Part 50

3.8K 137 0
                                    

Author POV

"Dad, apa daddy melihat Joohyun?" Tanya Nick. Wajahnya menunjukkan kecemasan yang akut.
"Hm? Tidak ada, daddy baru saja keluar dari kamar son. Coba nanya mommy, mungkin dia tahu." Saran daddynya Nick.

Nick berjalan dengan cepat menuju dapur. Mommynya ini memanglah nyonya besar dimansion ini, tapi mommy Nick tidak mau hanya duduk diam di mansion besar ini tanpa melakukan apapun.
"Mom, apa meli-" Pertanyaan Nick terpotong, karena sosok yang ia cari berada didepannya.

"Apa yang kamu lakukan disini son?" Tanya mommy Nick bingung.
"Aku mau mencari Joohyun, tapi dia sudah ada disini." Jawab Nick.
"Oh! Tadi begitu mommy bangun, Joohyung sudah ada disini. Dia bilang ingin menyiapkan sarapan buat dirimu." Jelas mommy Nick.

"Oh my god, kukira kau menghilang babe, aku kira aku hanya bermimpi membawamu kerumahku." Ucap Nick dan memeluk Irene erat.
"Dasar, mana mungkin ini mimpi? Ada-ada aja." Balas Irene sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Ya namanya juga 'kukira'. Gimana sih?" Ucap Nick sambil cemberut lucu.
'Kiyowo.' Batin Irene begitu melihat wajah Nick yang cemberut bagaikan anak kecil.
"Ya Tuhan, kenapa aku memliki anak dan ayah yang kekanak-kanakan?" Sindir mommy Nick.

"Namanya juga daddy and son, masa gak mirip sih?" Balas daddy Nick yang entah muncul dari mana.
"Oh! I'm agree for that dad." Jawab Nick setuju.
"Hahhh....terserah, dewasalah sedikit. Aneh tahu gak? Masa Joohyun yang jauh lebih dewasa ketimbang dirimu sih? Kamu laki-laki tulenkan?" Tanya mommy Nick.

"Mommy kok jahat sih? Masa anak sendiri ditanyain yang macem-macem? Tentu aku laki-laki tulen." Balas Nick.
"Kayak lagu Twice itu loh, Seollenda me laki, me laki laki laki..." lanjut Nick, menyanyikan lagu Twice sambil berusaha menari yang sama persis dengan Twice. Namun, gagal.

'Bahkan Mr Steve saja ikut-ikutan nari sama seperti putranya?' Batin Irene dan menatap tak percaya kearah dua anak-bapak itu.

"Itu 'likey' tolonglah waras sedikit." Ucap Irene dan menatap datar kearah Nick.
"Dih! Ini kan ala Nick Bateman, jadi beda." Jawab Nick tak mau kalah.
"Sudahlah Irene, kita lanjut memasak saja. Tidak ada gunanya berbicara dan berdebat dengan para lelaki jadi-jadian itu."

"What?! Aku dibilang lelaki jadi-jadian? Aku laki-laki tulen sayang, buktinya aku masih tegang saat kit-"
"Shut uppppp Steveeeee!!!" Potong mommy Nick.
Nick menatap mommy seperti akan menggoda habis-habisan mommynya itu.

"Apanya nih?" Tanya Nick sambil menaik turunkan alisnya menggoda mommynya.
"Itu loh, son. Masa daddy dibilang lelaki jadi-jadian? Padahal, daddy kan masih bisa te-"
"Steveeeeeee!!!" Potong mommy Nick lagi.

Nick makin senang menggoda mommynya itu. Umur mommynya memang sudah tidak muda lagi, tapi malunya mommynya itu seperti anak ABG yang kecyduk bermesraan.
"Sudahlah mom, Nick juga sudah dewasa dan mengerti tentunya. Ya kan babe? Kau akan merasakan proses itu juga nanti." Ucap Nick dan merangkul pundak Irene.

Irene yang mengerti kearah mana pembicaraan Nick tersebut, langsung menundukkan kepalanya malu. Bagaimana tidak? Wanita mana yang tidak malu jika kekasihnya membahas masalah privasi itu dengan tatapan ingin menggoda habis-habisan wanitanya?

"Hahahaha...." Tawa Nick dan daddynya pecah.
"Dasar tua bangka tak tahu malu!" Kesal mommy Nick kepada daddy Nick.
"Ih! Kau akan kudiamin selama 2 bulan!" Kesal Irene kepada Nick.
"What?!" Kaget Nick.

"Mana bisa begitu babe, ini tidak adil." Protes Nick tak terima.
"Bisalah, terserah aku dong." Jawab Irene acuh tak acuh.
"Tap-"
"Tidak ada tapi tapian." Potong Irene, dan dia berjalan menuju masakannya.

Nick terdiam ditempatnya dan menatap punggung Irene yang mulai menjauh.
"Kau juga akan kudiamin selama 3 bulan!" Ucap mommy Nick kepada daddynya Nick.
"What?! Aku juga kena? Ini tidaklah adil. It's not fair." Protes daddynya Nick.

"Bodo amat!" Balas mommynya Nick dan berjalan menuju kamar.
"Sayang, tunggu aku." Ucap daddy Nick hendak mengejar istrinya.
"Son, kau urus yang didapur dan daddy urus yang dikamar." Suruh dadsy Nick sebelum beliau berlari menyusul istrinya yang merajuk.

Nick berjalan menuju dapur, dan mendapati Irene sedang memotong sayur-sayuran kering.
Nick mendekati Irene dan memeluk Irene dari belakang.
Merasa ada sepasang tangan yang memeluknya, Irene menoleh kebelakang dengan ekspresi kagetnya.

Irene merasa lega, karena ia kira yang memeluknya itu orang gila yang nyasar. Untungnya yang ini ganteng.
"Ada apa?" Tanya Irene dingin.
Well...Irene memang masih kesal dengan Nick.
"Sayang, maafkan aku. Lagian, memang iya aku akan melakukannya setelah kita menikah." Jelas Nick.

"Mulai lagi?! Kau benar-benar menyebalkan Nick Bateman!!" Teriak Irene kesal dan menimpuk Nick dengan spatulanya.
"Aw! Sakit Rene! Aw! Aw! Aw! Appo..." Ucap Nick kesakitan.
"Lagian nyebelin banget sih!" Balas Irene.

"Kan aku hanya ngomong kejujuran." Jawab Nick.
"Mulai lagi?!" Kesal Irene dan menganggkat spatulanya, ingin menimpuk Nick lagi.
"Enggak deh, enggak." Balas Nick takut.
"Tutup mulutmu, dan jangan bergerak." Tegas Irene.

"Em." Jawab Nick dan diam.
"Kau suka sup kan?" Tanya Irene.
"...." Tak ada jawaban dari Nick.
"Yak! Jawab!" Kesal Irene.
"Kan kamu menyuruhku diam, jadi aku menjalaninya." Jawab Nick.
"Ih! Ngeselin banget sih!" Ucap Irene kesal. Kesal karena benar.

"Au ah, bodo." Ucap Irene dan melanjutkan acaranya.
"Ya...kok marah lagi sih??" Bingung Nick.

#sorry kalo ada yang typo😅
Don't forget to vote guys😊

My Beloved CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang