Chapter 36

202 38 18
                                    


Sebelum membaca hendaknya mengikuti terlebih dahulu akun author ya😘 jangan lupaaaaaaa








"Berdiri kalian di sana! Jangan bergerak jika aku tidak menyuruh!" sentak Dahyun geram pada tiga orang yang baru masuk. Dia tidak melakukan ini tanpa alasan, tetapi saat melihat anak gadisnya dirangkul oleh dua lelaki itu dia jadi curiga.

"Kenapa Eunji?" tanya Dahyun.

"Kau sangat tidak melihat situasi. Kita bicarakan lagi setelah menidurkan Eunji," dengus Jungkook yang sudah lelah.

Dahyun menarik sudut bibirnya. Tangannya terlipat dengan tatapan elang yang ia punya. "Eunji bisa berdiri dan pergi ke kamarnya, untuk apa kalian seperti itu? Lepaskan dia," ujar Dahyun.

Chunji dan Jungkook langsung saling menatap, seakan bertelepati untuk menyetujui atau tidak. Bahkan mata Jungkook mengode Chunji untuk melihat perangai Dahyun yang tampak geram di depan mereka.

"Anu ... itu ...," putus Chunji ragu.

Dahyun jadi curiga.

"Ey..., Eomma. Wah, Eomma tampak cantik dengan kostum kelinci seperti itu. Di mana Eomma membelinya? Aku ingin juga." Eunji kembali sadar, dan dia seperti membuka lubang kuburnya sendiri karena melanturkan kata-kata seperti itu dalam keadaan mabuk.

"Kau mabuk?" tanya Dahyun.

Eunji langsung melepas cekalan dari ayah dan kakaknya. Dia tampak kesal dengan pertanyaan itu.

"Aish! Kenapa semua orang bilang aku mabuk? Padahal tidak, semua ini menyenangkan. Rasanya seperti jadi Iron Man."

Chunji menggeleng. Saudarinya akan benar-benar tamat.

"Jungkook...," geram Dahyun.

Sepertinya dia lupa. Sebelum Eunji, ayahnya akan terkena lebih dulu.

"Itu  ... em ... tidak seperti yang kau bayangkan. Jinyoung hyung memesan beberapa botol bir lalu Eunji tidak sengaja meminumnya," jelas Jungkook gugup.

"Kalian bertiga tidak kuizinkan tidur di kamar! Tidur saja di sofa!" pekik Dahyun melenggang pergi.

"Eomma! Aku tidak bersalah!" teriak Chunji menyusul pergerakan ibunya.

"Aku tidak menyuruhmu bergerak! Diam di tempat!" sergah Dahyun tanpa menoleh. Reflek Chunji langsung mematung dengan mata memelotot.

"Ini tidak adil!" pekik Chunji.

"Kau seharusnya menjaga adikmu!" balas Dahyun yang sudah tidak tampak lagi.

"Appa! Lakukan sesuatu!" kata Chunji tidak terima.

Jungkook menghela napas. Lalu menggedikkan bahu. "Ayo kita lakukan quality time di atas karpet ruang keluarga. Sambil melihat film mungkin. Sudah lama kita tidak punya waktu bersama," ujar Jungkook seperti mengubah suasana menjadi lebih baik.

Chunji langsung setuju. Itu bukan ide buruk, lagipula sudah lama dia tidak melakukan quality time bersama ayahnya.

"Hei! Kau mau ke mana?" tanya Jungkook pada Eunji. Tanpa mereka sadari Eunji berjalan sendiri menuju luar. Dia menyengir setelah dipergoki oleh sang ayah.

"Aku ingin naik pelangi, Appa mau ikut?" cengir Eunji dengan mata menyipit.

Dua lelaki itu menggeleng. Fantasi Eunji saat mabuk benar-benar luar biasa.

"Kita harus mengurusnya, Appa. Jika tidak, mungkin dia akan menganggap orang sebagai goblin," dengus Chunji beranjak mendekati Eunji.

Jungkook mengangguk. "Appa setuju."

Love In Youth Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang