aku juga bisa," gumam Taehyung pelan, namun cukup terdengar oleh Chunji dan dia hanya tersenyum mendegarnya.
"Aku menjaga semuanya dengan baik Aunty," wanita itu tersenyum sembari mengelus pipi gembul milik bocah itu. "Aunty aku juga ikut menjaga mereka semua dengan baik."Wanita itu terkekeh lalu menjongkokkan badannya.
"Ah ne.. kalian berdua memang sangat hebat." Sedangkan satu sosok bocah hanya mendengus melihat kedua bocah itu sedang bertingkah manis di depan ibunya. "Eomma berhentilah memanjakan mereka seolah mereka itu anak kecil." Ketiganya melihat ke arah bocah yang sedang protes itu.
"Hyung.. berhentilah merengek pada Aunty, sebenarnya kau yang manja." Bocah bermata sipit itu tersenyum dengan senyuman kotaknya. "Kau benar," kata bocah pemilik senyum manis lainnya.
"Apakah kau kesal Chun? Mereka adalah adikmu.. adikmu lebih banyak kali ini, bukan hanya Eunji, apakah kau mengerti? Jadi jagalah mereka semua dengan baik." Wanita itu menjelaskan kepada anak pertamanya untuk belajar bertanggung jawab kepada semua adiknya itu.
"Eomma... mereka kan hanya lebih muda beberapa bulan dariku," eluhnya dan pergi meninggalkan ketiganya dengan aksen kesal.
"Berhentilah melamun, atau kau akan memotong jarimu sendiri bodoh," Mark mencoba mengingatkan Chunji yang melamun sedari tadi, bukannya kesal Chunji malah tersenyum seraya memotong daging ayam.
"Bahkan sampai sekarang mereka tanggung jawabku." Mark tersentak mendengar perkataan Chunji, "Siapa yang kau maksud?" Chunji menatap temannya itu agak aneh, lalu dia teringat..Ahh sepertinya aku mengatakannya terlalu keras.
"Tidak ada."
Beberapa waktu kemudian, aroma-aroma masakan mulai tercium dengan hangat dan menggelitik hidung. Tak kuasa jika hanya mengirup aromanya, sesuatu yang berada di dalam sana seperti bergemuruh, seakan memprotes jika aroma itu hanya lewat saja. Cukup menggoda bagi mereka yang tak kuat iman menahan nafsu dengan aroma-aroma ini.
Jelasnya sudah banyak makanan yang tersaji di masing-masing tenda. Para juri merasa puas dengan aromanya namun tidak tahu dengan cita rasa dari makanan yang telah dibuat oleh para mahasiswanya.
"Untuk beberapa mkanan terlihat bagus, tapi kita tidak tahu tentang rasanya. Jadi kami akan mulai menilai," ucap Miss. Suzy yang kemudian mulai mencicipi satu-persatu dan akhirnya tiba juga para juri di meja makanan milik kelompok Mark.
Mrs. Lehi menurunkan kaca matanya sebentar lalu menatap ke arah Hanbin yang terlihat tak acuh, "Kalian tidak memberikan racun kan pada makanan ini?" Tanpa sadar tatapan Hanbin bertemu dengan Mrs.Lehi.
"What?" tanya Hanbin tak mengerti. Tangan Mrs.Lehi menunjuki satu-persatu makanan di mejanya tanpa merubah ekspresi datarnya sama sekali. "Katakan tidak." Titah Moonbin yang tepat di samping Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Youth Season 2
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Seberapa susah saat mencari teman yang benar-benar teman? Mungkin dulu punya, seorang teman yang mengerti apa adanya. Namun seiring berjalannya waktu dan kembali dipertemukan dengan teman di masa lalu, apakah akan berakhir sama...