Part 1

21.9K 571 6
                                    

Toronto, Canada 13.00 p.m

"Hello son? Kau masih sibuk?"

"Sedikit, kenapa?"

"Astaga, apa kita tidak bisa basa basi dulu?"

"Langsung saja."

"Ais...baiklah. Nanti sehabis kau kerja pulanglah, ada yang ingin daddy bicarakan."

"Ok."

"Kerjalah yang baik, ok? See you..."

Klik!

"Apa masih ada meeting?"

"No sir, anda bisa pulang setelah menandatangani berkas ini."

"Kemarikan berkasnya."

Sosok dingin tak tersentuh itu mengambil berkas dan membacanya.
Bola matanya yang tajam itu membaca dengan cepat dan tak ada yang terlewati.

Selesai ia membacanya, ia mengambil pena yang terletak manis diatas meja kerjanya dan menandatangani berkas tersebut.

"Ini." Katanya singkat seraya mengembalikan berkas itu ketangan sekretarisnya.

"Aku pulang. Jika ada apa-apa, hubungi aku." Titahnya dengan wajah tanpa ekspresi dan tatapan tajam.

"Yes sir." Jawab sekretarisnya hormat.

Sekretarisnya berjalan menuju pintu keluar dan meninggalkan tempatnya.
Setelah sekretarisnya keluar, orang yang duduk dikursi kebesarannya itu berdiri dan menyambar jas mahalnya yang tergantung manis di sandaran kursinya.

CEO, ya! Orang itu adalah seorang CEO Perusahaan besar yang bergerak dibidang pertambangan, penerbangan, fashion, dan pelayaran.

Lantas, siapa nama dari CEO itu? Namanya adalah Nicholas Kevin Stanley Yunge-Bateman. CEO dari Bateman Corp Company. Ia berjalan menuju lift dan menekan tombol angka 1.

Ting!

Pintu lift itu terbuka, dan menampakkan karyawan yang menunduk hormat didepannya. Nick berjalan melewati karyawannya dan menuju mobil Lamborghini Aventador hitamnya.

 Nick berjalan melewati karyawannya dan menuju mobil Lamborghini Aventador hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nick menancap pedal gasnya dan seketika mobil itu berjalan membelah jalanan kota. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai ke mansion daddynya.

Tidak perlu bertanya dimana mommy nya, tentu jawabannya adalah di KorSel. Bukan mommy nya cerai dengan daddy nya, melainkan mommy nya juga harus mengurus perusahaannya di KorSel.

SM Ent adalah agensi terbesar di KorSel. Perusahaan itu adalah perusahaan peninggalan sang kakek yang asli orang Korea. Begitu juga mommy.

Nick adalah anak blesteran Korea-Canada. Daddy nya adalah orang asli Canada sedangkan mommy nya orang asli Korea. Walaupun anak blesteran, wajah Nick mewarisi wajah sang daddy.

Semua orang yang melihat Nick pasti akan mengira bahwa Nick adalah orang asli Canada. Padahal, mereka tidak mengetahui bahwa didalam tubuhnya mengalir juga darah orang Korea.

Well....itu mungkin dari kecil Nick terlalu dekat dengan sang daddy ketimbang mommy nya.

"Hai son, kau pulang? Bagaimana pekerjaanmu?"

"Seperti biasa, nothing has changed."

"Hahaha...masuklah, kita bicara dulu."

Nick mendaratkan tubuh lelahnya di sofa empuk mansion daddynya yang sekarang terlihat sangat sepi karena tidak ada mommynya.

"Kapan mommy pulang?" Tanya Nick. Bisa dibilang, ia sangat merindukan mommynya.

"Well....mungkin ketika kau menggantikan tugasnya sebagai seorang Presdir di SM Ent." Jawab daddynya santai sambil menyeruput teh hangatnya.

"Apa?!" Kaget Nick. Namun wajahnya tetaplah datar seperti biasanya.
"Ini yang sebenarnya ingin daddy bicarakan. Mommy mu tidak bisa bicara padamu karena kesibukannya, maka dari itu mommy mu menitipkan pesan ini." Ucap daddy nya Nick.

"Mommy ingin kamu mengelolah SM Ent, kau tau bahwa mommy mu juga merupakan anak tunggal pemilik SM Ent kan? Mommy juga sudah terlalu tua untuk mengelolah perusahaan. Daddy mohon kau mau menerimannya." Jelas Mr. Bateman.

"Lantas perusahaan Bateman Corp mau di kemanakan?" Tanya Nick dengan wajah datarnya
"Tetap kau urus dong?" Jawab Mr. Steve Bateman daddynya Nick Bateman.

"Dad, apa daddy pikir Korea dan Canada itu seperti dapur menuju toilet? Butuh waktu berjam-jam dari Canada ke Korea." Jelas Nick.

"Tidak perlu kau jelaskan lagi, daddy sudah tau. Tapi ini lah resiko anak tunggal." Balas Mr. Steve.
"Lalu kenapa daddy tidak mau memiliki anak lagi dengan mommy?" Tanya Nick dengan tatapan tajamnya.

"Son, mommy mu sudah tua begitu juga daddy. Kami tidak lah sekuat dulu. Daddy tidak masalah, tapi mommy mu yang akan sangat rawan jika ia hamil tua." Jelas Mr. Steve.

"Baiklah, aku terima." Sama halnya dengan daddynya. Nick juga tidak mau kehilangan sang mommy.
"Besok, kau pergilah ke Korea menyusul mommy mu. Nanti mommy akan memperkenalkanmu disana."

"Kau tidak ikut dad?" Tanya Nick.
"Tentu daddy akan ikut denganmu. Apakah menurutmu daddy tidak merindukan Korea? Hehehe..." Kata Mr. Steve sambil cengengesan.

"Kurasa bukan Korea yang daddy rindukan, tapi mommy." Tukas Nick sambil beranjak menuju lantai dua mansion mereka.

"Ck! Segitu gampangnyakah?" Tanya Mr. Steve yang kembali menyeruput teh hangatnya yang sudah mendingin.
Ini gara-gara Nick yang mengajaknya berbicara(?)

'Bukannya daddy Steve yang mengajak Nick berbicara?' - Author

'Bodo amat lah thor :v' - Daddy Steve

See You All :)

My Beloved CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang