Chapter 7

239 32 0
                                    

What happen?

"Aku harus mencari Eunwoo Hyung, dia takut dengan laba – laba." Kata Hanbin cepat dan langsung berlari saat sepatunya sudah terpasang sempurna.

Hanbin dengan teliti mencari Eunwoo yang tak tahu pergi kemana namja itu, sampai – sampai ia melewati Mrs. Lehi dengan acuh begitu saja, hal itu tersebut membuat Mrs. Lehi jengkel, dan.. 'Tukk' tongkat kesayang Mrs. Lehi menyentuh kepala Hanbin, Hanbin mengelus kepala nya sakit dan membalikkan badannya, "Mana sopan santunmu Hanbin-ssi!"

"Ah ye, Mrs. Lehi. Joeseong mianhamnida, aku sedang terburu – buru. Apakah Mrs. Melihat Eunwoo Hyung?" katanya seraya menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Eunwoo? Aku tak melihatnya, memang kenapa?" Hanbin sedikit berpikir, dia tidak ingin membuat siapapun bingung dengan ketidak adaan Eunwoo, sebaiknya dia harus mencari sendiri terlebih dahulu. "Tidak apa, saya permisi dulu Mrs." Hanbin menunduk lali pergi dari tempatnya.

Hanbin terus berjalan, sampai tenda – tenda kelompok lain tak lagi terlihat, akui saja Hanbin mulai khawatir, "Kemana sebenarnya orang itu?" dengusnya sembari mengacak rambut gusar, srekk!!. Mendengar suara itu Hanbin langsung memalingkan wajahnya, dia mulai mencari, mungkin saja itu Euwoo.

"Ck. Kenapa jatuh semua."

Itu suara seorang yeoja dan jelas bukan milik Eunwoo.

Hanbin melihat ada tubuh yeoja yang membelakanginya yang sedang menunduk di samping batu besar. Dia mencoba mendekat, siapa sangka, saat Hanbin ingin menepuk bahu yeoja itu, ia langsung dikageti dengan membaliknya yeoja itu kepadanya, tak kalah terkejut si yeoja juga menjatuhkan buku dan pensil warna yang ia pegang.

"Kau! Apa yang kau lakukan?" Yeoja itu menunduk dan dia berjongkok untuk kembali mengambil barangnya yang jatuh, Hanbin tak tinggal diam, dia juga membantu yeoja itu. "Kau belum menjawab pertanyaanku," masih tak ada jawaban dan yeoja itu langsung saja berdiri. "Permisi," katanya yang beranjak akan pergi namun tak berhasil karena Hanbin berhasil mencekal tangan yeoja itu.

"Itu tak sopan nona," yeoja berkaca mata itu mencondongkan penglihatannya sehingga sorot mata di balik kacamata itu terlihat tajam, Hanbin tak akan takut. "Kau ingin menakutiku? Kau lupa siapa aku? Atau kau tak tahu," Hanbin semakin mencengkeram lengan itu. Yeoja itu juga mulai merintih sakit, kacamata itu mulai berembun. Plass!! Dengan satu tangkisan berhasil membuat cengkraman itu terlepas.

"Bukan urusanmu Hanbin-ssi!" Yeoja itu menjauh dari Hanbin dan apa yang dilakukan Habin? Dia terdiam, "Ya! Nerd! Kau tak pantas melakukan ini padaku! Awas kau!" Hardiknya pada yeoja yang semakin mengecil dari penglihatannnya. "Ck. Aku kira Nerd tidak akan seberani itu, aku berbuat baik waktu itu karena aku sedang butuh, lihat saja kau Shin-ssi." Geram Hanbin, lalu pikirannya mulai teralihkan kala dia mendapati sosok yeoja–lagi yang terlihat sedang berjalan.

"Dia memasuki tengah hutan," ucap Hanbin dalam hati, dia memiringkan kelapa lalu mulai teringat tentang siapa yeoja itu. "Ya! Kenapa Noona itu masuk ke dalam hutan?" lalu dia memutuskan untuk mengikuti. Hanbin terdiam saat melihat dua sosok di depannya sedang berpelukan di atas tanah, "Jadi kau menghilang karena ingin bermesraan? Maaf sudah mengganggu kegiatan kalian, silahkan dilanjutkan," ucap Hanbin permisi layaknya seorang pelayan dengan aksen menunduknya namun dengan cengiran khas nya.

Dia mengacak rambutnya dengan senyuman yang tak luntur – luntur, "Jadi mereka sudah sedekat itu," cengirnya lagi.

***

Love In Youth Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang