Kini Moonbin dan Hanbin berdiri di depan tenda dengan tangan yang menjewer satu sama lain dan tak lupa kalung yang bertuliskan, 'Aku tidak akan bertengkar lagi'. Beberapa namja dan yeoja tak ada yang berani mengejek mereka berdua, jika ada yang berani mungkin setelah hukuman Hanbin selesai hidup orang itu harus dipertanyakan. Para yeoja yang menjadi fans keduanya menyemangati mereka berdua.
"Hanbin semangat!!"
"Moonbin semangat!!"
"Moonbin Oppa semangat!!"
"Duo Bin semangat!!"
"Hanbin semakin tampan!!"
"Aaaa!! Moonbin Oppa sedang di hukum, semangat Oppa!"
"Cih, kau dihukum! Itu tak sesakit apa yang kurasakan!" Itu Minji, orang yang terakhir di putuskan oleh Moonbin, "Ya! Kau! Kau menghinaku?" teriak Hanbin yang tanpa sadar menurunkan tangannya tanpa melepas jeweran nya terhadap Moonbin, "Akh!!! Pabo!!" Moonbin memukul tangan Hanbin, "Lepaskan dulu tanganmu!!" Sadar dengan suara teriakan Moonbin, Hanbin langsung melepasnya. "Yeoja itu harus di beri pelajaran!" katanya yang mulai beranjak, "Jangan, dia mantanku!"
"Mantan? Bagus jika begitu dan sebuah kebetulan," Hanbin mengeluarkan smirk dan mulai berjalan. "Mau ke mana?" Damn! Itu suara Mark.
"Kau belum menyelesaikan hukumanmu," Hanbin berbalik, dia menggaruk tengkuknya lalu menyengir, "Belum selesai ya? Aku kira sudah, karena Moonbin Hyung melepas tangannya."
Moonbin melotot hebat ke arah Hanbin, bisa – bisanya bocah itu melemparkan kesalahannya pada orang lain, mendengar hal itu mata Mark beralih ke arah Moonbin yang dengan sigap Moonbin kembali ke posisi awal. "20 menit lagi," kata Mark yang mengecek jam tangannya.
Taehyung yang baru saja sampai terhenti melihat dua orang yang sedang di hukum itu, dia terdiam sesaat. Dua orang itu saling menatap seolah – olah sedang berkomunikasi dengan telepati. Sadar dengan keberadaan Taehyung Mark langsung bersuara, "Dari mana saja? Ambil konsumsi kita di halaman tengah sekarang," Taehyung masih terdiam tak mengindahkan perintah Mark. "Kau masih diam di situ? Pergi atau kau dihukum bersama mereka," Mark benar – benar ketua senart yang harus di acungi jempol jika begini.
"Baiklah."
Belum sempat Taehyung berangkat, Eunji datang dengan muka merahnya dan tak lupa omelan – omelan yang terus keluar tanpa henti dari mulutnya. "Dasar! Namja bodoh! Dia gila! Bagaimana bisa! Arghh!! Tidak! Dia memang gila! Psiko! Pervert! Gila! Dia benar - benar gila!"
Mereka berempat yang melihat ke datangan Eunji seperti itu hanya cengo, tak lama kemudian setelah Eunji memasuki tendanya Eunwoo datang dan dia berhenti tepat di samping Taehyung. Mereka melihat kedatangan Eunwoo dalam diam karena masih syok dengan tingkah Eunji tadi. Sedangkan Hanbin pertanyaan demi pertanyaan sudah menumpuk di pikirannya. Merasa ikut bingung Eunwoo memutuskan untuk masuk ke dalam tenda. "Mau kemana?" Eunwoo terhenti tanpa membalikkan badan. "Ikut Taehyung mengambil konsumsi. Cepat! Atau kau dihukum bersama adikmu!" Baiklah Eunwoo mengalah dan dia berbalik, melihat Eunwoo yang sudah jalan, Mark sedikit bingung, "Kau mau kemana?"
"Kau menyuruhku mengambil konsumsi, bukan?" yang kemudian berbalik lagi untuk melanjutkan jalannya. "Kau masih di sini Tae?" Taehyung memincingkan alisnya dan akhirnya dia berjalan di belakang Eunwoo.
"Setelah hukuman kalian selesai, siapkan matras untuk makan bersama setelah ini."
"Hey! Ketua senart! Kenapa tidak kau lakukan sendiri?" Mark memberi tatapan sinis kepada Moonbin, "Aku bisa, tapi aku dipanggil Mrs. Lehi, apa kau ingin menggantikan ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Youth Season 2
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Seberapa susah saat mencari teman yang benar-benar teman? Mungkin dulu punya, seorang teman yang mengerti apa adanya. Namun seiring berjalannya waktu dan kembali dipertemukan dengan teman di masa lalu, apakah akan berakhir sama...