Part 21

4.8K 177 0
                                    

Author POV

"Unnieeee!!! Saranghaeeee!!!"

"Unnieeee!!! Kalian adalah dewi!!!"

"Unnieeee!!! Kalian daebak!!!"

"Yeri-ssi, anda sangat keren tadi!!!"

Teriakan para fans RV sangat memekakkan telinga, para bodyguard RV juga tampak kewalahan ketika membantu member RV kembali ke van mereka. Manager juga turut membantu member RV itu.

Blam!

Pintu van tertutup dengan sempurna, dan suara teriakan fans bisa diredam.
"Hari yang melelahkan, tidak sia-sia kita latihan mati-matian untuk comeback." Kata Seulgi dan menghela nafas lelah.

Yeri yang diam dan tidak buka suara sedari tadi cukup membuat para unnienya bingung. Pasalnya, fans yang menyapa Yeri pun dicuekin. Yeri adalah member yang terkenal sering membalas sapaan fansnya, namun sekarang malah mencuekin fansnya yang meneriaki namanya tadi.

Keempat unnie Yeri ini saling menatap satu sama lain, dan sepertinya mata mereka mengodekan sesuatu. Van Red Velvet berjalan meninggalkan fans mereka yang masih tidak rela berpisah.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di dorm, itupun jika van mereka tidak terjebak macetnya kota Seoul ini. Untungnya jalanan tidaklah macet, member RV sampai di dorm dengan selamat. Seperti yang diinformasikan tadi, dari tempat mereka tadi ke dorm membutuhkan waktu 30 menit.

Dan selama itulah Yeri diam dan memainkan ponselnya. Ketika turun dari van pun, Yeri masih saja diam dan menuju kamarnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada anak itu?" Tanya Irene yang tak mengerti. Dia satu-satunya yang tidak mengerti sekarang.

"Unnie, kita mandi dan makanlah dulu baru cerita." Saran Wendy.
"Iya unnie, jika anak itu keluar dari kamar dan tidak melihat ada makanan di meja, bisa-bisa dia marah lagi." Kata Joy ikut bersuara.
"Ya udah, kalian mandi dan turun makan. Aku akan memasak lebih dulu." Suruh Irene.

Irene tidak terlalu repot mengurus dongsaengnya itu, karena pada dasarnya mereka itu adalah penurut.
Irene menuju dapur dorm dan memulai memasak, selagi para membernya mandi dan mempersiapkan diri untuk makan.
Menu hari ini adalah sup rumput laut, dan tteokbokki ala Irene.

Itu sebenarnya adalah menu favorit para dongsaengnya.
'Semoga saja Yeri menyukainya.' Batin Irene ketika mengingat sifat Yeri yang berubah menjadi sedikit sensitif.
Ketika masakan Irene selesai, para member juga sudah para turun dan menuju meja makan.

Lagi-lagi, mereka makan dalam diam. Bukan seperti biasanya yang selalu saja ada hal lucu yang mereka perdebatkan atau bicarakan. Yeri sang maknae yang berubah menjadi pendiam dan sensitif, sukses membuat para unnienya juga ikut diam dan tak berani bersuara didepannya.

Selesai makan, Irene menuju kamarnya dan yang mencuci piring sekarang adalah Wendy. Jangan salahkan mereka jika menyuruh Wendy mencucikan piring mereka. Sekarang memang jadwalnya Wendy cuci piring. Mereka bahkan membuat jadwal cuci piring.

Memasak adalah bagian Wendy dan Irene, karena member lainnya tidak bisa memasak. Bagaimana mau masak? Orang mereka masak air aja gosong. Selesai Irene mandi dan memakai piyama tidurnya yang berwarna ungu itu, Irene menyusul Wendy dan membernya yang ada diruang tengah.

"Dimana anak itu?" Tanya Irene ketika ia menyadari tidak ada Yeri diruang tengah.
"Dikamar unnie." Jawab Joy dengan mulutnya yang penuh dengan cemilan.
"Pantas saja cemilan dimeja cepat habis, ternyata ada tikus yang sering mencomotinya toh." Sindir Irene ketika melihat Joy.

"Unnie, ini cemilan dibelikan buat dimakan. Masa beli cemilan cuma buat dipajang? Sayang tahu! Entar kalo kadaluarsa gimana? Siapa yang makan? Unnie emang mau?" Tanya Joy sok bijak.
"Alah, bilang aja emang kamunya suka makan." Balas Irene.

"Unnie, kau mau tahu tentang Yeri kan? Ayo kita bicarakan ini dikamar unnie saja, kalo disini nanti Yeri dengar." Ajak Seulgi.
"Aku ikut!" Seru Joy tiba-tiba.
"Ssttt....kau ini suaranya kok keras sih?" Ucap Wendy dan Joy langsung menutup mulutnya dan cengengesan.

"Ya udah, ayo." Ajak Irene.
Irene, Seulgi, Wendy, dan Joy menuju lantai dua kekamar Irene. Kamar Irene adalah salah satu ruangan paling nyaman. Cat dindingnya yang didominasi dengan warna ungu, funiture nya yang tidak banyak memberi kesan simple dan elegant secara bersaaman, serta boneka beruang besar dikasurnya.

"Kekamar Joohyun unnie pasti wangi vanila banget." Ucap Wendy dan merebahkan tubuhnya kekasur empuk milik Irene.
"Kesannya itu elegant banget." Sambung Seulgi lagi.
"Elegant apanya? Warna janda gitu dibanggain." Ucap Joy dan....

Bletak!

"Ouch! Unnie!" Protes Joy kepada Irene karena ia mendapat jitakan maut Irene.
"Beraninya kau bilang ini warna janda?! Hah?! Kalau warnanya itu janda, keluar kalo gitu. Gak usah bilang mau ikut ngerumpi juga kalo gak suka dengan kamarku!" Balas Irene pura-pura kesal.

"Hehehehe....mian unnie, oh astaga! Warna kamar unnie bagus banget! Bonekanya besar dan imut! Funiture nya gak banyak, tapi memberi kesan elegant! Unnie, kau pandai desain kamar! Jjang!!" Ucap Joy sambil berkeliling seluruh kamar Irene dan menyentuh dinding serta memeluk boneka besar Irene, tak lupa Joy juga mengakhiri aksi kagum-kagumnya dengan kedua jempolnya.

Irene yang melihat tingkah maknae kedua pun hanya berdecih pelan, dan menuju kasurnya menyusul Wendy dan Seulgi yang cekikikan melihat tingkah Joy yang lucu.
"Ok! Lupakan orang itu, ceritakan." Pinta Irene dan menunjuk Joy.
"Yak! Jika kalian ngerumpi tanpaku itu tidak sah!" Kata Joy tak terima dan menyusul para unnienya yang tampak memulai gosipnya.

#sorry kalo ada yang typo😅
Jangan lupa vote nya readers😆

Hanya pemberitahuan, mulai dari part ini dan part selanjutnya itu kita fokus ke Irene nya dulu. Soalnya Nick lagi ngurusin perusahaannya di Canada dan gak mau diganggu katanya.

Nick : Diam thor! Lagi fokus nih!        Ganggu aja!

Author : Iya, Iya! Dasar bawel! Irene gak keberatankan?

Irene : Gak kok thor, santai aja kalo sama Irene. *smile*

Author : Irene baik banget sih, gak kayak yang itu tuh! *look at Nick*

Nick : Apa liat-liat! *give his death glare*

Author : Gak gua jodohkan lu sama Irene baru tau rasa! *give a death glare too*

Nick : Ampun thor, gak bakal lagi deh. Tapi serius nih, lagi sibuk thor.😢

Author : Ok, ok. Tapi nanti traktir yah😆

Nick : Apapun mau lu thor, asalkan jodohkan aku sama Irene ya?😯

Author : *Berasa dewa men!* Liat aja dulu, tergantung mood."

Irene : Ya udah, yuk thor. Kita capcus! Biarin orang itu kerja mati-matian aja. Siapa suruh ninggalin orang pas lagi sayang-sayangnya😤

Author : *Mampul lo Nick* O-ok rene, kerja yang rajin ya Nick?

Nick : *Oh my...* jangan gitu dong Rene.😦

Sekian dan terima kasih😄

My Beloved CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang