Irene POV
Aku menghela nafasku berkali-kali karena rasa tegang yang meyelimuti jantungku. Sungguh! Ini adalah pertama kalinya aku menjadi MC di acara party kek gini.
Walaupun bersama dengan para memberku, tetap saja ketegangan tetap ada.
"Unnie, gwenchana?" Tanya Joy khawatir.
"Aniyo, aku baik-baik saja." Kataku sambil tersenyum."Sudah siap?" Tanya manager yang menghampiri kami.
"Ne..." Jawab kami bersamaan.
Kami menghela nafas berat, kemudian berjalan menuju stage. Acara ini dihadiri oleh beberapa presdir perusahaan lain dan CEO ternama. Makanya kami gugup, takut melakukan kesalahan."Hana...dul...set! Heppiness! Annyeonghaseyo red velvet ibnida..." Setelah menyapa, mataku menjelajahi ruangan ini. Semuanya terasa perfect! Tidak ada yang terlewatkan, setiap sudutnya dihiasi dengan baik. Mataku tanpa sengaja menangkap sosok ciptaan tuhan yang sempurna. Apalagi ia tengah menatapku?
Tatapannya sangat dingin dan tajam, membuat siapapun yang menatap sepasang mata itu akan bertekuk lutut. Ketajamannya seperti sebuah belati yang baru diasa dan siap dihujamkan ke orang.
Mata kami bertemu dan saling mengunci. Aku menatapnya cukup lama dan begitu sadar, aku menoleh ke arah yang lain. Aku melemparkan senyuman kikuk kepada hadirin. Bisa aku liat, bahwa sosok yang memiliki tatapan mata tajam itu masih menatapku dengan dinginnya.
'Akhirnya.' Batinku, ketika sosok itu tidak lagi menatapku dingin dan tajam. Melainkan tatapannya teralihkan kepada sosok yang menyapanya.
"Baiklah, kita akan mempersilakan Mrs. Bateman presdir SM Ent untuk memulai acaranya." Kata Seulgi sambil tersenyum.Tanpa membutuhkan waktu yang lama, nyonya Shin Mi Yoon selaku presdir SM Ent menuju mic yang telah disediakan.
"Selamat malam semuanya, pada kesempatan ini, aku akan memperkenalkan keluargaku yang kebetulan hadir diacara ini." Semua orang bertepuk tangan."Pertama-tama, perkenalkan. Ini adalah suamiku, Steve Bateman. Dan putraku yang menyempatkan dirinya untuk mengikuti acara ini, Nick Bateman." Apa aku sedang bermimpi? Pria yang menatapku tajam dan dingin itu...adalah putra presdir?
Siapa namanya tadi? Nick Bateman? Astaga?! Ini benar-benar diluar dugaan.
"Ada sesuatu yang sebenarnya inginku umumkan ke kelian, bahwa Nick Bateman, putraku ini akan menggantikanku menjadi presdir di SM Ent." Kata presdir, ralat. Mantan presdir.Nick hanya membungkukkan badannya sedikit dan para hadirin lainnya bertepuk tangan.
"Dia tampan sekali?"
"Iya, mana ada presdir muda, tampan, dan masih lajang didunia ini?"
"Mungkin ada, tapi pasti gak banyak."
"Iya, betul katamu."Bisikkan para wanita itu sampai ketelingaku. Sungguh wanita itu, apa mereka tidak malu memuji pria didepan orang asing sepertiku?
"Unnie, calon presdir itu sangat tampan." Kata Yeri senang.
'Oh god, maknae satu ini benar-benar....' Batinku."Kau ini, pikirkan sekolah dan karirmu! Bukan mikirin cowok!" Kata ku memarahinya. Aku sudah seperti eomma nya. Dia hanya cemberut kesal.
"Benar apa kata unnie, anak kecil jangan pacaran dulu." Kata Wendy mengiyakan perkataanku."Jadi aku harus seperti kalian gitu? Irene unnie sudah berumur 27 tahun tapi belum dapat pacar, dan Wendy unnie udah berumur 24 tahun belum punya pacar?" Sindir Yeri.
"Yak! Maknae!" Kesalku.
"Gwaenchanha unnie, biarkan dia menyindir kita sesuka hatinya." Kata Wendy sambil menepuk bahuku."Aku bicara jujur, dan lagi itukan kenyataan? Apa ini bisa disebut sebagai sindiran?" Tanya Yeri lagi.
"Kau memanfaatkan kenyataan itu untuk dijadikan bahan sindiranmu nona Kim. Ye. Rim." Sungguh aku sangat kesal, sampai-sampai aku harus menekankan setiap kata di nama aslinya."Hahaha..." tawa Joy dan Seulgi. Mereka ketawa karena ini adalah lelucon recehku, Wendy, dan maknae kurang ajar ini. Yeri.
"Seulgi unnie, Joy unnie, jangan tertawa. Aku sungguh kesal." Kata Yeri karena merasa kesal. Udah kalah debat, sekarang malah diketawain."Baiklah, baiklah, sudah kalian jangan bertengkar hanya karena masalah pacar." Kata Seulgi melerai dan sedikit memelankan suaranya diakhir kalimat.
'Anak ini sepertinya juga menyindirku dan Wendy.' Batinku, dan memalingkan wajahku.Resiko yang tua mah selalu dapat jatah untuk sabar. Apa Seulgi tidak tahu bahwa dia juga satu tahun dengan Wendy?
'Dasar gak tau diri.' Batinku memaki Seulgi."Nona, anda ingin minum?" Tanya pelayan yang mengahampiriku dan menawariku sebuah minuman.
"Ah, apa ada minuman nonalkohol?" Tanyaku. Aku memang tidak terlalu suka dengan minuman beralkohol."Ini, jus jeruk." Katanya sambil memberikan minuman itu.
Baru saja aku ingin meminumnya, tiba-tiba gelas itu terjatuh dan pecahan gelasnya kemana-mana. Ini bukan tanpa alasan, presdir baru itu yang menumpahkannya dengan memukul tanganku.Tatapan dingin dan tajam yang ingin ku hindari itu berada didepanku.
"Kalau kau meminumnya, kau akan mati." Katanya yang langsung membuatku kaget.
Pelayan yang memberikan jus itu langsung pucat pasi.Tatapan tajamnya beralih kepada pelayan itu.
"Katakan siapa." Katanya singkat namun sangat mengintimidasi.
"Tu...tuan, sa...saya tidak ber...bermaksud." Kata pelayan itu terbata-bata. Mungkin karena takut."Aku tidak bertanya kau bermaksud atau tidak, aku bertanya siapa yang menyuruhmu." Tanyanya lagi. Semua mata menatap kearah kami.
"Ms. Albus tuan." Kata pelayan itu sambil tertunduk takut."Maksudmu, Angelina Albus?" Tanyanya datar.
"Yes, Mr." Jawab pelayan itu masih dengan takut.
"Kau keluar sekarang. Aku tidak mau ada pengkhianat di perusahaanku." Katanya dingin."Maksud anda....saya dipecat?" Tanya pelayan itu.
"Iya. Aku harap kau tidak pernah muncul lagi." Katanya, kali ini dengan sangat dingin dan tak berperasaan.
Pelayan itu pergi dengan pasrah, mau memohon pun pasti tidak ada gunanya.'Nick Bateman, orang itu sangat kejam.' Batinku.
#sorry kalo ada yang typo😅
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved CEO [END]
Lãng mạnTampan, Kaya, Dingin, dan Misterius. Hanya itu kata-kata yang dapat mencerminkan sosok Nicholas Kevin Stanley Yunge-Bateman atau yang lebih dikenal sebagai Nick Bateman. Seorang Presdir baru di SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea S...