Bagian Kedua Puluh Enam
Senyum-senyum apa yang bahaya? Senyum-senyum sendiri saat mikirin kamu -Dirga.H.A
------------------------------
-FifaStory-
Fina mengetuk pintu kelas XI-IPA 5 yang otomatis membuat mereka semua langsung menolehkan kepala serempak ke arah Fina. Fina hanya tersenyum ramah dan sopan, kemudian matanya beralih pada sosok laki-laki di meja paling belakang. Laki-laki itu masih sibuk dengan kepala yang manggut-manggut dengan aerphone di telinganya.
"Kamu Fina, anak kelas sebelah kan?" tanya seorang perempuan yang menghampiri Fina dengan ramah.
Fina tersenyum manis, dan menganggukkan kepalanya.
"Oh, btw ada apa? Mau ngasih info kalo guru kelas kita nggak masuk ya!"
Fina langsung menggelengkan kepalanya cepat, "Nggak kok! bukan itu."
"Trus?"
"Mau ketemu gue." sahut Dirga tiba-tiba, membuat Fina tersentak kaget. Dirga berhenti dan berdiri tepat di samping perempuan tadi yang entah siapa namanya Fina juga tidak tau. Yang jelas perempuan yang berwajah ramah tadi, seketika berubah garang saat melihat kehadiran Dirga. "Udah sana jauh, jangan SKSD gitu deh sama orang."
"Apa lo bilang, SKSD?! Sorry-sorry aja ya, orang gue emang kenal sama Fina kok."
"Emang Finanya kenal lo?"
Perempuan itu langsung menatap ke arah Fina, meminta penjelasan. Tentu saja Fina merasa tak enak jika ditatap seperti itu.
"Lo kenal gue kan?" tanyanya.
Tuh kan benar! Hal yang Fina takuti benar-benar terjadi. Sekarang, ia harus jawab apa?
Fina menganggukkan kepalanya kaku sebelum meringis pelan, "Kenal kok, lo temen satu kelasnya Dirga kan?"
Terlihat perempuan itu langsung mendengus kesal ketika melihat Dirga yang tersenyum menang. Namun ia kembali menatap Fina dengan ekspresi yang kembali berubah. Kali ini dengan ekspresi yang bersahabat.
"Iya, lo bener. Panggil aja gue Rossa. Btw, lo hati-hati ya sama orang di samping gue ini." ia melirik Dirga sekilas, sebelum membisikkan sesuatu pada Fina yang masih dapat Dirga dengar. "Pencabulan!"
Setelah mengucapkan kalimat itu, Rossa pergi begitu saja. Meninggalkan Dirga yang tengah mengumpat dalam hati sebelum kembali beralih pada Fina yang masih terdiam.
"Kenapa ngeliatin dia gitu banget?" tanya Dirga yang membuat Fina tersadar, "Jangan bilang kalo lo percaya gitu aja sama dia?"
"Nggak kok. Oh, iya katanya surat Wini ada sama lo?"
"Subhanallah! Gue lupa Fin."
"Loh kok bisa?" tanya Fina panik, sekaligus merasa kesal. Bagaimana bisa, Dirga melupakan amanah seseorang dengan begitu saja. Di tambah lagi orang itu adalah sahabatnya. "Jadi ini gimana? Masa jadi alfa."
Dirga tampak berpikir sebentar, "Oh kalo nggak gini aja. Gue pinjem handphone lo sebentar, boleh?"
Fina pun langsung mengangguk, ia tampak meraih saku bajunya untuk mengambil handphone dan memberikannya pada Dirga. "Emang bisa ngebantu ya?"
"Udah lo tenang aja," ucap Dirga yang kini tampak mengetikkan nomor handphone, dan langsung menelponnya.
Drrttt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fifa Story [END] ✔
Teen Fiction[PROSES REVISI] Nggak semua anak kembar itu memiliki nasib yang sama. Dimana salah satu dari mereka mendapatkan kasih sayang yang berbeda dan fisik yang juga berbeda. Tapi meskipun begitu, mereka masih saling peduli satu sama lain. Memang ada? Tentu...