Author POV
Nick hanya mampu tersenyum ketika melihat reaksi member RV.
"Begitulah, aku harus kembali. Tidak ada waktu untukku beristirahat." Jelas Nick dan berngambil kunci mobilnya disakunya."Irene-ssi, kau ingin bicarakan sesuatu dengan Nick?" Tanya Mariano ketika melihat mimik wajah Irene.
"Hm? Ti-tidak." Jawab Irene gugup.
"Kalau memang ada yang ingin dibicarakan, bicarakan sekarang saja. Sebelum Nick pergi." Paksa Mariano."Emm...." bingung Irene.
"Kami akan memberikan waktu untuk kalian, bicaralah." Ucap Mariano dan melangkah pergi menuju van perusahaan bersama member RV lainnya."...."
"...."
Kedua insan itu masih saja berdiam diri. Tidak ada satupun dari mereka yang berani membuka suara. Ralat, mereka tidak berani membuka suara mereka.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Nick kepada Irene."Ak-aku..." Ucap Irene gugup.
"Kita cari tempat yang santai saja." Putus Nick dan menarik tangan Irene lembut, bermaksud agar Irene mengikutinya.
Setelah selesai menemukan tempat yang cocok."Apa kau akan pulang nanti?" Tanya Irene.
"Ya, nanti jam 12 malam." Jawab Nick.
"Haruskah hari ini?" Tanya Irene lagi.
"Iya, hari ini." Jawab Nick lagi seadanya.
Bukan karena apa, dia gugup plus canggung."Oh, dan.....apa.....benar tadi yang dikatakan oleh Mariano itu benar?" Tanya Irene ragu.
"Emm....itu....benar." Jawab Nick sedikit ragu.
Irene yang mendengarnya tidak bisa lagi menyembunyikan rasa senangnya.Benar, Irene juga menyukai Nick. Hanya saja ia ragu, apa Nick juga merasakan hal yang sama atau tidak.
Irene memeluk Nick tiba-tiba. Nick sempat kaget dibuatnya, ini pertama kalinya ia merasakan pelukan Irene.
Sesuatu yang diimpikan Nick dari dulu.Nick pelan-pelan membalas pelukan Irene, dan mengusap punggung Irene lembut.
Tubuh Nick yang tegap dan bahunya yang lebar mendekap Irene yang tubuhnya lebih kecil darinya."Aku baru sadar, kalau kau itu....pendek dan kecil." Ucap Nick jujur.
"Apa kau bilang?! Pendek dan kecil?!" Tanya Irene sinis dan menatap tajam Nick.
"Eh? Kan memang fakta." Jawab Nick polos. Ralat, dipolos-polosin."Ih! Nyesel meluk!" Ucap Irene kesal.
"Hahaha....canda doang." Tawa Nick dan menunjukan jari telunjuk dan tengahnya membentuk jari peace.
"Dih!" Ucap Irene masih kesal.
"Sudahlah, kembali ke van sana. Mereka pasti sudah menunggu lama." Ucap Nick."Ok." Jawab Irene.
Nick dan Irene kembali ke van dan menyusul member RV lainnya dan Mariano.
"Kalian lumayan lama, apa yang kalian bicarakan?" Tanya Mariano kepo.
"Dih, kepo." Balas Nick."Ih! Orang cuman nanya doang." Bela Mariano.
"Udah sana pergi! Antar mereka sampai selamat. Kalau tidak, nyawamu taruhannya." Ancam Nick, dan dia sendiri menuju mobilnya."Daras tukang ancam." Sungut Mariano kesal.
Nick POV
Aku menyalakan mesin mobilku dan mengendarai mobilku agar sejajar dengan mobil van RV.
"Bye, bersenang-senanglah." Ucapku dan melambaikan tanganku.
"Tolonglah, kau bakal pergi jam 12. Mereka bakal balik sebelum jam 12 malam, kau mengerti?" Balas Mariano dan memutar bola matanya malas."Kan setelah lampu merah ini, kita akan berpisah jalur." Ucapku dengan wajah polos.
"Terserah." Ucap Mariano datar.
Setelah beberapa detik aku menunggu lampu merah, akhirnya lampu merah itu berubah menjadi hijau.Mobilku dan mobil van RV berpisah jalur. Mereka ke kanan, sedangkan aku kekiri dan menuju villa.
Setelah mobilku berjalan lama, akhirnya sampai juga mobilku ini sudah sampai digarasi villa.Aku keluar dari mobilku, dan berjalan masuk kedalam villa. Kukeluarkan sebotol air mineral dingin dari kulkas dan meminumnya. Setelah itu, aku menuju kamarku dilantai 2.
Aku buka pintu kamarku dan menarik koperku, yang kebetulan berada di samping lemari pakaianku.Setelah kukeluarkan seluruh pakaianku dari dalam lemari, semua baju itu kususun dalam koper dengan rapi. Kukunci kembali koper itu dengan kunci password.
Setelah itu, aku menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang mulai lengket.Sungguh, air asin dipantai cukup membuat tubuhku lengket.
Kuhabiskan waktu sisaku di Thailand ini dengan berendam.
Sekitar 30 menit merendam, aku bangkit dan membilas tubuhku dibawah guyuran shower.Hari yang cukup melelahkan. Banyak kejadian demi kejadian terjadi padaku. Setelah membilas tubuhku, mungkin itu sekitar 15 menit. Aku memakai pakaian formalku.
Kubawa ponselku dan koperku menuju lantai bawah. Aku menuju lemari penyimpanan cemilan, dan mengabil beberapa cemilanku didalamnya. Sebelum kebandara, aku harus memakan sesuatu dulu.
Kutonton acara televisi sambil memakan cemilanku ini. Ini tidak terlalu manis, makanya aku suka.
Sebenarnya aku suka makan manis, tapi jangan terlalu manis. Itu saja.
Selesai dengan acara makan-makanku, aku menuju dapur untuk mencuci piring ini.Kutaruh piring bersih itu pada tempatnya dan menyalakan ponselku dan berjalan menuju garasi mobil.
Koper itu mengikutiku secara otomatis, hanya karena aku sudah menyalakan sebuah aplikasi yang sudah terkontak pada koperku.Koper ini kecil, tapi ini cocok bagiku. Aku tidak membawa banyak pakaian, makanya aku bisa membawa koper ini walaupun kecil.
Ketika aku baru ingin membuka pintu, tiba-tiba member RV membukanya duluan.
"Sudah mau pergi?" Tanya Irene.
"Hm? Yap." Jawabku.#sorry kalo ada yang typo😅
Don't forget to vote guys😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved CEO [END]
RomanceTampan, Kaya, Dingin, dan Misterius. Hanya itu kata-kata yang dapat mencerminkan sosok Nicholas Kevin Stanley Yunge-Bateman atau yang lebih dikenal sebagai Nick Bateman. Seorang Presdir baru di SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea S...