My Beloved CEO [END]

Ekstra Part 2

Irene POV

"Irene-ssi, apa anda tidak keberatan jika aku mengadakan sedikit QnA?" Tanya salah satu MC di acara Oppa Thinking Show.
"Gwaenchanha...aku akan menjawabnya sebisaku." Jawabku sembari tersenyum.
"Irene-ssi, kami semua sudah tahu jika anda sudah menikah dengan seorang CEO besar dan seorang Presdir di SM Ent...." ucap MC itu dengan sengaja menggantung kalimatnya.

"Dan kau juga pasti tahu, jika keluargamu sudah menjadi sorotan para netter. Berita tentang keluarga kalian yang bahagia itu selalu menjadi topik hangan netizen. Dan akhir-akhir ini, kenapa jarang sekali topik seperti itu lagi?" Tanya MC tersebut.

"Hati-hati Irene-ssi, dari sekian banyak netizen itu, dialah salah satunya. Dia satu-satunya netter yang dekat denganmu. Jadi, kusarankan kau harus berhati-hati." Celutuk MC yang lain, dan sukses membuatku tertawa.

"Ah ne...Nick memang tidak suka jika dirinya dan kami menjadi sorotan publik. Katanya kami ini keluarganya, dan keluarganya tidak seharusnya menjadi konsumsi publik." Ucap Irene.
"Aigoo...Nick-ssi tipikal pria seperti apa sih? Kau kan sudah 10 tahun ini menikah dengannya?" Tanya MC itu lagi.

"Nick oppa....dia tipikal pria yang gampang cemburu, terkadang ia sangat kekanak-kanakan. Tapi, dia bisa sangat dewasa jika itu menyangkut kami. Dia suami dan daddy yang baik, perhatian, dan penyayang. Dia selalu bisa meluangkan waktunya dengan keluarganya, sekalipun ia harus mengurus 2 perusahaan besar." Ucapku sambil tersenyum.

"Aku beruntung mendapatkannya sebagai suamiku. Baginya, keluarga adalah yang nomor 1. Putraku sangat dekat denagnnya, jadi tak heran jika putraku itu memiliki banyak kesamaan dengan daddynya itu. Sedangkan putriku jauh lebih mirip padaku." Lanjutku.
"Aaahhh....keluarga kalian ini hangat sekali...oh! Apa kau memiliki foto mereka?" Tanya MC lainnya.

"Aku memiliki beberapa foto mereka." Ucapku sambil mengeluarkan ponselku.
"Tidak apa-apa jika kami perlihatkan kepada penonton lainnya bukan?" Tanya MC lainnya kepadaku.
"Ne, gwaenchanhayo." Jawabku.
"Gurrae, kita lihat sama-sama." Para MC menatap serius kearah layar yang menampilkan beberapa foto keluargaku.