Part 56

3.7K 122 0
                                    

Author POV

"Apa yang kau lakukan, bodoh? Aku ingin kau melukai wanita itu, bukannya lelaki itu!" Bentak sang wanita keras.
"Bagaimana mungkin aku melukai wanita itu? Wanita itu sudah masuk kedalam mobil!" Bentak balik lelaki itu tak kalah kerasnya.

"Hahhhh...kau ternyata bodoh sekali! Kau membawa pistol, kau bisa menembaknya dari jarak jauh!" Ucap wanita itu dengan frustasi.
"Disekelilingku banyak orang! Jika aku menembak wanita itu, mungkin sekarang kau dan aku akan ada dipenjara!" Bentak lelaki itu dengan mata yang melotot seram.

"Aku tak peduli! Yang jelas wanita itu harus mati!" Teriak wanita dengan mata yang juga melotot seram.
"Tidak kah kau mengerti? Lelaki itu memiliki kekuasaan yang luar biasa didunia politik, maupun bisnis? Jika aku menembak wanita itu, dia bisa saja langsung membunuh kita cepat atau lambat! Jadi aku tembak saja lelaki itu, dan wanita itu pasti tidak bisa buat apa-apa." Jelas pria itu dengan menyeringai kejam.

"Dasar bodoh kau Kim Taehyung! Jika kau menembak wanita itu, kita mungkin hanya akan melawan 1 orang saja! Sekarang? Gara-gara kau menembak pria itu, kita jadi harus melawan 5 orang bego! Aaaarrrgggghh!! Stupid you jerk!" Bentak wanita itu frustasi kepada Taehyung.

"Bukankah itu akan membuahkan hasil yang sama saja? Lelaki itu tidak akan tinggal diam, dan melihat wanitanya sekarat. Tentu dia akan memanggil bala bantuan berupa sahabatnya itu untuk melacak keberadaan kita, dan membunuh kita secepatnya? Ms Desjardins? Oh! Atau aku harus memanggilmu, Celeste?" Tanya Taehyung dengan nada yang mengejek.

"Jangan pernah kau memanggilku dengan namaku itu! Kau tidak berhak memanggil namaku dengan mulut kotormu itu!" Bentak Celeste keras.
"Oh ya? Stupid you jerk!" Ucap Taehyung dengan meniru gaya Celeste saat memakinya tadi.
"Aaarrggghhh! Pokoknya aku ingin kau membunuh wanita itu secepatnya, jangan mengecewakanku lagi! Aku membayarmu untuk itu, tuan." Ucap Celeste memasuki mobilnya, dan meninggalkan Taehyung dirumah kayu itu.

Taehyung mendengus kesal dengan sikap bossy milik Celeste.
'Apa gunanya wajah cantik dan manisnya itu, jika sikapnya seperti itu?' Batin Taehyung dan memasuki rumah kayunya yang dia bangun secara diam-diam, sebagai tempat persembunyiannya yang pastinya sulit untuk dilacak, karena posisinya yang memang ditengah hutan dan jauh dari keramaian kota Seoul.

 'Apa gunanya wajah cantik dan manisnya itu, jika sikapnya seperti itu?' Batin Taehyung dan memasuki rumah kayunya yang dia bangun secara diam-diam, sebagai tempat persembunyiannya yang pastinya sulit untuk dilacak, karena posisinya yang memang di...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah kayu yang terkesan modern ini dibangun oleh beberapa arsitektur terkenal. Jangan ditanya kekayaan Taehyung, dia dan ibunya sangat kaya raya. Harta benda yang ditinggalkan ayahnya itu menggunung. Uang itu, digunakan ibunya untuk membuka usaha butik kecil-kecilan. Dan siapa sangka? Dari usaha kecil itu, ibunya menjadi kaya karena usaha itu.

Taehyung berjalan menuju dapur dan membuka kulkasnya. Didalamnya terdapat beberapa botol soju, dan beberapa kaleng bir yang sempat ia beli tadi. Setelah mengambilnya, ia berjalan menuju sofa ruang tamunya sambil sesekali meminum kaleng birnya.

Taehyung membuka saluran televisi dan melihat kartun favoritnya, tetapi
Taehyung sedang tidak mood untuk menonton televisi itu. Alhasil, Taehyung menatap malas kearah televisi dan tetap meminum birnya.
'Kenapa aku merasa kesal, hanya karena ia masih menyukai Nick Bateman?' Batin Taehyung bertanya.
'Wahai Celeste? Apa yang kau buat padaku hah?' Lanjut Taehyung.

Setelah merasa bosan, Taehyung beranjak dari duduknya dan naik ke lantai dua rumahnya itu. Ia langsung tiduran dikasur empuk miliknya dan sesekali menatap keluar jendela kamarnya.
'Apa aku cemburu?' Tanya Taehyung dalam hati.
"Hahahahaha....dasar kau Kim Taehyung, masa kau cemburu sih? Gak lucu tahu. Hahahaha...." Tawa Taehyung keras.

Volume tawanya semakin kecil dan wajah cerahnya berubah menjadi sedih.
'Kurasa iya, aku cemburu.' Batinnya lagi.
"Hahhhh...semoga saja perasaan ini tidak bertahan lama, dan aku bisa melupakannya secepatnya." Ucap Taehyung pelan, nyaris berbisik.

'Appa, aku merindukanmu.' Batin Taehyung dan memejamkan matanya lelah.

~Back to Nick~

"Bagaimana? Kau sudah dapat info lebihnya?" Tanya Nick kepada Kevin.
"Nope, sudah kubilang. Para hyungnya dan namdongsaengnya tidak ada yang percaya bahwa Taehyung itu berencana untuk membunuhmu." Jelas Kevin.
"What?! Aku sudah sekarat, dan mereka masih tak percaya? Sial!" Maki Nick.

"Kita cari lagi infonya besok, kau istirahatlah. Kau baru saja keluar dari rumah sakit bukan? Kau tidak boleh bergerak terlalu sering, karena lukamu itu. Sementara, urusan kantor di Korea akan diurus oleh Alessandro. Dan aku akan mengurus kantormu di Canada, seperti biasa." Jelas Kevin dan beranjak dari duduknya.

"Ok, thanks sudah mau membantuku dude." Ucap Nick dan menepuk bahu Kevin.
"Kita sudah bersahabatan sejak SMA, jadi jangan sungkan." Balas Kevib dan meninggalkan Nick dikamarnya.
'Dasar Kim Taehyung, aku akan mencarimu sampai ketemu!' Batin Nick yang kesal campur jengkel.

#sorry kalo ada yang typo😅
Don't forget to vote guys😊

My Beloved CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang