9. Sahabat dari Indonesia

2.7K 241 4
                                    

Setelah kejadian dua hari lalu saat Reyna mengobrol dengan Ji Min dan Ji Min meminta nomor ponsel Reyna, belum ada pesan atau pun telepon dari Ji Min. Dalam hati Reyna berharap Ji Min akan menghubunginya. Tetapi setelah dipikirkan lagi, mana mungkin Ji Min menyia-nyiakan waktunya untuk menghubungi perempuan yang bahkan baru bicara dengannya dua kali. Reyna terlalu berharap jauh.

Tetapi tunggu, apa memang seorang idol akan meminta nomor ponsel orang yang baru dikenalnya? Ah mungkin memang seperti itu di Korea. Pikir Reyna. Berbicara tentang kejadian dua hari lalu itu juga, Reyna benar-benar di interogasi oleh Shi Young. Bahkan lebih parah lagi, Shi Young menceritakannya kepada Hinata yang jelas saja Hinata ikut mengintrogasinya.

Reyna menceritakan semuanya, masalah Tae Hyung pun. Dan ternyata Hinata juga tahu bahwa itu Tae Hyung. Kalau tidak mana mungkin Hinata akan mengatakan laki-laki itu tampan kepada Reyna. Hinata hanya seolah-olah tidak mengenal agar Tae Hyung tidak dikejar penggemarnya. Bisa bahaya kalau penggemarnya tahu Tae Hyung sering ke toko kue Hinata. Dan sejauh ini penyamaran Tae Hyung berhasil. Hinata pun selalu bungkam, hanya saja ketika Tae Hyung datang Hinata akan heboh. Hinata kan penggemar BTS.

"Bibi, aku ingin bertemu Reyna."

"Tidak ada nama Reyna di sini."

"Tapi aku diberikan alamat ini. Kalau bibi tidak percaya coba lihat."

Reyna mendengar kegaduhan di luar toko. Dari suaranya itu bibi Ah Ra dan seorang perempuan. Reyna pun menghentikan aktivitasnya dan keluar menghampiri bibi Ah Ra dan perempuan yang belum diketahui dengan jelas. Ketika Reyna sudah di luar, ia begitu terkejut dengan orang yang berdebat dengan bibi Ah Ra.

"Alesha!" teriak Reyna ketika mengetahui bahwa itu sahabatnya-Alesha. Alesha langsung berlari ke arah Reyna dengan senyuman yang mengembang.

"Untung aku gak kesasar. Abisnya kata bibi itu juga gak ada nama Reyna di sini."

"Di sini mereka tahunya nama aku Yuki. Kamu kok bisa di sini? Liburan atau gimana?" Alesha terkikik dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. "Nih, aku niatnya mau ke Jepang, terus ngajak kamu. Tapi pas tahu kamu di Korea, ya aku jadinya ke sini hehe," ucap Alesha dan memberikan amplop putih kepada Reyna.

"Apaan nih?" tanya Reyna. "Itu uang dari tante." Reyna membuka amplop itu. "Tumben Bunda ngasih uang pake amplop. Berasa kondangan loh."

"Ya udah masuk dulu yuk!" Reyna membawa Alesha ke ruangan Hinata. Alesha terpukau dengan ruangan itu. Wajar saja, ruangannya bernuansa Jepang dan Korea.

"Huh capek banget tahu." Alesha mendudukkan dirinya di sofa. Reyna keluar ruangan mengambil beberapa kue sebagai camilan untuk Alesha. Alesha melihat-lihat foto yang terpajang di ruangan tersebut. Sesekali ia tersenyum melihat betapa bahagianya momentum di dalam foto tersebut. Alesha jadi iri.

"Sha, abis ini kamu mau ke mana?" tanya Reyna yang sudah kembali dengan beberapa kue dan minuman. Alesha berpikir sejenak dengan telunjuk yang tertempel di dagunya. "Mungkin istirahat dulu kali ya. Capek banget soalnya," jawab Alesha akhirnya. Reyna mengangguk dan mendudukkan dirinya di samping Alesha.

Sambil menunggu Alesha memakan kue, Reyna terdiam dengan pikirannya. Reyna masih berharap Ji Min cepat menghubunginya. Namun, Reyna pikir untuk apa juga Ji Min dengan cepat-cepat menghubunginya dan lagi pula Ji Min mungkin sibuk. "Hei, kamu melamun?" tanya Alesha. Reyna sedikit terkejut dibuatnya.

"Oh ayolah, di Korea kamu melamun? Gak seru tahu." Alesha mendesis. Reyna hanya mencibir Alesha.

"Uhm, Sha."

Alesha menolehkan wajahnya dan menatap Reyna dengan tatapan terkesan geli bagi Reyna. "Biasa aja dong lihatnya Sha. Aku jadi geli."

"Hehe, mau ngomong apa huh?" Reyna sedikit tergugup dan Alesha yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. "Ak-aku ...." Reyna ingin mengatakan sejujurnya tentang kejadian di Korea. Tetapi Alesha yang aslinya cerewet, Reyna jadi takut Alesha akan menertawakannya. Alesha itu jika menertawakan orang lain selalu luar biasa.

"Jadi kamu gak mau cerita nih?" Alesha bertanya dengan sedikit ketus. Reyna melirik Alesha dan menundukkan kepalanya. "Kamu percaya gak kalau aku jatuh cinta?" tanya Reyna akhirnya. Alesha mengerutkan keningnya dan menatap Reyna bingung.

"Percayalah, orang kamu normal. Kecuali kalau enggak sih." Reyna mencubit pipi Alesha gemas. "Aku normal lah Sha. Tapi ini jatuh cinta yang berbeda," lanjut Reyna.

"Beda gimana Re?"

"Aku jatuh cinta tapi bukan ke orang biasa, aku jatuh cinta sama orang yang luar biasa." Alesha menatap Reyna dengan menaikkan sebelah alisnya. Masih belum paham mungkin Alesha. "Aku jatuh cinta sama idol di sini." Alesha menyemburkan minumannya dan untungnya tidak mengenai Reyna.

"Kamu serius? Maksudku kamu kenal orangnya? Kalau kenal sih gak apa-apa, tapi kalau cuma lihat doang kayaknya kamu jangan deh." Reyna memutar bola matanya malas. Jelaslah dia jatuh cinta karena dia bertemu dengan orangnya, mana mungkin dia jatuh cinta, tetapi hanya dengan penglihatan saja. Reyna masih berpikir jernih.

"Ya aku kenal lah. Mana mungkin aku gitu, kamu ish kenapa sih." Alesha tertawa terpingkal mendengar jawaban Reyna. Reyna jelas cemberut dengan kelakuan Alesha yang malah menertawakannya. "Iya, jadi siapa laki-laki yang beruntung dicintai oleh si gembul ini?"

Reyna menyentil kepala Alesha pelan. "Hei, aku gak gembul." Alesha masih saja tertawa. "Tuh pipimu gembul gitu." Reyna membalasnya dengan memutar bola mata malas. Reyna beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan itu. Sedangkan Alesha, ia masih tertawa dengan kejadian tadi.

Tidak lama Reyna datang lagi dengan ponsel yang berada di genggamannya. Ia duduk di samping Alesha yang sedang memejamkan matanya. Mungkin dia lelah setelah perjalanan jauh dari Indonesia ke Korea Selatan. "Sha?" panggil Reyna yang dibalas oleh gumaman oleh Alesha.

"Kamu mau tahu gak siapa yang aku suka?" tanya Reyna berusaha menarik minat Alesha. Alesha yang dasarnya sedang lelah, tetap memejamkan matanya dan menjawab hanya dengan gumaman saja.

"Dia sangat tampan ketika tersenyum. Tapi kamu jangan salah sangka, aku baru menyukainya kok."

Alesha langsung membuka matanya dan menatap Reyna datar. "Tadi kamu jatuh cinta, sekarang cuma suka."

"Gak tahu deh, aku juga bingung. Tapi gak jadi jatuh cinta deh Sha, aku baru suka doang." Alesha mencibir kelabilan Reyna. Plin-plan banget sih Reyna, batin Alesha.

"Ya udah, siapa cowoknya?" tanya Alesha yang sudah mulai ingin tahu. Reyna mengotak-atik ponselnya dan tersenyum kala menemukan foto seseorang yang Reyna sukai.

"Nih." Ponsel Reyna sudah terpampang di depan wajah Alesha. Seketika mata Alesha membulat tidak percaya.

"Reyna!" Alesha meneriaki Reyna dengan wajah yang berbinar.




To Be Continued

Hayolo kenapa tuh Alesha?

Alesha itu sahabat dari SMA nya Reyna. Juga karena kedua orangtua mereka dekat alias sahabatan, jadi ya tadi ada scene dimana Alesha mau ngajak Reyna ke Jepang.

Maaf lama update ya guys. Taqobballallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, ja'alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin 🙏 Afwan zhahir wa bathin 🙏

Hehe telat update juga maapkeun hiks

Salam,
Manusia

Impossible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang