Part 20

5.1K 184 0
                                    

Author POV

"Bukankah itu Mr Bateman?"

"Iya benar, bukankah beliau sedang ada di KorSel?"

"Beliau kembali untuk urusan kantor mungkin?"

"Mungkin saja tapi, beliau makin tampan setiap harinya."

Bisikan demi bisikan terdengar oleh Nick yang berjalan bersama beberapa bawahannya. Baru saja ia sampai dikantornya, bisikan para pegawai kantornya itu mengganggunya.
Ketika kaki Nick sudah mendekati pintu lift, Kevin datang dan sedikit membungkuk hormat kepadanya.

"Tinggalkan kami." Kata Nick kepada bawahannya.
"Baik tuan, permisi." Jawab bawahan Nick dan kemudian meninggalkan Nick dan Kevin berdua.
"Kita bicarakan ini di ruanganmu saja, aku takut ini penjahat itu memiliki mata-mata dikantormu." Kata Kevin. Nick hanya mengangguk.

Nick dan Kevin menuju lift dan menekan tombol naik. Setelah pintu lift itu terbuka, Nick dan Kevin masuk dan menekan angka 30. Ruangan Nick memang berada dilantai 30, lantai tertinggi dibangunan ini.
"Apa yang tidak bisa kau tangani?" Tanya Nick ketika pintu lift tertutup sempurna.

"Orang itu, dia mengkorupsi uang kantor." Jawab Kevin.
"Siapa?" Tanya Nick.
"Itulah masalahnya, orang itu setelah mengkorupsi malah menghancurkan semua bukti yang ada. Sulit bagiku mencarinya tanpa melibatkanmu." Kata Kevin panjang lebar.

"Shit! Jika tertangkap, orang itu tidak akan kubiarkan selamat!" Maki Nick penuh emosi.

Ting!

Pintu lift terbuka, Nick dan Kevin keluar dan menuju ruangannya. Sekretaris Nick yang melihat Nick dan sahabat sekaligus orang kepercayaan Nick berjalan menuju ruangan CEO itu menunduk hormat.
"Selamat datang kembali tuan." Sapa sekretaris itu.

Nick berjalan melewati sekretarisnya dan menuju ruangannya bersama Kevin.
"Bagaimana dengan laporan keuangannya?" Tanya Nick.
"Sudah kucek, semua hanya baik-baik saja." Kata Kevin. Nick mengerutkan keningnya bingung.

"Bagaimana mungkin? Kau bilang orang itu korupsi, lantas kenapa laporan keuangannya baik-baik saja?!" Tanya Nick lagi.
"Orang itu memanupulasi laporan keuangan, aku sarankan jangan menyalahkan orang dibagian keuangan. Mereka tidak tahu hal itu." Saran Kevin.

Nick memijit pelipisnya yang berdenyut-denyut.
Tiba-tiba, Nick mengingat sesuatu. Mungkin saja caranya ini bisa membantu.
"Panggilkan kepala staff bagian keuangan, tapi sebelumnya panggilkan kepala staff di bagian OB." Perintah Nick dengan senyum evilnya.

"Apa hubungannya kepala staff OB dengan kepala staff keuangan? Bukankah sudah kubilang bahwa jangan menyalahkan orang-orang bagian keuangan?" Protes Kevin.
"Lakukan saja apa yang kusuruh!" Bentak Nick dan membuat nyali Kevin menciut.

Segera mungkin Kevin memanggil kepala staff OB. Beberapa menit Nick menunggu, kepala staff OB datang menghampiri Nick.
"Permisi tuan, anda memanggil saya?" Tanya kepala staff OB itu.
"Iya, saya ingin anda meliburkan semua pekerja OB dengan alasan anda ada urusan rumah tangga." Kata Nick dan membuat Kevin yang ada disana mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Kevin yang sudah tidak tahan.
"Diamlah, nanti kuberitahu." Kata Nick.
"Bagaimana kepala staff? Anda ingin membantuku?" Tanya Nick kepada kepala staff OB itu.
"Tentu tuan." Jawab kepala staff itu.

Nick menganggukan kepalanya dan menyeringai.
'Gotcha! Akan kutangkap tikus itu dengan caraku sendiri.' Batin Nick.
"Anda boleh melanjutkan pekerjaan anda kepala staff." Kata Nick dan kepala staff itu berlalu pergi.
Kevin berjalan menuju meja kerja Nick dengan tatapan yang seolah mengatakan.
'Jelaskan.'

"Aku sebenarnya mencurigai kepala staff bagian keuangan, aku hanya memastikan saja. Jika memang kecurigaanku ini benar, pasti akan gampang selanjutnya." Jawab Nick dan jawabannya itu tidak membuat Kevin puas.
"Jika ia bisa memanipulasi laporan, berarti dia jago mengetik dikomputer ataupun laptop. Dengan liburnya kepala staff dan staff OB, Aku akan menyuruhnya membuatkan aku teh." Jelas Nick.

"Dia akan curiga, kenapa tidak kau suruh sekretarismu saja?" Jawab Kevin.
"Aku akan memintanya bukan disaat semua karyawan kerja, tapi disaat mereka istirahat. Sekretarisku akan istirahat, maka aku akan menyuruhnya " Jawab Nick lagi.

"Disaat itu lah, aku akan memantaunya." Kata Nick dengan seringaian kejamnya.
"Caranya kau mamantaunya? Tidak mungkin kau datang ketempat OB atau menyuruhnya buat teh diruanganmu?" Protes Kevin lagi.

"Oh god, come on Kev? Jangan lemot! Bukannya ada CCTV di tempat OB?" Tanya Nick dan menatap Kevin dengan tatapan dinginnya.
"Sambungkan CCTV itu ke komputer milikku ini. Jangan kecewakan aku." Kata Nick yang lebih mirip dengan ancaman.
"O-oke." Jawab Kevin gugup.

"Aku akan sedikit beristirahat, bila perlu aku ingin menyelesaikannya dalam waktu 1 bulan." Kata Nick dan menuju pintu lain diruangan CEO nya. Pintu adalah pintu menuju lemari penyimpanan Nick. Ruang penyimpanan yang rahasia, hanya beberapa orang yang tahu. Keempat sahabatnya dan kedua orang tuanya.

Tempat itu adalah tempat untuk menyimpan berbagai anggur dan wine serta cocktail milik Nick.
"Ingin minum apa?" Tanya Nick.
"Kau ini Nick Bateman kan?" Tanya Kevin.
"Tentu aku Nick Bateman, putra dari pasangan Steve Bateman dan Shin Mi Yoon." Jawab Nick datar.

"Nick tidak pernah menawarkan orang minuman, apalagi tersenyum seperti sekarang." Kata Kevin sedikit menyindir Nick yang biasanya seperti tembok malah seperti pelangi.
"Kau ingin aku datar? Ok." Jawab Nick melunturkan senyumnya.
"Sudah! Aku lebih suka jika kau tersenyum, dan terlihat seperti memiliki emosi." Kata Kevin.

Nick menatap Kevin dengan tatapan jijik.
"Kata suka mu itu bisa membuat orang salah paham, kau mengerti?" Kata Nick dan menyodorkan segelas anggur kepada Kevin.

#sorry kalo ada yang typo😅

My Beloved CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang