Author POV
Nick dan member RV bermain PS4 yang tadi dibawa oleh Nick.
Mereka main dengan semangat.
Irene hanya menonton, sedangkan para member yang lainnya bermain dengan ceria.Ketika sudah tiba saatnya berganti pemain, Nick menyuruh Seulgi yang menggantikannya. Nick duduk kembali kesofa dan menyandarkan punggungnya.
Punggungnya sudah mau retak karena kelamaan duduk dibawah lantai keramik itu.Pandangan mata Nick jatuh kearah Irene yang hanya tersenyum-senyum melihat tingkah membernya.
"Kenapa tidak ikut?" Tanya Nick kemudian. Irene menolehkan kepalanya menatap Nick.
"Gak bisa main." Jawab Irene."Mau kuajarkan?" Tawar Nick.
"Enggak perlu, aku cukup hanya menonton saja." Tolak Irene secara halus. Takut menyinggung perasaan Nick yang sudah berbaik hati menawarkan dirinya untuk mengajarkan dirinya tadi."Kau juga harus merasakan keseruannya juga Irene-ssi. Kalau kau hanya menonton, kau tidak akan pernah dapat merasakan keseruan itu." Jelas Nick dan terdengar sedikit membujuk Irene.
"Betul unnie, kau harus mencobanya juga." Ucap Wendy membetulkan omongan Nick barusan."Jadi, kau mau belajar? Aku akan mengajarkannya padamu. Cara bermain, mengarahkan, menembak, dan menggunakan cheetnya." Ucap Nick dan sedikit memelankan suaranya diujung kalimatnya barusan.
"Cheet?" Tanya Irene bingung."Cheet sebenarnya adalah sebuah kecurangan. Jika kau menggunakan cheet, kau bisa saja menjadi yang paling unggul di teammu." Jelas Nick pelan-pelan agar Irene mengerti.
Irene hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti."Baiklah, kalau begitu tolong ajarkan aku cara bermain tanpa kecurangan." Ucap Irene dan menggenggam stick PS4 itu.
"Kau ingin menjadi seorang yang jujur nona?" Tanya Nick dan menggenggam stick lainnya.Para member hanya memandang Irene dan Nick bergantian, kemudian tersenyum penuh arti.
"Benarkan kataku tadi pagi? Mereka itu cocok." Bisik Seulgi.
"Aku tidak akan menyalahkanmu lagi Seul." Balas Wendy dengan berbisik juga.Tidak butuh waktu yang lama untuk mengajar Irene cara bermain. Dalam waktu yang terbilang singkat, Irene sudah dapat menguasai sebagian dari cara bermain GTA San Andreas 5.
Sekarang, Irene memainkan misi-misi yang dibuat di game ini.Hampir semua misi diselesaikan Irene. Para member takjub dengan skill otak Irene, tanpa terkecuali Nick.
Pria itu takjub juga tercengang dengan otak Irene yang ternyata sangat cepat tanggap.Setelah menyelesaikan game itu, Irene menyandarkan punggungnya kesofa.
"Kau sangat cepat tanggap juga nona, aku sangat takjub dengan kemampuanmu itu." Puji Nick dan Irene hanya menunduk malu."Jika kau sangat cepat tanggap, kau pasti sangat cerdas saat sekolah dulu. Lantas, kenapa kau tidak mau lanjut kuliah saja?" Tanya Nick penasaran.
"Jika aku lanjut kuliah, mana mungkin aku bisa bertemu dengan teman-teman seperjuanganku ini?" Jawab Irene dan menatap sayang kearah membernya yang sudah terlelap karena kantuk.Nick hanya menganggukkan kepalanya dan beranjak berdiri.
"Ok, aku pulang dulu." Pamit Nick dan menyambar kunci mobilnya.
"Bagaimana dengan PS4 mu?" Tanya Irene dan menatap kearah PS4 yang berantakan di lantai dorm RV.Nick tersenyum kecil dan menepuk puncak kepala Irene pelan.
"Simpan saja dulu disini. Kau juga harus mendapat hiburan ditengah-tengah kesibukanmu." Kata Nick dan sukses membuat Irene blushing ketiga kalinya.Setelah mengatakan itu, Nick berjalan menuju pintu keluar dorm RV.
Irene tentu mengantar Nick sampai ke gerbang dorm RV.
"Sampai jumpa besok. Kalian juga harus perekamankan?" Tanya Nick kepada Irene.
"Iya." Jawab Irene dan menganggukkan kepalanya."Jangan lupa dengan level up project kalian nanti ok? Joy gak akan bisa ikut. Dia ada drama." Pesan Nick.
"Iya, kami sudah tau." Balas Irene.
"Baguslah kalau kalian sudah tau. See you." Ucap Nick dan meninggalkan Irene yang menatap kepergian Nick.
Begitu mobil Nick menghilang dikelokan jalan, Irene masuk kedalam dorm dan membangunkan membernya untuk tidur dikamar."Wendy-ah, bangunkan mereka dan suruh kembali kekamar mereka masing-masing." Kata Irene dan menggoyangkan tubuh Wendy.
"Ah, ne unnie. Pak presdir sudah pulang?" Tanya Wendy begitu menyadari bahwa Nick sudah tidak ada lagi."Iya, tadi dia sudah pamit untuk pulang." Balas Irene.
"Oh, ya sudah. Unnie tidurlah, biar mereka aku yang urus." Kata Wendy.
"Ne, kau juga jangan tidur malam-malam." Pesan Irene sebelum dirinya sendiri melenggang pergi dari hadapan Wendy.Inilah yang disukai dari sosok Irene.
Perhatian, baik, cantik, dan mempunyai sisi keibuan. Irene memang yang paling tua di grup Red Velvet, tapi tak sedikit orang mengira bahwa Irene adalah maknae di Red Velvet. Padahal, maknae di Red Velvet kan Yeri? Mungkin karena kecantikan seorang Bae Joohyeon tidak dapat ditandingi.Irene merebahkan dirinya dikasurnya dan menatap langit-langit kamarnya.
'Kenapa aku merasakan kehangatan jika bersama dia sih?' Tanya Irene dalam hati.
'Apa dia mempunyai alat penghangat didalam tubuhnya?' Tanya Irene dalam hati lagi.
"Ok, ini adalah spekulasi ngawurku. Waktunya tidur Joohyeon-ah." Ucap Irene kepada dirinya sendiri.#sorry kalo ada yang typo😅
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved CEO [END]
RomanceTampan, Kaya, Dingin, dan Misterius. Hanya itu kata-kata yang dapat mencerminkan sosok Nicholas Kevin Stanley Yunge-Bateman atau yang lebih dikenal sebagai Nick Bateman. Seorang Presdir baru di SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea S...