End

10.3K 273 125
                                    

Bagian Akhir Cerita

Buatlah orang yang mengecewakanmu menyesal karena perubahanmu. Agar dia tau, bahwa bunga butuh waktu untuk mekar.

------------------------------

-FifaStory-

"Ngomong-ngomong, Fina kenapa belum masuk juga ya? Ini udah hampir satu minggu loh dia nggak masuk, tumben."

Wini beralih menatap Gita sebentar "Keterangannya izin, mungkin ada urusan mendadak?"

Gita kembali mengendikkan bahunya tak tahu, ia mengambil toples yang berisi makanan di dalamnya, sebelum menyuap dan memakannya "Tapi seenggaknya kita dapat kabar dari dia langsung kan? Boro-boro mau ngasih kabar, pesan gue aja nggak di bales!"

"Ck, udahlah. Positive thingking aja sama dia, semoga dia baik-baik aja," ucap Wini yang dibalas helaan napas panjang Gita.

Sekarang mereka sedang berada di rumah Wini sendiri. Sepulang sekolah Wini yang meminta pada Gita dan Gaby untuk bermain ke rumahnya saja karena ia di rumah sendirian. Wini melirik ke arah Gaby yang tampak termenung, ia menyerngit heran dengan tingkah Gaby yang sedari tadi hanya diam tak bersuara. Tidak seperti biasanya Gaby seperti ini, seperti ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.

"By, lo kenapa diam aja dari tadi?" Wini merubah posisinya menjadi tiduran seraya menonton televisi. "Sakit gigi? Biasanya juga lo bacot sampe lupa mingkem."

Gaby tersadar, ia tampak menghembuskan napasnya pelan sebelum beralih menatap Wini dan Gita secara bergantian. "Gue bingung," ucapnya.

"Bingung?" tanya Wini yang sama halnya ikut bingung.

Gita langsung berdecak, lantas menatap Gaby kesal karena telah membuatnya merasa tak sabar "Ck, to the point aja napa sih!"

"Bacot! lo diem ya!"

Gita langsung terdiam, seketika nyalinya jadi ciut. Sebelumnya ia belum pernah melihat Gaby yang seserius ini. Oke, kali ini ia mencoba untuk diam dan menyimak. Ya ya, mungkin itu lebih baik, pikirnya.

"Kan gue beberapa hari yang lalu ketemu sama supir taksi biasa Fina tuh? Nah itu Bapak supir yang nitipin surat Fina ke gue."

"Terus?" tanya Wini yang menunggu kelanjutannya.

Gaby menghela napas gusar, "Gue bingung lah sama ucapan Bapak itu!" sembur Gaby dengan nada yang tak santai. Tanpa sadar kalau percikan air dari mulutnya telah terbang dan melandas ke sembarang arah.

Gita terlonjak kaget, dalam hati banyak sekali umpatan yang akan ia lemparkan ke arah Gaby. Namun kali ini, ia memilih sabar dengan mengelus dadanya perlahan, lebih baik ia simpan dahulu semua umpatan itu nanti dan kembali menyimak.

"Dia bilang gini,"

Gaby berdehem sesaat sebelum mencoba menirukan seseorang dengan memperbaiki posisi duduknya menjadi lebih tegap dan perkasa. Dagunya sedikit dinaikkan lebih tinggi. Matanya melotot dengan tatapan lurus ke depan dan nyaris keluar. Lalu mengubah suara menjadi lebih berat khas suara bapak-bapak. "Fina nggak bisa masuk untuk beberapa hari, entah sampai kapan. Yang jelas ada satu hal!"

Fifa Story [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang